45. Pure White

121 17 0
                                    

Tukkk... Tukkk...

"Ayo, Reid. Aku disini, bodoh!" Teriakku kencang.

Tanganku sibuk memukuli panci dengan kayu. Tidak ada cara lain selain membuatnya menjauh dari tempat penyegelan! Aku membawa tubuh Reid untuk pergi dengan terus membunyikan panci.

"Matilah kalian! Matilah kalian! Matilah!" Reid mengeluarkan sihir hitam dan menghujaniku dengan kapak-kapaknya lagi.

Ternyata dia masih ingat dengan kapak kesayangannya! Aku berlari menuju rumahku. Kenapa rumahku? Jadi tempat penyegelan itu didekat rumahku? Aku menatap Reid yang siap melesatkan semua kapaknya. Apa boleh buat!

Maafkan aku, ayah, ibu! Hugo! Aku berlari menuju dalam rumah menghindari kapak Reid.

Brukkk... Brukkk...

Aku menutup pintu sesaat semua kapak tertancap di semua tembok rumah. Aku mundur pelan dan bergegas menuju ke kamarku. Aku teringat akan sesuatu! Ini pasti akan membuat Reid mati seketika! Aku berlari menuju atas dan masuk ke dalam kamar. Bayangkan apartemen! Bayangkan apartemen!

Ceklekk...

Berhasil! Aku masuk dan membawa barang-barang uang kubutuhkan untuk membunuh Reid!

Ini semua cukup!

"Matilah kalian! Matilah kalian! Matilah!"

Suara Reid mulai terdengar! Aku keluar dan menutup pintu.

Brakkkk...

Reid menghancurkan pintu kamarku berkeping-keping. Bagaimana ini? Aku menghancurkan pintu penghubung! Tidak! Aku pasti akan mendapat banyak amarah dari Minsuk!

"Matilah kalian! Matilah kalian! Matilah!"

"Benar! Kau akan mati!" Aku mengambil sebuah benda dan tersenyum pada Reid yang akan meraih tubuhku.

Ini adalah barang yang diberikan Wooshik untukku.

"Terima ini Reid!" Aku menyetrum tubuh Reid dengan alat kejut listrik. Aku menekannya sampai batas maksimal. Dia akan mati untuk kedua kalinya.

"Arghttt... Arghttt..."

Kata Wooshik jika seseorang berniat jahat padaku, aku harus menggunakan benda ini! Jadi aku bisa lari dan kabur dengan mudah. Aku sampai lupa untuk membawanya. Tubuhku mundur cepat. Reid berhenti berbicara dan terdiam cukup lama.

Apakah cara ini berhasil?

Brukkkk...

Tubuh Reid terjatuh seketika.

"Hah... Ilmu pengetahuan yang terbaik!"

🥀🥀🥀

"Aku pikir kau bisa melawanku?" Thorn mengikat tubuh Kai dengan sihir hitamnya.

"Retoz! Ini benar-benar kau? Hahaha... Aku masih bisa melawanmu! Aku masih memiliki dendam atas apa yang kau lakukan kepada kakakku!" Teriak Kai marah.

Dia masih ingat saat melihat tubuh Zack terjatuh dari atas. Saat itu seluruh tubuhnya seakan membeku dan sulit untuk bergerak bebas. Dia tidak akan melupakan kejadian mengerikan itu! Dia akan membalas semua dendamnya! Semuanya!

Kai mengangkat jari-jarinya dan membuat bola api dimana-mana.

Retoz harus mati ditangannya!

"Hahaha... Apa yang kau lakukan bodoh? Memangnya kau tidak tahu bahwa kekuatanmu tidak akan berefek apapun padaku!" Retoz melemparkan bola api ke arah bola api milik Kai.

The Number : The Last ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang