39. Opportunity

139 21 0
                                    

"Ada apa Wooshik, sepertinya kau marah kepada kami semua!" Miraa menatap Wooshik penuh selidik.

Aku melirik Wooshik yang menggenggam tanganku dengan wajah yang begitu menahan kesal. Kami hampir saja melakukan tindakan yang harusnya tidak kami lakukan. Aku tahu itu... Kami... Aku memalingkan wajahku ke arah lain. Untunglah Miraa dan lainnya datang tepat waktu jika tidak mungkin aku akan terus merasa bersalah pada diriku sendiri.

Pendirianku masih kuat dan aku memiliki tata krama dan sopan santun!

"Apakah kami mengganggu saat-saat penting kalian?" Xander tersenyum penuh makna.

"Memangnya ada apa?" Tanya Minsuk dengan wajah begitu polos.

"Kau lebih parah dari Ashlen! Hah... Jadi kami datang untuk memberitahu kalian berdua. Sin dan Lui sudah menemukan keberadaan kubah itu. Mereka menemukan di dekat bangunan paling penting di Inggris!" Jelas Luna.

"Apa itu?" Tanyaku.

Bangunan paling penting di Inggris?

"Bangunan kerajaan Inggris. Disana memiliki celah untuk kita pergi. Minsuk akan membukanya dan kita bisa pergi ke dunia itu. Tapi, masalahnya adalah tempat itu dijaga ketat dan kita akan sangat sulit melewatinya. Aku memiliki ide tapi hal ini hanya bisa kau dan Minsuk lakukan bersama!" Miraa melihat Minsuk dan Wooshik bergantian.

"Tunggu! Aku dan Wooshik? Miraa, kau serius?" Tanya Minsuk menggeleng cepat.

"Hanya ini cara paling mudah dan aman. Pergilah bersama dan temukan celah itu dengan petunjuk Sin dan Lui. Kalian harus membuat pintu penghubung, kita bisa menggunakan apartemen ini!" Miraa melihat sekitar.

Kalau begitu Wooshik harus segera pergi bersama Minsuk! Mereka akan menemukan celah itu dan pergi kesana untuk membuka pintu untuk kami masuk. Aku jadi tahu banyak sekarang.

"Wooshik! Kau segera pergi, kita bisa menyelamatkan mereka semua!"

"Pergi dengan bocah bodoh itu? Aku tidak ingin!" Tolak Wooshik.

"Kau pikir aku juga mau pergi dengan seseorang yang jahat sepertimu? Tidak! Aku juga tidak sudi! Cihh..." Minsuk membuang wajahnya kesal.

Bagaimana ini? Mereka mirip anjing dan kucing yang saling bertengkar di pinggir jalan. Aku mendekati Wooshik dan membisikkan sesuatu.

"Jika kau pergi, aku akan memanggilmu Oppa!" Bisikku pelan.

"Baiklah! Ayo, pergi sekarang! Kami hanya perlu menemukan celah itu dan membuka pintu penghubung untuk kalian! Minsuk, jangan bertindak bodoh untuk situasi saat ini. Aku harus menyelamatkan orang-orang di kubah itu." Wooshik bangkit dengan cepat.

"Minsuk pergilah! Ini bukan saatnya kau menolak, jika kau terus menolak. Miraa tidak akan mau menikah denganmu, aku dan Minjae juga tidak akan membiarkanmu menikahi Miraa!" Luna menatap Minsuk serius.

"Bagaimana bisa! Aku dan Miraa akan segera menikah!"

"Siapa yang mengatakannya?" Tanya Miraa menopang dagunya.

"A-pa? Apa kau tidak ingin menikah denganku?" Minsuk menunduk dengan mata mulai berkaca-kaca.

"Aku ingin menikah saat pendidikanku selesai dan aku mengambil alih perusahaan ayah. Mungkin 7 tahun lagi!"

"Hah..." Minsuk begitu terkejut sampai aku tahu dari dua matanya yang melebar sempurna.

Kasian.

"Tapi jika kau melakukan hal ini. Aku akan memikirkannya untuk menikah lebih cepat denganmu!." Miraa tersenyum.

"Janji! Kau sudah membuat janji padaku. Awas saja jika kau menarik kembali kata-katamu, aku akan memaksamu menikah denganku! Ayo, bedebah! Kita pergi!" Minsuk berubah menjadi burung gagak yang begitu hitam.

Jadi mereka akan pergi sekarang? Aku juga harus membawa sesuatu untuk membantu mereka disana. Apa mungkin panci lagi?

"Aku akan segera kembali!" Wooshik mencium pipiku singkat dan mengubah penampilan menjadi kelelawar.

Aku belum terbiasa dengan sentuhannya padaku. Apakah kami sudah resmi menjadi sepasang kekasih? Aku menyentuh pipiku dan melihat kepergian mereka melewati jendela besar.

"Cepatlah kembali. Aku menunggumu!"

🥀🥀🥀

Seekor burung gagak terbang tinggi melintasi bangunan-bangunan besar bersama seekor kelelawar. Mereka terbang bersama dan pergi menuju bangunan paling di jaga ketat di Inggris. Wooshik melesat turun dan masuk melewati para penjaga diikuti Minsuk dari belakang. Mereka harus terlebih dahulu menemukan serigala dan kucing.

"Kami disini!" Sin muncul dari atas tangga dengan tubuhnya penuh pakaian mewah.

"Putri itu sangat menyukaimu, bagaimana jika pengawalnya tahu kau serigala? Pasti kau akan dihukum!" Lui melompat dan melihat dua burung yang datang bersamaan.

Dia tersenyum senang tahu bahwa dua burung itu bisa diajak untuk bekerjasama walau masa lalu mereka yang begitu kelam.

"Ayo! Ikuti kami!" Lui melompat ke tubuh Sin.

Sin berjalan pelan melewati para penjaga dan bergerak menjadi seekor anjing yang patuh. Dia berbelok ke sisi lain dan menemukan lukisan besar yang terlihat begitu mahal.

"Disini, ada celah kecil! Kalian bisa masuk bersama, kami akan segera pergi ke tempat Luna. Cepatlah! Waktu kita tidak banyak untuk menyelamatkan orang-orang di dalam kubah itu!" Jelas Lui menunjuk lukisan yang memiliki gambar sebuah  hewan kecil.

Dua burung itu paham dan terbang menembus lukisan. Sin dan Lui mengangguk dan berlari untuk melarikan diri.

Wooshik dan Minsuk menebus lukisan cepat. Mereka terbang kembali ke atas para pepohonan yang menyambut mereka berdua. Minsuk melihat kesana-kemari dan pergi ke arah lain untuk membuat pintu penghubung. Tempat yang tepat untuk titik di apartemen Wooshik. Wooshik hanya mengikuti Minsuk saja. Mereka terus terbang di udara dan menemukan sebuah rumah yang Wooshik sangat kenal.

Minsuk terbang dan masuk ke dalam sebuah jendela kecil yang terbuka. Dia akan membuat pintu penghubung disana.

"Tempat ini sesuai! Aku akan membuat pintu itu menjadi penghubung kita!" Minsuk mengubah penampilan dan pergi menuju pintu.

"Tunggu! Kau yakin dengan tempat ini?" Tanya Wooshik sangat mengenal tempat ini.

"Iya! Titiknya sama dengan apartemen milikmu. Kenapa?" Tanya Minsuk meraba pintu.

"Ini kamar Ashlen!"

Tidak ada yang berubah dari tempat ini. Tempat yang masih sama persis saat mereka meninggalkannya dulu.

"Di loteng? Oh, apakah luka ditubuhnya karena diperlakukan buruk oleh keluarganya sendiri. Aku merasa kasian pada anak itu!" Minsuk menutup matanya dan menyalurkan cahaya putih ke pintu. Dia akan membuka pintu penghubung untuk mempermudah jalan mereka.

"Mereka bukan keluarga aslinya."

"Pantas saja! Tidak semua keluarga bisa menerima orang asing menjadi bagian keluarganya. Apalagi Ashlen tidak memiliki sihir di dunia ini. Mungkin itu sebabnya dia diperlakukan buruk dan tidak bisa melindungi dirinya saat itu. Tapi kau bisa melindunginya dan menjadi keluarga baginya. Terkadang orang asing lebih bersahabat kepada seseorang yang membutuhkan pertolongan. Aku sudah membuatnya!"

Ceklekk...

Minsuk membuka pintu dan memperlihatkan banyak wajah yang telah menunggu mereka. Wooshik melihat wajah Ashlen yang begitu berseri.

"Wooshik! Sin dan Lui bisa berbicara! Mereka sangat lucu dan imut! Aku sempat ingin pingsan tapi aku sudah tidak apa-apa. Apakah kau tahu tentang dua hewan itu?" Tanya Ashlen membuat Wooshik tersenyum senang.

Dia akan menjadi keluarga untuk Ashlen!

🥀🥀🥀

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you....

The Number : The Last ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang