2. SOMEONE STEAL HE'S HEART

154 15 6
                                    

"Sorry, gue ... gak bisa terima lo."

Gadis berambut hitam lurus sepinggang itu tertegun. Mata mengerjap beberapa detik, otaknya seakan kosong tak mampu mencerna apapun sesaat.

Dia ... ditolak.

Padahal sudah susah payah menggiring si lelaki ke tengah lapangan kosong ketika pulang sekolah. Bahkan sampai repot membawakan cake buatan sendiri.

"Kenapa? Gue kira kita cocok. Kata orang-orang juga." Mata berwarna senada rambut memberanikan diri menatap ke arah pria idola sekolah.

Si tinggi berkulit putih menghela nafas. "Angel, itu kata mereka. Bukan gue. Sorry, gue udah ada cewek yang di taksir."

Angelisca Anindya. Murid kelas sebelas B perhotelan. Sosok perempuan paling cantik dan terkenal ramah di angkatannya. Semenjak memasuki gerbang SMK Esteria, mata para lelaki tertuju padanya seorang. Hanya perlu waktu singkat ia sudah jadi bahan perbincangan.

Entah fisik, sikap, maupun latar belakang keluarga yang kaya-raya sebab memiliki usaha di bidang fashion beserta kosmetik yang sudah tersebar seluruh Indonesia bahkan dalam lingkup Asia tenggara.

Singkatnya, jikalau diibaratkan Angelisca  adalah Eric Alexander Emanuel versi perempuan nan anggun serta terhormat.

Namun, apalah gunanya semua jika Eric bahkan tak sudi bersanding dengannya?

Sejenak, Angel mengatur nafas. Sebelah tangan mengepal erat. Jangan sampai ia terlihat lemah di depan pria pujaan hati. "Iya, gak apa-apa. Ya udah gue pergi dulu," katanya dengan ekspresi kikuk.

Lalu berjalan tergesa-gesa dengan air mata yang nyaris tumpah. Satu hal yang Angel tahu hari ini, bahwa seseorang mungkin telah mencuri hati Eric. Mencuri haknya tanpa sisa dan membuat dia jatuh dalam jurang hampa.

Mencoreng harga diri sebagai primadona SMK Esteria.

Eric menatap punggung Angel yang telah menjauh dengan sorot kosong. Hembusan nafas panjang ia keluarkan. Rambut cokelat keemasan di acak-acak.

"Gak berguna, membosankan." Nada ketus keluar dari si tampan berwajah khas orang Eropa.

Semua orang ... terlihat sama saja.

Kualitas perempuan disekitar terlihat sangatlah rendah. Tidak menantang sama sekali.

Kecuali satu orang, gadisnya yang cantik. Berharga.

Tegar. Namun juga rapuh, memendam semua masalah sendirian tanpa disadari siapapun.

Siapapun tidak termasuk Eric.

Suara isak tangis yang sangat menghibur. Dilanjutkan dengan teriakan memekikkan telinga.

Berjalan. Bersenandung pelan, moodnya sedang baik hari ini. Kemudian duduk pada kursi empuk di depan layar besar.

Walaupun suasana hati gadisnya sedang kacau balau. Eric sangat tahu itu.

Dia melihat semuanya.

Tapi dia menikmati. Setiap ekspresi sakit itu sangat candu. Bahkan ia menyadap rumah Elin dengan mengerikan. Memonitori, meletakkan beberapa kamera tersembunyi di sana. Di semua ruangan, kecuali kamar mandi.

Eric hanya stalker, bukan orang mesum yang menjijikkan.

"Tenanglah sayang, semua masalah kamu pasti menghilang. Ada aku di sini untukmu," ucapnya lirih namun penuh janji.

Janji yang takkan pernah diingkari. Rencana masa depan indah Eric yang saat ini hanya angan-angan niscaya segera terwujud.

Harus. Apapun bisa dilakukan demi mewujudkannya.

***
Catatan:
Lanjut atau tidak? Komen!

Tertanda,

Author Evanaa88.

APATHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang