Gamma Mate - Bab 30

22.1K 1.4K 38
                                    

"Merasa lebih baik?"

"Gaia malas bicara dengan Arsenio," kata gadis itu.

Namun berbanding terbalik dengan ucapannya, nyatanya Gaia malah semakin mengeratkan pelukannya pada punggung Arsenio. Saat ini, posisi Gaia sedang digendong dipunggung oleh Arsenio.

Sebenarnya, bisa saja Arsenio berganti shift dengan Aro. Namun, Gaia bilang sedang tidak ingin menaiki punggung serigala pemarah itu. Sempat terjadi perdebatan sengit dengan Aro, tapi untungnya, Aro mau mengalah saat Gaia mengancam tidak mau bicara dengan serigala itu lagi jika tidak menurut.

"Kenapa tidak berputar-putar lagi? Katamu mau menghabiskan waktu lebih lama lagi dengan mate? Ayo, cari jalan yang lain lagi."

Arsenio bungkam, enggan menanggapi ocehan Aro di dalam kepalanya. Masalahnya kalau ia menjawab, Gaia pasti akan jauh lebih marah lagi saat tahu ia dengan sengaja mencari jalan terjauh untuk kembali.

Awalnya, Arsenio memang berpikir ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi di tempat ini-mengingat di pack sedang pelik. Namun saat menyadari tubuh Gaia yang kurang fit, Arsenio memilih untuk segera membawa kembali mate-nya itu.

"Arsenio belum menjawab pertanyaan, Gaia yang tadi. Apa Gaia hamil? Kenapa Gaia mual-mual terus sih dari tadi."

Pertanyaan itu lagi? Bagaimana cara menjelaskan pada gadis itu kalau berhubungan badan tidak mungkin langsung bisa menyebabkan hamil. Arsenio sampai bertanya-tanya dalam hati-sebenarnya apa yang Gaia pelajari disekolah hingga kuliah kalau masalah reproduksi saja tidak tahu.

"Arsenio kenapa diam?"

"Kalau pun kau hamil, aku telah bertanggungjawab dengan ikatan mate yang sudah terjalin diantara Kita berdua. Kita pasangan mate, Gaia. Jangan cemas."

Gais berkaca-kaca mendengar jawaban Arsenio itu. Bukankah artinya sama seperti Gaia sudah tidak punya kesempatan lagi untuk kembali pulang ke dunianya sendiri. Selamanya, dirinya akan tinggal di dunia immortal itu.

***

"Arsenio... kenapa ke tempat ini?" Gaia mengernyit heran saat dilihatnya bangunan megah tinggi menjulang di depan sana. Itu istana Castil milik Gamaliel.

Tadinya, Gaia pikir Arsenio akan langsung membawa dirinya pula ke pack house di A Moon Pack. Tidak pernah menyangka kalau Arsenio malah membawanya ke kastil kerajaan para vampir itu.

"Aku datang ke tempat ini tidak sendiri, Gaia-melainkan bersama Alpha Aldrich," Arsenio kemudian menurunkan Gaia tepat di depan gerbang besar yang terbuat dari besi kastil itu. "Dan kedatanganku kesini, selain untuk menemukanmu, aku pun harus membantu Alpha Aldrich membawa Luna Athena kembali ke A Moon Pack."

Pintu gerbang itu dibuka dari dalam. Arsenio meraih tangan Gaia dan menggandeng lembut mate-nya itu. Gaia menundukkan kepala sedalam mungkin-enggan melihat para penjaga yang pasti tengah menjadikan dirinya dan Arsenio pusat perhatian. Sungguh, Gaia malu mengingat dirinya telanjang bulat dibalik jas milik Arsenio ini.

Karena terlalu sibuk menunduk sambil memikirkan hal yang lain, Gaia sampai tidak menyadari jika kini dirinya dan Arsenio sudah berdiri di depan sebuah pintu yang terbuat dari ukuran kayu. Arsenio bicara sebentar dengan penjaga pintu-menggunakan bahasa asing yang tidak Gaia kenali, sebelum pada akhirnya pintu itupun terbuka menampilkan kamar luas di dalamnya.

Gamma Mate (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang