Gamma Mate - Bab 35

20K 1.1K 6
                                    

"Gaia aku akan berkunjung kapan-kapan lagi."

"Kakak yakin tidak mau menginap?"

Carlos menggeleng seraya menatap kearah bayi kecil yang tengah digendongnya kini. "Tidak. Kau tahu kan saat ini aku bekerja untuk King Gamaliel. Jadi aku harus segera kembali kepadanya."

Ya, Carlos bisa menemuinya sampai di tempat ini karena Gamaliel. Pada awalnya Gaia takut kalau Carlos punya niat buruk, tapi kakaknya itu menjelaskan sudah tidak marah lagi padanya bahkan ikut merasa bahagia melihat Gaia bersama Arsenio ditempat ini dalam keadaan sehat tanpa kurang apapun. Gaia jelas bersyukur mengetahui kakaknya sudah kembali menjadi Carlos yang baik dan teramat menyayanginya. Meskipun kini Carlos adalah seorang vampir dan hidupnya akan lelaki itu habiskan untuk mengabdi pada King Gamaliel, setidaknya Gaia tidak kehilangan sosok kakak sekaligus kerabat sekandung satu-satunya yang ia miliki.

"Ini... Jaga bayi cantik ini baik-baik ya? Aku tidak mau mendengar kalau sampai keponakanku kenapa-napa."

Gaia menerima kembali tubuh kecil Arai kedalam gendongannya. Gadis kecilnya ternyata sudah tertidur pulas, meski tadi sempat beberapa kali merengek tidak nyaman saat Carlos mengambil alih. Mungkin karena tubuh vampir kakaknya yang sangat dingin jadi bayi itu merasa terusik.

"Omong-omong, kakak sudah cocok memiliki seorang bayi." kata Gaia usil yang ditanggapi Carlos dengan derai tawa geli.

"Doakan saja ada yang mau ku hamili."

"Tentu saja banyak wanita yang bersedia. Kakak kan tampan."

"Aku pergi," usai mengusap puncak rambut Gaia dan melihat Aria untuk yang terakhir kalinya, Carlos berbalik pergi meninggalkan rumah itu. Udara dingin yang berhembus tiba-tiba menyergap membuat tubuh Gaia merinding. Saat memastikan punggung Carlos telah menghilang di kegelapan malam, barulah Gaia memutuskan untuk masuk kedalam rumah. Namun, gadis itu terkejut saat menemukan Arsenio yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya entah sejak kapan.

"Astaga! Mengejutkan saja. Kapan Arsenio sampai? Kenapa Gaia tidak melihat Arsenio berjalan tadi?"

"Aku baru sampai."

Arsenio sempat menyipitkan tatapan kearah Gaia lalu pada tempat yang sebelumnya menjadi fokus pengamatan mate-nya itu. Arsenio jelas tahu kalau baru saja ada yang bertamu, terbukti dari indera penciumannya yang bisa merasakan energi seseorang masih tertinggal di rumah ini. Bahkan energinya terasa cukup kuat padahal orangnya sudah pergi.

"Siapa tamu yang berkunjung?"

"Kak Carlos," Mendengar nama asing itu, Arsenio mengerutkan kening. Gaia lalu menepuk kening saat ingat dia belum menceritakan apapun tentang kakaknya itu.

"Kakak kandung, Gaia. Maaf, Gaia belum sempat memperkenalkan Arsenio dengan kak Carlos. Tapi nanti kapan-kapan pasti akan Gaia kenalkan."

Akhirnya Gaia pun memutuskan untuk menceritakan tentang kakaknya itu, kecuali mengenai Carlos yang sebelumnya merupakan seorang hunters tapi kini telah berubah menjadi vampir. Gaia hanya tidak ingin ada masalah lagi yang timbul karena akhir-akhir ini hidupnya sudah bahagia.

Tapi sayangnya, Arsenio yang jeli tidak bisa dibohongi karena lelaki itu menyadari aroma Carlos tertinggal di tubuh mungil Aria saat lelaki itu mengambil alih. Arsenio mendekatkan hidungnya dan mengendus bocah kecil yang tertidur pulas dalam gendongannya itu.

Gamma Mate (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang