HIS ANGEL 25

107 7 0
                                    

       Aku dan Fareed melihat antara satu sama lain . Atuk , nenek , mama , Ibu , papa , Umi , Aeril , aku dan Fareed berkumpul diruang tamu .

       Semua mata tertacap kearah Alisha dan bakal suaminya , Inayat Taqif . Macam tak percaya aje kalau aku akan bertemu dengan Inayat semula selepas kena ikat jamin dari penjara berapa bulan yang lalu .

       Tapi siapa yang ikat jamin Inayat ? Takkan Miya kot ?

       " Kamu yakin nak kahwin dengan budak lelaki nie , Alisha ? " Soal nenek kepada Alisha .Soal siasat akan dimulakan sekarang .

       " Alisha yakin nek , sebab Alisha sangat cintakan dia " Ujarnya sambil melihat kearah Inayat .

       " Kamu kerja apa Inayat ? " Soal papa .

       " Saya kerja biasa saja uncle . " Ujar Inayat sambil memberi senyuman kepada papa .

       " Biasa ? Maksudnya ? " Soal atuk pulak. Nasib baik tak sengetkan kepala sekali.

       " Pelayan restoran jer atuk " Jawab Inayat.

       " Alisha ? Kamu yakin nak kahwin dengan dia ? Bekas banduan ? " Soal papa .

       " Alisha yakin . Alisha yakin kalau Alisha akan bahagia kalau kahwin dengan Inayat " Ujar Alisha sambil menggengam tangan Inayat .

       " Belum halal lagik kan ? Kenapa sentuh -sentuh ? " Tegas Aeril .

       " Okay , giliran aku lagi tanya soalan dekat kau "

       " Kenapa kau suka dengan lelaki nie ? Apa yang dia buat sampai kau jatuh hati dekat dia ? " Soal Aeril.

       " Dia soft spoken , baik , kacak . Macam abang Fareed " Ujar Alisha . Sempat pulak dia lihat shuben aku nie sekilas .

       " Entahlah kenapa mama dengan ibu mesti ada dekat sini juga " Bisik mama ketelingaku.

       " Kalau itulah keputusan kamu , papa terima Inayat sebagai menantu papa " Ujar papaku . Macam tue jer ? Seriuslah ?

       Alisha dan Inayat senyum antara satu sama lain . Cuma entah kenapa aku rasa tak sedap hati dengan pandangan Inayat .

       " Sayang ? Sayang okay ? " Bisik Fareed .

       " Sayang okay jer cuma.. "

       " Cuma ? "

      Krrrr

       " Fufufu .. isteri kamu lapar lah tue .. " Celah ibu .

       " Disebabkan semua datang dari jauh , tetapi tidak terlalu jauh , tujuan saya menjemput semua ahli keluarga datang kesini adalah untuk saling bersatu dan jadikan ia keluarga yang harmoni " Ujar atukku .

       " Untuk Alisha pula , atuk belum setuju . Kalau kamu nak atuk setuju , maka budak lelaki tue mesti tunjukkan kehebatannya "

       Kehebatan ? Kehebatan apa pulak yang
dimaksudkan oleh atuk aku nie ? Kehebatan yang mesti dilakukan oleh seorang suami ke ? Tapi kehebatan dalam segi apa ?

       " Atuk nak saya tunjukkan kehebatan dalam segi apa ? " Soal Inayat.

      " Apa - apa kehebatan yang kamu ada sebagai seorang suami . " Kata atukku dengan tegas .

       Seekor ayam goreng diletakkan kedalam pinggan ku . Aww manis pula suami ku ini .

       " Aaa minta suap boleh ? " Mintaku . Sengaja bermanja dihadapan Alisha . Wajahnya ku nampak seperti hendak menerkam ku .

       " Biy ? Nak kaki ayam boleh ? Tolong ambil kan ? Biy ? " Alisha tidak mahu kalah dengan ku . Nampak sangat dia ingin menunjuk juga .

       Inayat baru sahaja hendak mencapai kaki ayam , namun pantas Aeril mengambil dahulu .

       " Nah ! " Aeril meletakkan kaki ayam kedalam pinggan milikku Alisha .

       " Tak payah mengada , tunggu dah halal , baru boleh mengada . Tahan sikit " Kata Aeril .

       Aku yang turut menonton itu pun hanya mampu menahan ketawa. Sudahlah aku nie kaki ketawa. Apatah lagi menahan.

My Sweet Shuben [ C ]Where stories live. Discover now