Hening.
Hanya ada suara dentingan alat makan dimeja makan itu. Suasananya tampak sangat berbeda dari yang seharusnya. Delta Arion yang biasanya selalu menjadi pencair suasana bahkan memilih bungkam. Jelas sekali lelaki itu masih merasa bersalah untuk semua yang terjadi. Athena menyuap makanannya tanpa minat sementara Alpha Aldrich terus mengawasinya. Gamma Arsenio menjadi pihak yang paling merasa bersalah. Lelaki itu bahkan sempat menolak beberapa kali untuk makan bersama di Pack House sebelum Athena mengancamnya untuk tidak membuatnya marah sekali lagi. Sementara Beta Atarick benar-benar merasa terjebak dalam situasi rumit yang tidak memiliki solusi. Dia tidak bisa melakukan apapun untuk mengembalikan situasi.
"Ini sudah berlebihan." Alpha Aldrich meletakkan alat makannya dengan tampang kesal. Semua orang menatap kearahnya kecuali Athena yang masih setia tenggelam dalam dunianya sendiri. "Aku akan kembalikan gadis manusia itu ke asalnya. Dan tidak ada yang bisa menghalangi keputusanku."
Arsenio mengepalkan kedua tangannya mendengar itu. Sementara Athena kali ini menatap Alpha Aldrich dengan tatapan kesal.
"Apa? Bahkan kau tidak akan bisa melarangku Athena. Aku Alpha di tempat ini. Dan keputusanku sudah bulat. Aku tidak peduli apapun resikonya."
"Tidak bisa. Gaia adalah sahabatku. Aku tidak akan membiarkan Gaia kembali saat gadis itu sudah menjadi bagian dari kita."
"Belum tentu dia akan berubah menjadi manusia serigala."
"Alpha, kau yang paling tahu efek dari gigitan, Arsenio."
"Aku tidak peduli! Aku hanya peduli padamu Athena! Demi Dewi! Kau sedang mengandung! Aku tidak akan membiarkanmu dan calon penerusku celaka hanya karena kau stres terus memikirkan manusia itu sampai tidak mempedulikan kondisimu sendiri."
Athena memejamkan kedua matanya mendengar bentakan itu. Semua orang dimeja makan bahkan tidak ada yang berani buka suara. Lalu Arsenio tampak sedang berusaha mati-matian menahan ledakan emosi di dalam kepalanya.
"Athena dengarkan aku. Apapun yang aku lakukan adalah demi kebaikanmu. Aku tidak tahan melihatmu yang seperti ini. Kau bahkan mengabaikan keberadaanku."
Athena meneteskan air matanya membuat Aldrich begitu merasa bersalah. Lelaki itu langsung menarik masuk Athena kedalam pelukannya. "Maafkan aku, Athena."
Athena menyembunyikan wajahnya dalam pelukan itu. Tak lama setelahnya keadaan menjadi hening. Tidak ada yang berselera melanjutkan makanan mereka. Namun suara teguran dari arah tangga, berikut dengan kemunculan seorang omega serta Gaia yang menyusul dibelakangnya, sontak membuat tatapan semua orang tertuju kearah sana-termasuk Athena. Luna A Moon Pack itu buru-buru mengusap air matanya dengan wajah tak percaya menatap keberadaan sahabatnya di sana.
"Gaia ...."
"Maaf mengganggu, Alpha, Luna, Beta, Gamma, dan Delta. Saya ingin mengantarkan Nona Gaia untuk bergabung di meja makan."
Athena bangkit berdiri untuk menghampiri Gaia dan langsung memeluk perempuan itu. "Aku tidak percaya kau disini, Gaia."
Gaia membalas pelukan Athena- berusaha mengabaikan rasa tidak nyamannya pada tatapan para pria dimeja makan. Merasa situasi sudah lumayan kondusif, Ilsa pamit undur diri, meninggalkan ruang makan itu. Athena lalu menuntun Gaia untuk duduk di kursi sebelahnya pelan-pelan. Kentara sekali jika Gaia masih merasa canggung dan takut- terlebih ketika perempuan itu bertatap muka dengan Arsenio tanpa disengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamma Mate (Tamat)
WerewolfMenjabat sebagai Gamma dari sebuah pack ternama, Arsenio telah bersumpah mengabdikan diri hanya pada pack. Hidup bertahun-tahun tanpa kehadiran seorang mate tidak masalah baginya. Sampai takdir mempertemukannya dengan sang mate. Namanya, Jane Gyana...