48. Fortune

130 18 0
                                    

"Dasar jalang gila!" Retoz masuk ke dalam tempat untuk menyegel dirinya.

Ternyata panci ini jauh lebih berguna! Bagaimana bisa asap akan kalah dengan benda ini? Apakah sejak awal panci ini memang istimewa? Harusnya aku membeli banyak panci dari paman itu! Kenapa harus beli dua saja? Aku harus bertemu dengan paman itu lagi!

"Arghttt... Arghttt..." Suara teriakan Retoz mengalun keras membuat semau orang melihatnya.

Aku memeluk tubuh Wooshik dan memandangi Retoz yang kesakitan di dalam sana. Sebenarnya aku sangat penasaran, kenapa Retoz bisa muncul di dunia ini? Darimana dia berasal dan bagaimana kekuatannya dimiliki banyak orang? Aku tidak tahu! Apakah dulu, dulu sekali orang-orang melawan Retoz juga sama seperti kami sekarang?

Seperti sebuah masa yang akan terus terulang tanpa henti.

Mungkin seperti itu! Tidak ada yang bisa menjelaskan kemunculannya. Aku ingin tahu tapi aku malas bertanya karena tidak ada gunanya untuk orang sepertiku.

"Apakah taringmu hilang?" Tanyaku pada Wooshik.

"Iya! Itu terakhir kalinya aku meminum darahmu!" Wooshik menyentuh giginya yang normal.

"Baguslah! Aku jadi bersyukur tahu gigi teringmu hilang."

"Kenapa?"

"Agar kau tidak bisa merusak kencan kita lagi! Aku sangat ingin menonton film bersamamu! Makan bersamamu! Pergi kemanapun bersamamu! Aku juga mau kencan sungguhan! Kau selalu merusaknya karena gigi itu!"

"Ashlen! Bukan gigi ku yang bermasalah!"

"Lalu apa?"

"Aku! Aku yang bermasalah! Aku tidak bisa menahan diriku untuk memonopolimu untuk diriku sendiri. Kesalahanku adalah, aku begitu menginginkanmu, Ashlen!" Bisik Wooshik membuat tubuhku merinding seketika.

Memang Wooshik yang bermasalah sejak awal!

"Arghttt!!!! Tidak! Lepaskan aku! Arghttt... Apa yang kalian lakukan ini? Hah?" Retoz meraung-raung kesakitan.

"Uhukkk... Lui, Sin! Kita selesaikan cepat! Kita harus membunuhnya sebelum kekuatanku lenyap!?" Luna merentangkan tangannya.

"Baiklah! Ayo!" Sin melolong begitu keras.

"Mari bunuh dia sampai dia tidak ada lagi di dunia ini!" Lui tetap fokus pada penyegelannya.

Cahaya bersinar diantara mereka bertiga dan menyinari Retoz yang kesakitan. Cahayanya bahkan menembus langit di atas sana dan membuat awan-awan hitam menghilang. Bintang-bintang bertaburan di atas langit dengan sinar bulan menyinari tubuh Retoz. Begitu terang juga sampai menyilaukan mataku.

"Arghttt..."

Perlahan tubuh Retoz menghilang, asap tubuhnya seperti menguap di atas sana. Semua mata telah menyaksikan bagaimana akhir hidup Retoz selama ini juga tenang kekuatan mereka semua yang tidak akan pernah kembali lagi. Aku melihat semua orang di tempat ini.

Bagaimana cara kami semua untuk pergi?

"Hah... Hah..." Luna terjatuh dengan Kai yang menangkap tubuhnya.

"Kau berhasil, sayang! Kau berhasil melenyapkannya!" Kai tersenyum kepada Luna yang telah bekerja keras.

"Iya! Aku benar-benar bisa melenyapkan Retoz sesuai keinginan ayah dan Antonio! Aku bisa!" Luna menatap ke atas bulan purnama yang bersinar terang.

Jadi bagaimana sekarang?

Aku melihat Wooshik yang mencium pucuk kepalaku. Walaupun Retoz telah pergi tapi kami masih terjebak di tempat ini. Minsuk juga tidak bisa membuka pintu penghubung untuk mengeluarkan kami semua. Apakah selamanya kami akan berada di dalam kubah ini?

Itu bagus! Aku akan hidup dengan menanam sayur dan merawat hewan, memiliki rumah bersama Wooshik, menikah, memiliki anak, dan masih banyak lagi! Sepertinya akan menyenangkan!

"Luna! Bisa kita bicara!" Lui melompat ke atas tubuh Sin.

"Ada apa?" Tanya Luna berdiri dengan Kai yang membantunya.

"Kubah ini masih berdiri dengan kekuatan kami berdua dan kekuatan dua hewan milik Ryu. Kami berempat saling berhubungan. Kami bisa mengeluarkan kalian semua dari tempat ini tapi ada satu hal yang perlu kau tahu! Kami tidak bisa hidup lagi di tempat ini!" Terang Lui membuatku terkejut.

Bukan hanya aku tapi semua orang.

"A-apa yang kau katakan Lui?" Tanya Luna menggelengkan kepalanya.

"Luna, Retoz telah mati begitu juga dengan kami. Perlahan kami akan pergi, tapi kami masih memiliki sedikit kekuatan kami untuk mengembalikan semua kubah ke tempat asalnya dan mengeluarkan kalian semua dari sana. Luna, waktu kami tidak banyak. Kumpulan semua orang dari setiap kubah dan kami akan memberitahu mereka!" Sin ikut berbicara.

"Ta-pi! Harus seperti ini?" Tanya Luna menunduk.

"Takdir semua orang memang seperti ini! Cepatlah, Luna! Waktu kami tidak banyak!" Desak Lui.

"Aku setuju!" Seorang wanita datang. Dia bersama orang-orang yang memakai baju hitam mereka.

Siapa mereka?

"Ibu? Tapi Sin dan Lui akan menghilang! Aku tidak mau! Mereka temanku! Mereka sahabatku!" Luna menolak mentah-mentah ide Lui dan Sin.

"Luna! Sadarlah! Jangan egois! Lihat semua orang di tempat ini? Mereka sudah tidak memiliki kekuatan apapun! Mereka harus mendapatkan hidup lain mereka! Jangan hanya melihat dari keinginanmu saja! Sin dan Lui juga teman kami semua. Apa kau kira ibu tidak sedih? Aku juga akan sangat kehilangan mereka!" Ibu Luna menatap Sin dan Lui.

"Aku juga setuju!" Miraa mengangkat tangannya.

"Sebagai pengganti ayah, saya juga setuju!" Putra mahkota datang.

Jadi dia juga ingin pergi?

"Tapi, karena kami tidak tahu tentang dunia luar! Kami membutuhkan pertolongan! Ada banyak orang di tempat ini. Jadi kami membutuhkan tempat tinggal dan pekerjaan secara layak. Kami siap melakukan apapun!" Putra mahkota pasti berat memutuskan hal ini.

"Aku yang akan bertanggung jawab pada kalian! Apa kalian tidak masalah bekerja di bawahku?" Tanya Wooshik dengan senyuman aneh. Dia menyeringai lagi.

"Tentu saja! Asalkan kau menjamin hidup kami kedepannya. Kami siap!"

"Baguslah! Aku memang memiliki banyak pekerjaan untuk orang-orang di tempat ini!" Wooshik mengusap rambutku pelan.

Sepertinya aku paham otak piciknya ini!

"Kami setuju!" Seorang pria besar datang. Dia orang yang kulihat di depan rumahku!

"Kami juga!"

"Kami juga!"

Semua orang setuju dengan rencana Lui dan Sin. Jadi apakah ini terakhir kalinya aku bisa melihat serigala dan kucing ini? Mereka begitu bekerja keras untuk hidup banyak orang. Aku memeluk Wooshik dan menyembunyikan wajahku yang ingin menangis.

"Jadi kalian semua siap untuk kehilangan tempat kalian tinggal. Setelah kami memisahkan semua kubah, kalian akan kembali ke tempat kalian masing-masing. Mungkin kami hanya akan menghilangkan pelindung luar saja. Kalian bisa pergi dari dalam kubah. Tapi kami tidak bisa memberikan banyak waktu. Mungkin hanya sehari saja dan kubah kalian akan hancur untuk selama-lamanya!"

🥀🥀🥀

Salam ThunderCalp!🤗

Beberapa chapter lagi kisah The Number akan selesai. Kenapa saya cuma buat empat season? Karena pusing 😂😂

Bercandyaaa...

Sebenarnya karena ceritanya akan selesai di sini!

Apakah masih ada pertanyaan yang ingin kalian tanyakan? Silahkan tonton sampai habis!

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Number : The Last ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang