Kewalahan Dengan Waktu

49 53 0
                                    

Tidak sengaja Laras mengatakan, "Sudahlah, Sir. Dirimu tidak usah bergumam segala macam dalam hati karena aku mengetahui segala ucapanmu sekalipun kamu tidak berbicara pun."

Sirna hanya diam dan tidak mengatakan apapun kepada Laras. Suasana sangat hening saat itu Sirna memulai obrolan dengan memuji kehebatan Laras dengan ilmu yang dimilikinya.

"Kemampuanmu sungguh ajaib," pujian yang dilontarkan oleh Sirna kepada Laras.

Laras merasa senang ketika ia mendapatkan pujian dari Sirna, Laras semakin semangat untuk menunjukkan segala kemampuannya.

"Tidak sia-sia diriku melakukan puasa weton," celetuk Laras.

Tiba-tiba saja Laras terdiam dan bergumam, "Haduh! Segala keblablasan ucapanku ini."

Sirna mengetahui niat Laras yang sedang melakukan puasa weton, akan tetapi Sirna lebih memilih diam tanpa menghakimi Laras.

Sirna memberikan pesan nasihat kepada Laras.

"Semoga saja kamu tidak lupa dengan niatmu itu yang bertujuan untuk membantu Liska dari jeratan setan," nasihat Sirna untuk Laras.

Laras mengatakan, "Jangan khawatir! Aku tidak akan lupa dengan niatku."

Sirna merasa lega dengan perkataan yang dilontarkan oleh Laras.

Laras tidak sabar untuk menghadapi sosok penari yang seringkali menemani Liska.

"Aku jadi tidak sabar untuk berhadapan dengan sosok penari yang seringkali menemani Liska di kamarnya," celetuk Laras.

Sirna memberikan pertanyaan, "Kamu kapan mau menjenguk dia lagi?"

Laras menghela nafas seraya menjawab, "Tenang saja! Tidak akan lama dan kamu harus ikut menemaniku ke sana." Sirna terlihat senang dengan ajakan Laras.

"Aku pasti akan menemanimu menjenguk Liska ke rumahnya," ujar Sirna.

Sirna dan Laras sedang bersantai di teras rumah, Sirna melihat kemampuan Laras yang semakin terkesan ajaib.

Sirna menyaksikan kembali saat Laras menunjukkan emampuannya dihadapan Sirna.

Laras menggerakan meja melalui satu jari, sehingga mampu melayangkan kursi sampai keatas dengan satu tangan dan mampu mengusir jin yang sedang mengganggunya ketika Laras mencoba mengasah kemampuannya hanya dengan sekali hembusan tiup dari mulutnya.

Sirna kembali terpukau dengan kemampuan Laras, sehingga membuat Sirna terdiam dan tidak berkutik apapun.

Namun Sirna sangat khawatir jika niat yang dijanjikan tidak ditepati oleh Laras.

Sirna dan Laras berbicara seperti pada umumnya, Laras hanya fokus mengasah kemampuannya ditemani oleh Sirna.

Laras mengasah kekuatan ilmunya dari pagi sampai menjelang sore. Saat itu Sirna pamit pulang kepada Laras.

"Ras? Sekarang sudah hampir sore dan aku akan segera pulang sekarang karena sudah cukup waktunya aku mampir ke sini," pamit Sirna.

Laras menjawab, "Tidak apa-apa ... Esok hari kamu datang lagi ke sini," pinta Laras.

Sirna menyetujui ajakan Laras dan berkata, "Baiklah, Ras. Aku akan datang kembali ke rumahmu esok hari."

"Jangan sampai lupa, Sir. Aku sudah tidak sabar ingin menghadapi sosok penari itu!" ucap Laras dengan nada kesal.

Sirna mengatakan, "Kamu tenang saja aku pasti datang ke rumahmu."

Laras merasa senang ketika mendengar perkataan yang diucapkan oleh Sirna kepadanya.

SUKMA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang