[8] tergila-gila pada jeon jeongguk

1.2K 136 8
                                    

Pukul 5 sore Taehyung sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Kini masih tersisa beberapa jam sebelum acara diskusi dimulai. Ia juga tidak tahu Jeongguk akan mengajaknya keluar jam berapa. Jadilah ia menunggu sang direktur sambil menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan yang berada di atas meja.

Taehyung benar-benar akan tertidur jika saja telpon kantor yang ada di sisinya tidak berbunyi. Dengan malas ia mengangkatnya, "Halo? Saya Kim Taehyung dari JGTV yang berbicara."

Terdengar tawa dari ujung telepon membuat Taehyung menjauhkan telpon dari telinganya dan mendengus sebal.

"Ini saya, Taehyung. Ayo kita berangkat pukul 7 nanti."

"Ah, baik pak. Terima kasih sudah memberitahu saya."

Lagi-lagi Jeongguk tertawa. Padahal menurut Taehyung tidak ada yang lucu tapi ntah kenapa bisa membuat pria itu tertawa. Bahkan saat pertemuan pertama dengannya di ruang pertemuan, Taehyung kira Jeongguk adalah tipe seseorang yang pendiam dan dingin. Tapi lihatlah pria itu sudah tertawa dua kali.

"Baiklah, sampai bertemu pukul 7 nanti."

"Baik, pak."

Setelah sambungan terputus, Taehyung melihat pada jam yang tersemat apik di pergelangan tangan kirinya. Kira-kira masih kurang dari dua jam lagi sebelum janjiannya dengan Jeongguk. Tanpa terasa matanya tertup perlahan dan akhirnya mengunjungi alam mimpi.

Jarum jam terus berputar menunjukkan pukul 7 kurang 10 menit di mana Taehyung membuka matanya. Ia tidak menyangka bahwa dirinya bisa ketiduran di hari pertama kerja meskipun pekerjaannya sudah selesai dan sudah masuk jam pulang. Tapi tetap saja ia merasa malu apalagi jika ada yang melihatnya. Meski begitu ia merasa lega karena ia bangun sebelum pukul 7. Lantas ia bergegas menuju toilet untuk cuci muka dan merapikan dirinya sendiri. Tidak mungkin kan ia keluar dengan penampilan yang acak-acakan apalagi di depan Jeongguk. Itu akan mengurangi daya tarik yang ada di dalam dirinya.

"Saya kira kamu ke mana." Jeongguk berkata saat melihat Taehyung berjalan gontai ke meja nya.

"Eh, Pak Jeongguk?" Taehyung langsung berjalan dengan menegakkan tubuhnya saat melihat Jeongguk berada dalam jangkauan pandangannya. "Maaf pak, tadi saya ke toilet sebentar."

Jeongguk mengangguk lalu mengarahkan Taehyung untuk keluar dari ruangan yang ada di lantai 3 dengan meluruskan tangan kanannya ke depan. "Ayo!"

"Baik, pak."

Taehyung berjalan di samping Jeongguk. Mereka turun menggunakan lift dan bertemu dengan beberapa orang di dalamnya saat lift terbuka di lantai 2. Dengan sigap Jeongguk merentangkan tangan kirinya di depan tubuh Taehyung yang berada di pojok lift.

Apakah Pak Jeongguk sedang berusaha menjagaku dari banyaknya orang-orang yang ada di depan kami dengan memberikan ruangan yang cukup untukku? Taehyung terkesima dengan pemikirannya sendiri. Meski ia tak tahu sebenarnya apa tujuan Jeongguk tapi ia mengartikannya seperti itu.

Setelah mereka keluar dari lift, Taehyung tetap dengan patuh mengikuti Jeongguk. Sampai mereka berada di parkiran dan Taehyung hendak mengambil motornya namun ditahan oleh Jeongguk.

"Pakai mobil saya saja." Jeongguk merogoh saku celananya dan mengambil kunci mobilnya.

"Tapi saya belum bisa menyetir mobil pak."

Jeongguk tertawa mendengar penjelasan Taehyung. Ia menggelengkan kepalanya dan membukakan pintu samping pengemudi untuk Taehyung. "Saya yang akan menyetir."

"Tapi-"

"Gak apa-apa. Lagipula ini sudah di luar jam kerja. Ayo masuk atau kita bisa telat ikut diskusinya."

Touch You || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang