Sambil memegang minuman di tangan kanannya, Jeongguk melihat pemandangan yang tersaji setelah membuka sedikit tirai dari jendela kaca di kamarnya. Ia meminum sedikit minumannya. Pekerjaannya di luar kota akhirnya selesai juga membuatnya bernafas lega. Ia akan pulang besok pagi bersama Taehyung.
Ah, ngomong-ngomong mengenai Taehyung, lelaki itu sudah tidur lebih dulu. Katanya ia sangat lelah dan mengantuk jadi selepas penutupan rapat pada hari ini, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur tanpa membersihkan dirinya lebih dulu. Jeongguk jadi terkekeh mengenai hal itu. Soalnya ia pernah melakukan hal yang sama dengan Taehyung saat pertama kali tiba di hotel.
Menyesap minumannya sedikit, Jeongguk melihat Taehyung yang tidur membelakanginya. Lelaki itu menyelimuti tubuhnya sampai batas leher.
Hah. Jeongguk menarik nafas. Mengingat Taehyung, ia justru menjadi frustasi. Pasalnya sejak kejadian dua hari lalu di mana Taehyung mencium keningnya, ia jadi sadar jika lelaki itu benar-benar menyukainya. Tidak mungkin Taehyung akan menciumnya jika lelaki itu tidak memiliki perasaan apapun padanya.
Saat hari di mana mereka bertemu pertama kali di ruang pertemuan, Jeongguk melihat bahwa Taehyung menatapnya terus dengan mata indahnya. Saat itu ia merasa bahwa mungkin wajar saja lelaki itu menatapnya terus karena ia adalah direktur JGTV tapi saat ia melihat pipi Taehyung berubah menjadi kemerahan saat melihatnya, Jeongguk merubah pemikirannya. Karena hal itulah Jeongguk jadi penasaran dengan Taehyung.
Pernah suatu saat, Jeongguk melihat Taehyung dari balkon yang ada di JGPost. Taehyung yang sedang di parkiran tidak menyadari bahwa Jeongguk memperhatikannya. Lelaki itu tersenyum saat salah satu temannya datang. Jeongguk menebak bahwa mereka akan liputan bersama karena salah satu teman Taehyung membawa tas besar yang berisi kamera.
Sampai Taehyung dan temannya melajukan motornya dari parkiran, barulah Jeongguk masuk kembali ke ruang pertemuan di JGPost.
Satu hal yang Jeongguk dapatkan dari memperhatikan Taehyung hari itu. Ia tahu bahwa lelaki itu mempunyai senyum kotak yang sangat manis.
Lalu Jeongguk tidak bertemu lagi dengan Taehyung sejak hari itu. Namun ia melihatnya lagi saat lelaki itu menjadi sekretarisnya. Bahkan di hari pertama Taehyung menjadi sekretaris, ia sudah sangat berani mengajak Jeongguk keluar. Dengan rasa penasaran yang menggebu, akirnya Jeongguk menyetujui permintaan Taehyung untuk mengikuti diskusi bersama di alun-alun kota.
Jujur saja Jeongguk kagum saat melihat Taehyung yang begitu aktif dalam mengikuti diskusi. Ia jadi teringat pada dirinya sediri saat masih menjadi mahasiswa dulu.
Tidak hanya sampai situ, Taehyung bahkan membuatkan kopi setiap pagi untuk Jeongguk meski Jeongguk tidak menginginkannya.
Jeongguk pikir Taehyung mempunyai keberanian yang sangat banyak. Anak itu sampai menanyakan mengenai ke manakah ia pergi setiap jam makan siang. Sebenarnya selama dua hari itu, Jeongguk sengaja menghindari Taehyung. Tapi sepertinya Taehyung lebih kekeh dari yang ia pikirkan. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan, Jeongguk mengajak Taehyung untuk makan siang bersamanya.
Dengan sengaja, Jeongguk menggoda Taehyung untuk melihat bagaimana respon yang akan timbul. Ternyata sesuai apa yang ia duga. Taehyung menjadi malu dan salah tingkah sampai wajahnya memerah yang merambat sampai ke telinga atas godaan yang ia berikan. Sebenarnya saat itu ia sudah yakin bahwa Taehyung menyukainya, tapi ia tidak bisa menolak anak itu dan justru mengajaknya untuk ikut keluar kota, menyelesaikan pekerjaan dengan relasi.
Kenapa Taehyung harus menciumnya? Isi kepala Jeongguk jadi terpikirkan terus tentang hal itu.
Jeongguk kembali melihat Taehyung yang kini mengubah posisinya menjadi tidur terlentang. Membawa minumannya, Jeongguk mendekat ke arah tempat tidur Taehyung. Ia berdiri di sisi ranjang lelaki itu. Tanpa berpikir lagi, Jeongguk mengangkat tangan kanannya yang bebas dan meletakkan jari telunjuknya ke dahi Taehyung. Setelah itu ia menyingkirkan poni Taehyung yang terlihat sudah panjang. Tapi rambut poni itu tetap kembali menutupi dahi Taehyung membuat Jeongguk tertawa pelan.
Melihat wajah Taehyung terus menerus memaksa Jeongguk untuk kembali mengingat perilakunya hari ini dan kemarin. Ia menebak bahwa Taehyung pasti kesal karena sedikit diabaikan makanya anak itu memilih untuk tidur lebih awal. Yah, Jeongguk hanya lagi-lagi ingin mengetes Taehyung saja. Ternyata lelaki itu tidak berhenti untuk mengekorinya. Bahkan Taehyung sampai selalu menawarkan diri untuk mengambilkan makanan dan minuman untuk Jeongguk. Mengingat itu Jeongguk lagi-lagi tertawa pelan.
Memang orang yang unik dan pantang menyerah.
Tepat pukul 8 lewat 30 menit, ponsel Jeongguk yang ada di atas meja berbunyi. Ia segera mengambil benda pipih itu dan menggeser tombol hijau agar deringannya segera berhenti.
"Halo?" Jeongguk menyapa setelah ia berdiri kembali di dekat jendela. Ia tidak mau sampai mengganggu Taehyung yang sedang tidur.
"Maaf menghubungi malam-malam begini, pak. Saya ingin memberitahukan sesuatu—"
Jeongguk menjauhkan ponsel dari telinganya sebentar untuk melihat siapa yang menelponnya malam-malam begini. Di layar tertera nama Im Yoona, sekretarisnya.
"Halo, pak?"
"Ya? Maaf, tadi kamu bicara apa?"
"Saya sudah keluar dari rumah sakit, pak."
"Bagus kalau begitu."
"Dokter bilang, saya masih butuh beberapa hari untuk pulih. Bolehkan saya meminta ijin lagi untuk tiga hari?"
Kembali, Jeongguk melihat pada Taehyung. Seseorang yang menjabat sebagai sekretaris sementaranya. Lalu ia berdeham sebelum menjawab, "Saya ijinkan. Masuklah kembali kalau kamu sudah benar-benar pulih."
"Terima kasih banyak pak." Yoona di ujung telpon diam sebentar lalu melanjutkan bicara. "Sekembalinya nanti saya akan mengerjakan tugas-tugas saya yang sempat tertunda dengan baik."
"Kamu gak perlu memikirkan pekerjaan. Fokuslah untuk memulihkan diri."
"Apa tugas saya juga bapak kerjakan?"
"Ada sekretaris sementara. Dia yang mengerjakan semuanya."
"Ah, begitu." Yoona terdiam kembali namun kali ini lebih lama sampai suara Jeongguk terdengar memanggilnya. "Ya, pak?"
"Kalau sudah gak ada yang perlu dibicarakan, saya akan menutup telponnya."
"Ah, ya, pak. Terima kasih dan selamat malam."
Lantas sambungan benar-benar terputus. Jeongguk kembali meletakkan ponselnya ke atas meja yang berada di antara dua tempat tidur. Ia membawa gelasnya yang sudah kosong dan keluar dari kamar untuk mengambil minuman itu lagi.
Saat perjalanan turun ke lantai bawah, Jeongguk berpikir bahwa ia masih bisa melihat Taehyung untuk beberapa hari ke depan. Membuatnya entah kenapa merasa senang.
Baiklah, baby bear, mari kita bermain-main lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/343892760-288-k48344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch You || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Lihat saja, Taehyung akan membuat Jeongguk meliriknya dalam waktu 7 hari. +kookv. ©gukienuna, 2023.