Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*Happy Reading*
******
"Andwae."
Hiksss..
Yoona benar-benar seperti mau gila melihat bagaimana tubuh anak-anak nya tak berdaya di lantai, dengan darah yang mengalir disana.
Mansion benar-benar dipenuhi darah anak-anak nya.
"Andweaaaaaaa- Andweaaaaajisoo-yaaa. Hikss- Bangun sayang, kau berjanji pada eomma kita akan hidup bahagia.Eomma mohon Arghhh!"Yoona dengan gemetar mengambil tubuh jisoo untuk ia dekap, dengan hati yang penuh dengan kehancuran, dan jiwa wanita itu seakan direnggut saat itu juga. Jisoo nya sama sekali tidak menurut saat ia meminta untuk membuka mata.
"Jisoo-yaaa- Arghhhhh!"
"Nonaaaa?"
Yoona menggeleng-geleng kepalanya dengan tangisan histeris nya, menatap wajah jisoo, dan mendongak ke arah lain yang dimana anak-anak nya yang lain juga sudah tak bergerak disana.
Yoona tidak peduli tubuh nya di penuhi darah sekarang. Ia hanya terus menangis, serta galen yang memeluk siwo yang tampak begitu ketakutan dan gemetar.
"Cepat kemari- Dua gadis masih hidup!"Petugas berteriak menyuruh beberapa anak buahnya datang padanya.
"Mwoo?"Galen kaget, ia segera membawa siwo berjalan ke arah polisi.
"Nonaa? Yerim-maaa? cepat tolong bawa mereka!"Galen ikut berteriak.
Airmata Galen tak bisa lagi ia redah, tangisan anak laki-laki itu semakin pecah melihat joohyunnonanya, jennie, jisung, seulgi dan jin, yang sudah tak bernyawa disana.
Galen menatap wajah saudara- saudara nya yang sudah pucat, dengan bibir yang mulai membiru.
"Hikssss, andweaaaaaaa.. Nunaaa-"Galen menangis menyentuh kulit pipi joohyun dengan tangisannya, dan menatap mayat saudara nya yang lain dengan tangisan mendalam.
