46. Where Are You?

121 16 3
                                    

"ASHLEN!!!" Teriak Wooshik keras.

Tubuhnya ambruk saat melihat bola cahaya hitam itu mengenai tubuh Ashlen begitu saja. Wooshik menatap nanar tempat Ashlen tadi, tidak ada tanda-tanda keberadaan Ashlen. Semuanya hilang. Ashlen hilang dalam sekejap matanya.

Harusnya dia datang lebih awal dan memperingati mereka semua disini dengan begitu Ashlen tidak akan mati.

"Apa tadi itu? Dimana Ashlen?" Tanya Miraa melihat sekeliling.

"Hahahaha... Dia mati! Gadis itu mati! Kau ingat kekuatan milikmu ini Wooshik? Aku menggunakannya untuk membunuh kekasihmu! Hahahaha..."

"A-apa? Apa yang kau katakan barusan? Dimana Ashlen?" Tanya Miraa keras.

"Sudah kukatakan dia mati! Kekuatan ini akan membunuh dan menghilangkan jejak keberadaan mereka! Hahahah... Apa Wooshik tidak memperingati kalian? Hah? Sayang sekali!" Retoz tersenyum begitu senang melihat keputusasaan mereka semua di tempat ini.

Miraa terjatuh dan menunduk dalam. Dia tidak bisa menyelamatkan Ashlen! Dia tidak bisa menyelamatkan anak itu dari kematian. Apa yang dia lakukan tadi? Menyerahkan semuanya pada Ashlen? Miraa menangis sejadi-jadinya.

"Maafkan aku, Wooshik! Maafkan aku!"

"Ashlen! Ashlen! Jangan tinggalkan aku! Kumohon kembalilah padaku! Ashlen!" Wooshik meremas dadanya yang begitu sakit. Harusnya dia datang lebih cepat!

Harusnya dia tidak pergi meninggalkan Ashlen! Ini salah dirinya! Ini adalah kesalahan terbesarnya. Kenapa dia bisa meninggalkan Ashlen sendirian? Bukankah dia akan menjaga dan melindungi Ashlen? Bukankah dia akan memberikan kehangatan keluarga untuk wanita itu?

Baru saja Wooshik mengharapkan takdir baik untuk mereka semua. Tapi apa yang terjadi?

Dia mengacaukannya lagi!

Dia mengacaukannya sekali lagi!

"Arghttt..." Wooshik berteriak dengan seluruh tubuhnya mengeluarkan cahaya yang bersinar terang.

Miraa mundur dan melihat Wooshik yang terus berteriak keras.

"Hahahah... Wadahku! Wadah sempurnaku!" Retoz keluar dari tubuh Thorn dan masuk cepat ke tubuh Wooshik.

Wooshik terus berteriak keras, langit-langit berubah menjadi begitu gelap sampai para bintang tertutup oleh awan kelam. Angin berhembus kencang dan dingin sampai semua orang tahu, ada sebuah bahaya yang akan menghancurkan mereka semua.

"Miraa! Miraa! Apa yang terjadi?" Tanya Xander datang bersama beberapa orang di belakangnya.

"Ashlen mati dan Wooshik marah besar. Sepertinya Retoz merencanakan hal itu untuk merasuki tubuh Wooshik lagi!"

"Apa? Ashlen mati? Bagaimana bisa? Aku hanya pergi menjelaskan kematian raja kepada mereka dan aku mendapatkan kabar buruk seperti ini?" Tanya Xander marah.

Dia terjebak di antara pertanyaan dari semua orang kenapa membawa raja dalam keadaan mati. Dia pikir dia akan mendapatkan hukuman tapi semua orang tampaknya tidak terlalu peduli dengan kematian raja. Mereka justru ingin tahu apa yang terjadi di luar sana dan Xander meminta mereka untuk mengikutinya agar tahu secara jelas bahwa dunia mereka tidak baik-baik saja.

"Miraa! Bagaimana ini?" Tanya Minsuk membawa tubuh Kai dan menarik tubuh Thorn yang tidak sadarkan diri.

"Aku juga tidak tahu! Jika kita membawa tubuh Wooshik ke tempat penyegelan. Dia akan terkurung bersama Retoz! Aku merasa bersalah padanya karena tidak melindungi Ashlen! Aku tidak tahu Minsuk. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Miraa menjambak rambutnya penuh kebingungan.

"Sepertinya kita dalam masalah lain!" Xander menunjuk langit yang menjadi aneh. Langitnya bergetar hebat. Begitu juga dengan tanah yang mereka pijak.

"Sialan! Apalagi ini? Miraa pegangan padaku!" Minsuk memeluk Miraa melihat tempat mereka yang mengalami gempa bumi hebat.

Semua orang berteriak ketakutan melihat fenomena ini. Miraa menatap tidak percaya apa yang dia lihat sekarang. Sebuah bangunan muncul tiba-tiba! Dia tidak asing dengan bangunan itu!

The Black Academy!

Mereka muncul di sini!

"Gila! Apalagi ini?" Tanya Xander tidak habis pikir dengan dunia ini.

"Bibi!" Teriak Miraa melihat orang-orang keluar dari bangunan akademi.

"Ya ampun! Miraa? Apa yang terjadi?" Tanya Sarah memeluk Miraa.

"Retoz memasuki tubuh Wooshik, Luna, Lui, dan Sin sedang membuat penyegel untuknya dan sekarang. Sepertinya kubah-kubah milik Antonio dan paman bergabung menjadi satu!" Miraa menatap langit yang terus bergetar hebat.

Ini kesimpulan darinya! Sekarang semua kubah sedang menjadi satu kesatuan!

"Hah... Hah... Aku baru saja ingin pergi makan! Tempat apa ini? Hey, Miraa! Dimana Luna?" Tanya Leon datang bersama Amber.

"Leon? Luna membuat penyegel dan tempat ini menjadi satu! Mungkin Busan juga akan bergabung!"

Hanya tinggal menunggu saja waktu semua kubah menyatu! Miraa melihat Wooshik yang terus berteriak keras. Satu-satunya jalan adalah menghentikan Wooshik tapi Miraa tidak bisa. Dia tidak ingin membuat kesalahan yang sama besarnya seperti dulu. Dia tidak mau!

"Ashlen! Dimana kau! Tolong bantu aku menghentikan kegilaan ini!"

🥀🥀🥀

"Hah..."

Dimana ini?

Aku melihat banyak kendaraan berlalu-lalang dimana-mana. Sepertinya aku baru mendapatkan serangan besar dari Retoz tapi kenapa bisa aku di dalam tempat pembuangan sampah ini?

Baunya sangat buruk!

Aku keluar dan melihat penampilanku yang sangat kotor! Benar-benar kotor!

Wooshik!

Aku sempat mendengar suaranya yang memanggilku! Bagaimana keadaannya? Aku harus apa saat ini? Apakah aku harus pergi ke apartemen untuk mengganti baju? Tidak! Ini lebih serius! Aku harus cepat kembali kesana!

Tapi pintu itu rusak oleh Reid!

Ashlen bodoh!

Orang bodoh!

"Sungai! Iya aku kesana!"

Apa boleh buat! Aku harus menyelamatkan semua orang. Tunggu dulu! Barang-barangku? Oh panci serbaguna ini juga masih ada ditanganku. Kupikir aku menghilangkannya, aku sudah kehilangan satu panci. Tidak mungkin aku menghilangkan panci ini lagi!

Aku berlari melewati kerumunan orang, aku tidak peduli dengan pandangan mereka padaku. Aku juga tidak peduli dengan suara mobil yang hampir membunuhku. Aku harus pergi kesana!

Napasku memburu saat melihat sungai yang mengalir di bawah jembatan.

Aku memasukkan semua barang dan mengikatnya kuat di dalam tas. Aku masih membutuhkan mereka semua untuk membunuh Retoz!

"Hah... Hah..."

Bagaimana ini aku tidak bisa berenang?!

"Nak, apa yang kau lakukan? Cepat turun dari sana!" Seseorang menyoroti tubuhku dengan senter.

"Aku bukan bunuh diri! Tapi aku sedang pergi ke tempat kekasihku!"

"Dimana di surga? Aku tahu masalahmu berat tapi jangan melakukan tindakan berbahaya seperti ini! Cepat turun dan bicarakan baik-baik!"

Apa maksudnya? Aku hanya perlu jatuh dan mengharapkan tempat itu lagi. Kumohon bawa aku ke sana!

Byurrrr...

"Nakkkkk..."

🥀🥀🥀

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Number : The Last ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang