Pagi ini dengan wajah yang sangat kacau dan berantakan Hyoseop memulai harinya dengan kondisi mood yang tidak cukup baik. Sesuai dengan janjinya pada Joohyuk semalam, hari ini dirinya akan menghabiskan waktu liburnya bersama dengan Joohyuk
"Selamat pagi"
Hyoseop mengambil posisi duduk tepat di hadapan Joohyuk yang menatapnya dengan tatapan bingung yang seolah tengah bertanya 'kenapa'
"Hari ini aku akan pergi dengan Joohyuk untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan"
Tuan dan nyonya Ahn yang mendengar perkataan Hyoseop hanya mengangguk tanpa ingin bertanya lebih banyak "ya semoga hari kalian menyenangkan"
Baik Hyoseop maupun Joohyuk telah menghabiskan sarapan pagi mereka, dan kini keduanya sudah bersiap untuk pergi menghabis waktu berdua sebagai kakak beradik
"Kenapa hyung tiba-tiba mengajakku keluar rumah di akhir pekan begini?" Tanya Joohyuk yang sudah duduk di kursi samping kemudi
Hyoseop menyalakan mesin mobilnya dan mulai menginjak pedal gas untuk meninggalkan halaman rumah "entahlah sepertinya aku memang perlu menghabiskan waktu berdua dengan adik kecilku ini" goda Hyoseop sambil melirik Joohyuk sekilas yang sepertinya 'jijik' dengan ucapannya
"Ada masalah apa sekarang? Jangan katakan ini semua ada hubungannya dengan Sungkyung noona dan juga ketua Kim!" Tebak Joohyuk yang langsung mendapat lirikan dari Hyoseop
"Adikku ini memang yang terbaik"
Sebuah desahan napas yang terdengar berat sengaja Joohyuk keluarkan sebagai respon dari perkataan tebakannya sendiri "lalu sekarang apa?"
"Katakan yang sejujurnya tentang penilaian mu pada kedua perempuan itu!" Ucap Hyoseop tanpa menghilangkan fokusnya pada jalanan kota Seoul yang begitu ramai di akhir pekan
Terlihat Joohyuk tengah berpikir untuk menyampaikan jawaban atas pertanyaan sang kakak "kamu sungguh ingin mendengar apa yang ada di pikiran ku? Hyung tidak akan marah pada ku setelahnya?" Ucap Joohyuk memastikan respon Hyoseop sebelum dirinya mengatakan apa yang ada di pikirannya
"Katakan!"
Mobil yang mereka naiki kini berjalan masuk kedalam jalur cepat yang akan membawa mereka ke daerah Daegu dimana disana menjadi spot pantai yang masih menjadi favorit dua bersaudara itu
"Jika hyung memang ingin mendengarnya maka akan aku katanya yang sejujurnya. Sejak awal aku tidak pernah menyukai ketua Kim--- selama ini aku diam karena aku menghargai pilihanmu, jika kamu merasa nona Kim adalah yang terbaik maka aku akan terima meskipun banyak hal yang mungkin hyung tidak sadari tentang nona Kim" ungkap Joohyuk yang justru membuat Hyoseop lebih penasaran dengan pendapat sang adik
"Katakanlah dengan benar!"
"Hyung pernah sadar tidak jika aku tidak pernah memanggil nona Kim dengan sebutan Noona? Padahal dia adalah kekasihmu--- tapi justru aku memanggil noona pada Sungkyung"
Sejenak Hyoseop diam memikirkan jawaban atas pertanyaan Joohyuk yang cukup menarik perhatiannya, karena jika di ingat-ingat adiknya itu memang tidak pernah memanggil Sejong dengan sebutan noona. Adiknya itu akan selalu memanggil Sejong dengan sebutan nona Kim ataupun gadis itu "kenapa kamu melakukannya?"
"Hyung ingat dimana pertama kali hyung bisa bertemu dengannya?"
"Hmm--- di kampus ku, dia seniormu di universitas"
"Ya--- dan dia pernah menyatakan perasaannya padaku beberapa minggu sebelum, kamu bertemu dengannya. Hyung tau bagaimana dia begitu terobsesi dengan ku?"
Kini pandangan Joohyuk tertuju pada Hyoseop, dirinya ingin melihat bagaimana reaksi Hyoseop setelah mendengar apa yang dirinya ucapkan "kenapa hyung tidak percaya?"
Hanya ada keterdiaman selama beberapa saat sebelum Joohyuk kembali melanjutkan ucapannya "hyung ingat senior yang pernah aku ceritakan pada hyung, senior yang secara mendadak mendekatiku secara terang-terangan sampai membuatku risih? Ya, itulah nona Kim---"
Hyoseop menghela napas dalam setelah mendengar penjelasan Joohyuk padanya. Dirinya ingat jika beberapa tahun yang lalu saat Joohyuk baru memasuki tahun ketiga di universitas, adiknya itu bercerita tentang seorang senior yang menaruh hati pada Joohyuk
"Lalu kenapa kamu diam saja selama ini?"
"Bisa kita beli minum dan istirahat dulu? Aku lelah" tidak jauh dari lokasi terakhir mereka terdapat rest area yang memang di sediakan di jalur cepat Seoul- Daegu
Mobil yang di kendari Hyoseop masuk dalam parkiran bersama dengan mobil-mobil lain yang ada disana "tunggu aku akan beli minum dulu"
Joohyuk keluar dari mobil dan berjalan menuju minimarket yang memang berada di rest area. Pria muda itu meninggalkan Hyoseop seorang diri dengan berbagai pemikirannya sendiri "jadi selama ini Sejong dan Joohyuk saling mengenal sejauh itu?"
Melihat Joohyuk yang berjalan kembali kedalam mobil membuat Hyoseop langsung menarik napas panjang sebelum membuangnya, pria itu langsung membuka pintu mobil dan turun dari sana untuk meregangkan tubuhnya
"Minumlah"
Hyoseop menerima botol minuman yang diberi oleh Joohyuk "gumawo"
"Mau ku lanjutkan ceritanya di sini atau kita akan ke pantai seperti biasa?" Tawar Joohyuk sambil menenggak minuman dingin miliknya
"Katakan"
Diam sesaat--- Joohyuk kembali melanjutkan ceritanya mengenai Sejong yang ia kenal selama ini "jika hyung berpikir selama dua tahun hyung pergi nona Kim tidak berselingkuh dengan orang maka itu memang benar--- tapi"
Hyoseop menunggu kelanjutan ucapan dari Joohyuk yang terkesan digantungkan "dia kembali berusaha mendekatiku"
Gurat wajah terkejut dan juga tidak percaya terlihat jelas dari wajah Hyoseop saat mendengar penuturan Joohyuk tentang Sejong "terserah padamu mau percaya atau tidak ---alasan dia menjadi seenaknya padaku seperti yang ku ceritakan padamu kemarin adalah karena aku berusaha mendekatkan mu pada Sungkyung noona"
"Dia marah padamu karena kamu menolaknya untukmu sendiri dan juga untukku, tapi justru menginjinkan Sungkyung dekat dengan mu dan juga dengan ku?" Tebak Hyoseop setelah berhasil menyimpulkan apa yang terjadi
"Ya singkatnya seperti itu---hyung bukan aku tidak mendukung mu dengan nona Kim, tapi aku mengenal nona Kim lebih dulu dan aku tahu bagaimana sifatnya dulu sebelum bertemu dengan mu"
Hyoseop yang mendengar penuturan dari Joohyuk hanya bisa diam sembari memikirkan apa yang harus dirinya pilih setelah ini. Dirinya sendiri cukup dilema dengan pilihan yang sedang di hadapinya
"Lalu bagaimana hubungan mu dengan Sungkyung noona?" Melihat bagaimana respon dan ekspresi dari Hyoseop membuat Joohyuk mulai mengubah topik pembicaraan diantara keduanya
Suara desahan napas yang terdengar berat nyatanya cukup menjawab pertanyaan Joohyuk tentang hubungan Sungkyung dengan Hyoseop "bertengkar? Kenapa? Jangan bilang hyung bertanya soal nona Kim karena ada hubungan dengan Sungkyung noona? Ingat ucapanku hyung, jika hyung tidak bisa membahagiakan Sungkyung noona maka jangan membuatnya menangis--- lepaskan dia dan aku akan menjaganya"
Mendengar penuturan Joohyuk membuat Hyoseop langsung menatap sang adik dengan tatapan yang sulit di artikan "memang kita bersaudara tapi untuk masalah Sungkyung noona--- maaf aku tidak akan bisa mengalah begitu saja jika kamu melepaskannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Via Dolorosa
FanfictionTentang sebuah perjalanan manis-pahitnya kehidupan sepasang anak manusia. Kisah yang seharusnya tidak pernah di mulai, karena pada akhirnya kisah itu tak kunjung berakhir