Sudah dua hari ini Taehyung makan siang bersama Jeongguk di kafetaria JGTV. Tidak terasa besok adalah hari terakhirnya menjadi sekretaris Jeongguk. Taehyung sangat sedih mengingatnya, tapi mau bagaimana lagi?
Sebelum itu, ia akan membuat Jeongguk menghubunginya bagaiamanapun caranya. Pria itu harus mempunyai nomornya.
Dua hari terakhir juga untuk Taehyung melakukan tantangan yang diberikan oleh Jimin. Ia belum kepikiran mengenai bagaimana ia harus meminta Jeongguk mengganti ava twituernya.
Semalam, Taehyung sudah menyelam sampai unggahan terakhir di akun twituer Jeongguk. Pria itu lebih sering meretweet portal berita dan informasi seputar sepak bola. Bahkan cuitannya yang tak seberapa itu hanya berisikan mengenai JGTV. Apalagi mengenai foto, itu dapat dihitung dengan jari dan lagi itu berisi foto random bukan foto Jeongguk sendiri.
"Taehyung?"
"Iya kak?"
"Lusa sekretaris saya kemungkinan sudah kembali untuk bekerja. Ayo kita keluar besok."
"Keluar?" Maksudnya kencan? Taehyung berpikir seperti itu membuat dirinya menahan senyum.
"Ya, sebagai salam perpisahan."
Ah, begitu ya? Jadi ini juga sebagai formalitas antara atasan dan bawahan lagi, kan? Entah kenapa Taehyung jadi merasa sedih. Bukan mengenai salam perpisahan yang akan Jeongguk adakan dengannya, tapi pria itu sering sekali menarik batas padanya. Sebenarnya Jeongguk melihatnya sebagai apa?
"Baiklah." Mau bagaimanapun pemikirannya, Taehyung tetap mengangguk setuju. "Memang Kak Jeongguk ingin mengajak saya ke mana?"
"Kamu suka tempat yang seperti apa?"
"Saya gak terlalu pilih-pilih. Asal dengan Kak Jeongguk saya gak masalah ke mana pun itu."
Jeongguk terdiam beberapa saat, lalu ia tertawa entah bagian mana yang lucu. "Baiklah kalau begitu. Besok sepulang kerja kita langsung berangkat."
"Kak Jeongguk ingin mengajak saya ke mana?"
"Rahasia."
Aish. Taehyung memanyunkan bibirnya seraya menyilangkan tangannya di depan dada. Tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Jeongguk.
"Jangan manyun seperti itu. Besok kamu juga tahu."
"Tapi saya jadi sangat penasaran."
Jeongguk tersenyum menanggapi perkataan Taehyung. Ia menopangkan dagunya pada tangannya yang menjadi tumpuannya di atas meja. "Hanya sebentar saja. Gak apa-apa, kan?"
Duh, Taehyung seperti terkena panah cinta. Ia langsung luluh dan mengangguki pertanyaan Jeongguk. Sialan, kharisma sang direktur JGTV memang tidak main-main.
Taehyung memang masih mempunyai banyak keberanian misalnya untuk terus mendesak Jeongguk. Tapi itu akan tidak sopan. Begini juga Taehyung masih memperhatikan etika sebagai seorang sekretaris yang baik. Apalagi ia sudah dengan memaksa Jeongguk kemarin untuk mau makan siang bersamanya selama tambahan waktu Taehyung menjadi sekretaris Jeongguk. Kan tidak mungkin ia macam-macam lagi. Ia tidak mau jadi orang yang tidak tahu diri.
Namun, Taehyung tetaplah Taehyung, dengan segudang keberaniannya. Saat ia melihat Jeongguk yang mengambil ponsel dari saku celananya dan menaruhnya di atas meja setelah mengopersikannya sebentar, sebuah ide muncul di kepala Taehyung.
"Kak Jeongguk." Panggil Taehyung mengambil atensi Jeongguk untuknya.
"Ya?"
"Boleh saya pinjam handphone Kak Jeongguk sebentar? Saya lupa menaruh handphone saya di mana."
![](https://img.wattpad.com/cover/343892760-288-k48344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch You || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Lihat saja, Taehyung akan membuat Jeongguk meliriknya dalam waktu 7 hari. +kookv. ©gukienuna, 2023.