Gamma Mate - Bab 31

20.9K 1.5K 39
                                    

Gaia termangu, mengamati pemandangan di sepanjang perjalanan itu. Setelah mengantongi ijin dari Alpha Aldrich, kembali ke A Moon Pack terlebih dahulu bersama dengan Gaia, disinilah mereka berdua sekarang. Duduk diatas mobil jeep berwarna merah.

"Ada yang mengganggu pikiranmu, Gaia?"

Gaia sedang memikirkan Carlos-kakaknya. Ingin sekali rasanya Gaia menemui kakaknya itu sebelum kembali ke A Moon Pack, tapi saat teringat bagaimana lelaki itu memaki bahkan meneriaki nya hanya karena melihat tanda di lehernya, Gaia jadi enggan.

Padahal Carlos adalah walinya. Sudah seharusnya ia dikenalkan dengan Gamma Arsenio. Tapi, itu jelas terdengar mustahil. Kebencian kakaknya itu terhadap werewolf benar-benar telah mendarah daging. Apalagi kalau sampai Arsenio tahu kalau kakaknya dulunya seorang hunter, itu hanya akan menjadi jauh lebih rumit lagi.

"Gaia, hei?" Gaia tersentak dari lamunannya sendiri. Gadis itu lalu menoleh kearah Arsenio yang ternyata sudah menghentikan mobil.

"Arsenio? Kenapa berhenti disini?"

"Aku melihatmu terus melamun dan itu mengganggu pikiranku."

Arsenio kemudian menarik Gaia keatas pangkuannya, usai diam-diam melepaskan sabuk pengaman. Gaia yang tidak siap jelas terkejut dan reflek memukul dada bidang lelaki itu.

"Aku bahkan belum memberimu hukuman dengan benar?"

"H-hukuman apa?"

Arsenio menyeringai, kemudian berbisik ditelinga gadis itu. "Hukuman karena telah kabur dariku," katanya, sambil menjilat daun telinga sang mate.

Gaia langsung mendorong mundur tubuhnya menjauh. Namun, Arsenio tidak membiarkan Gaia turun dari atas pangkuannya. "Tapi kan.. Gaia sudah disini sekarang. Gaia bahkan tidak mungkin bisa kabur lagi karena sudah mating dengan Arsenio. Apa... hukumannya masih perlu?"

"Sepertinya aku lupa memberitahumu satu hal, Gaia. Bahwa aku adalah tipe serigala pendendam."

Gaia menelan ludah susah payah saat Arsenio membasahi bibirnya sendiri dengan ekspresi seduktif. Jemari besar lelaki itu bahkan sudah meraba sekitar leher hingga dagunya.

"Mari kita selesaikan disini sekarang."

"A-arsenio... Mau apa?" Gaia reflek melindungi tubuhnya dengan kedua tangan. Gadis itu bahkan sudah menarik mundur wajahnya sedikit jauh. Namun, Arsenio tidak akan melepaskan gadis itu, justru malah membalik posisi hingga kini Gaia berakhir terduduk di kursi kemudi mobil itu. "Arsenio... Apa yang ...."

"Menjeritlah sepuasmu, disini aman karena hanya ada kita berdua."

***

"Beta Atarick, apa yang kau lakukan disini?"

Atarick bergegas berdiri saat melihat Gaia turun dari mobil disusul Arsenio dari pintu yang lain. Ekspresi cemas Beta A Moon Pack itu menyita perhatian Arsenio-karena seingatnya, belum pernah ada yang bisa membuat lelaki itu berekspresi seperti itu selain karena Athena. Tapi, bukan kah Athena kini baik-baik saja. Gamaliel dan Aldrich sudah sepakat untuk berdamai seperti seharusnya. Lantas apa yang membuat Beta Atarick sampai seperti itu?

"Gaia, syukurlah kau datang tepat waktu. Ikut aku!"

"Apa-apaan!" Arsenio melotot tajam, langsung menahan lengan Gaia yang hendak ditarik oleh Atarick. Tidak peduli kalau Atarick adalah seorang Beta, jika menyangkut mate-nya, Arsenio bahkan sanggup melepaskan posisinya sebagai Gamma di pack ini. "Aku sudah pernah memperingatkan mu, Beta."

Gamma Mate (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang