Laras memperhatikan seluruh sudut ruangan, ia penasaran dengan firasatnya itu.
Dalam sekejap pandangan Laras beralih menatap sosok Richard, ia meminta izin untuk melihat wujud asli Richard. "Bolehkah aku melihat bentuk wujud aslimu setelah kematian?" pinta Laras yang penasaran.
Richard terdiam dan sedikit menganggukan kepalanya seraya berkata, "Baiklah ... Tunggu sekejap dan tutup ke dua matamu." Richard menyarankan agar Laras tutup ke dua mata dari pandangannya sesuai permintaan darinya.
Laras menuruti perintah dari Richard sesuai permintaannya, ia langsung memejamkan ke dua matanya.
Dalam hitungan detik Richard menyuruh Laras untuk membuka matanya. "Sekarang bukalah ke dua matamu," ujarnya.
Laras membuka matanya perlahan, betapa kagetnya ia ketika melihat wujud asli Richard setelah kematian.
"Lehermu kenapa hampir putus seperti itu?" tanya Laras dengan nada ketakutan.
Sosok Richard menjelaskan, "Ibuku telah membunuhku dengan cara menembak tepat dibagian jantungku kemudian mengeluarkan samurai lalu menebasku tepat dileherku sehingga nyaris putus kepalaku ini dan hampir terjatuh kepermukaan tanah."
Laras kembali bertanya-tanya, "Benarkah seperti itu? Kenapa Ibumu sangat membenci wanita pribumi? Sampai dirimu menjadi korban pembunuhan ditangan Ibumu sendiri?"
Sosok Richard yang menampakkan wujud aslinya dengan kondisi kepala nyaris terputus. Dia memberikan respon, "Aku juga tidak mengerti tentang pemikiran Ibuku tentang orang-orang pribumi tanah Jawa ini."
Dalam hitungan detik, kepala Richard menyambung dan utuh kembali seperti sediakala. Laras yang melihat kejadian itu sontak kaget, ia melawan rasa takut dengan wujud asli Richard yang sebenarnya. Tiba-tiba saja, Ibu memanggil Laras dari luar kamar yang terdengar olehnya.
"Laras ... Apakah kamu sudah tidur?" panggil Ibu sekaligus bertanya untuk memastikan.
Laras yang sedikit panik kemudian menjawab, "Belum, Buk. Ini juga Laras mau tidur." Kemudian suara Ibu tidak terdengar lagi.
Ia melanjutkan berbicara dan mengobrol dengan sosok qorin Richard. "Kenapa dengan Ibumu?" tanya Richard. Laras merespon, "Tadi Ibuku hanya memastikanku sudah tidur atau belum."
Laras mengungkapkan apa yang telah ia lihat sesuai mengeluarkan isi hatinya kepada Richard. "Jujur saja ... Kamu sebenarnya sangat tampan tetapi kematianmu benar-benar tragis," ungkapnya.
Sosok qorin Richard tersenyum menatap dirinya. "Aku melihatmu seperti melihat salah satu sosok perempuan yang aku cintai dimasa lalu," ujar sosok itu. Laras sedikit risih ketika dirinya disamakan oleh qorin pria bule itu.
Richard kembali mengatakan, "Semenjak kejadian berdarah itu aku tidak pernah melihat Minten kembali." Laras merasa bahwa Richard tidak bisa melupakan Minten dalam hidupnya sampai dia mati. Rasa cinta Richard tidak berkurang kepada Minten, dia benar-benar tulus mencintainya.
Sosok Richard mencoba berusaha menyentuh tangan Laras, akan tetapi langsung menembus sehingga tidak bisa disentuh.
"Aku tidak bisa menyentuhmu ... Janganlah kamu takut akan kehadiranku," ucap Richard.
Laras menenangkan dirinya sendiri seraya bergumam dalam batin, "Tenanglah, Ras. Richard tidak akan mengganggumu dan janganlah takut." Laras menghela nafas cukup dalam.
Kemudian ia berkata, "Sekarang pintaku kamu harus pergi ke tempat asalmu dan jika kamu ingin main ke sini ... Silakan saja asal jangan membuatku risih dan terganggu." Sosok qorin Richard tersenyum menatap Laras dan dalam sekejap menghilang dari pandangannya.
Saat itu, Laras mengeluarkan sukma dari raganya. Ia melakukan raga sukma kembali dan terbang melayang sesuka hatinya, sekaligus melihat para warga yang sedang melakukan ronda malam.
Tiba-tiba saja ia melihat bulatan misterius seperti lubang besar, Laras penasaran dan dirinya langsung memasuki lubang misterius itu.
Laras terperosok sangat jauh dan dalam sekejap mata, ia sudah berada di tempat yang berbeda. "Sepertinya aku mengenali tempat ini," gumamnya. Sekaligus mengingat kembali.
Tak lama dari itu, Laras baru teringat kalau dirinya sudah berada di alam yang berbeda. Tiba-tiba saja, Laras dikejutkan oleh ke datangan sosok kakek berjubah putih yang mendampinginya. Sosok kakek tersebut, berada di samping kanan Laras.
Laras dengan rasa penasaran ia langsung bertanya, "Ini tempat apa?" Sosok kakek itu menjawab, "Kita berada di alam yang berbeda dan kita tidak boleh sembrono di tempat mereka."
Laras tersontak kaget ketika mengetahui jawaban dari sosok kakek yang mendampinginya. "Mengapa aku terperosok ke sini?" tanyanya kembali.
Sosok kakek menjawab, "Kamu memasuki area bulatan yang datang kepadamu ... Sehingga kamu terperosok oleh kekuatan lubang dari bulatan tersebut." Laras baru teringat kejadian yang baru saja dirinya alami.
Laras berkata, "Benar ... Aku baru saja mengalaminya tetapi aku tidak tahu sekarang berada di mana." Sosok kakek yang mendampinginya hanya tersenyum menatap dirinya. Ia penasaran bulatan lubang yang menarik sukmanya masuk ke dalam itu.
"Mengapa lubang itu secara tiba-tiba datang dan muncul?" tanya sukma Laras. Minten yang mendampinginya memberitahu dengan jawaban, "Lubang itu muncul diwaktu tertentu dan akan menarik sukma semua orang untuk berkumpul." Laras kembali bertanya, "Maksudmu?"
Minten menjelaskan, "Sukma orang yang baik dan dekat kepada gusti Allah akan ditarik dan menjadi wujud yang sangat bagus rupanya jika sebaliknya sukma orang jahat yang jauh dari Tuhan serta melakukan kejahatan akan berubah wujud di alam ini menjadi sangat jelek dan buruk rupa."
Laras mengerti dan paham dengan penjelasan Minten. Ia melihat ke arah sekelilingnya, dan berbagai banyak wujud yang berbeda-beda. Laras yang didampingi oleh Minten langsung diarahkan jalannya, mereka terbang melayang tanpa berjalan.
Ia melihat berbagai macam rupa sukma manusia, terkadang membuat perasaannya takut dan gelisah. "Sangat banyak wujud mereka seperti binatang dan ada pula yang wujudnya seperti iblis," celetuk sukma Laras. Minten menyahut, "Itulah sukma orang-orang munafik dan berbuat licik dengan kejahatan yang mereka lakukan sehingga tampak bentuknya seperti itu."
Laras memperhatikan seluruh sukma yang berkumpul ditempat itu. "Padahal tempat ini sangat indah tetapi kenapa dimasukki oleh sukma orang-orang jahat?" tanya Laras kepada sosok Minten.
Tiba-tiba saja ia melihat sosok Richard yang juga berada di sana, ia melihat Richard dengan wujud yang sama persis ketika dia menunjukkannya kepada Laras. Minten melihat sosok laki-laki yang dahulu pernah ia cintai sebelum akhirnya ia menikah dengan laki-laki lain.
Richard menatap Laras dari kejauhan bersama seorang perempuan. "Sepertinya perempuan itu sosok yang aku cintai semasa hidup ... Tapi benarkah itu dia?" gumam Richard bertanya-tanya sendiri.
Ketika sosok Richard ingin menghampiri Laras, dia terhalang oleh banyak sukma. Sampai akhirnya, Richard tidak menemukan Laras lagi.
"Di mana keberadaan dia? Mengapa tiba-tiba menghilang sangat cepat?" gumamnya. Richard mencari-cari keberadaan Laras tetapi tidak dapat bertemu.
Sedangkan Laras bersama Minten pergi ke suatu ruangan yang begitu luas, Laras melihat sosok sukma yang berwujud menyeramkan seperti iblis. Minten mendampingi Laras melihat-lihat kondisi sukma manusia yang terkumpul di alam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUKMA [TAMAT]
HorrorSeorang wanita yang peka dan memiliki kemampuan khusus supranatural, masuk ke dalam dunia sukma. Dunia yang tidak bisa di tembus oleh manusia lain secara zahir, tanpa di sadari dirinya sudah menembus pada dimensi dunia ghaib. Banyak orang yang tak...