Gamma Mate - Bab 46

29.2K 506 63
                                    

Tidak ada yang lebih melegakan bagi Gaia selain keberadaan Arsenio di tempat ini bersama nya. Gaia pikir, dirinya akan sendirian melewati semuanya. Gaia lega karena dengan adanya Arsenio di tempat itu, artinya sang mate mau memberikan maafnya untuk Gaia. 

Perempuan itu tidak melepaskan pelukannya pada Arsenio sejak Arsenio berhasil membuka borgol besi dan menghampirinya ke dalam penjara. Keduanya duduk saling berpelukan dengan Arsenio yang bersandar pada tembok di belakangnya.

“Arsenio....”

“Tidak. Aku tidak akan melakukan itu, Gaia.” Arsenio membalas tatapan Gaia yang mendongakkan kepala ke arahnya. “Jika benar orang itu vampir—seperti katamu. Maka tujuan orang itu menghasut ku hannyalah satu. Menginginkan kekacauan di dalam Kastil istana ini.”

Gaia masih tidak mengerti dengan ucapan Arsenio. Akhirnya Arsenio memutuskan untuk menceritakan beberapa detail mengenai Kastil Istana ini pada Gaia. Tentang orang-orang yang tinggal di dalamnya. 

“Di kehidupan para vampir tidak ada yang namanya orang kepercayaan. Siapa pun bisa saling menusuk dari belakang. Tidak peduli apakah ada ikatan darah, kekuatan dan kekuasaan adalah yang utama. Begitu pula dengan King Gamaliel. Sebagai seorang raja vampir sudah pasti memiliki banyak musuh termasuk keluarganya sendiri.”

Gaia akhirnya memahami titik yang Arsenio maksud. “Maksud Arsenio, orang itu tadi sengaja berkata begitu pada Arsenio untuk kepentingan pribadi. Tujuannya memang untuk mengacaukan Kastil Istana ini, begitu?”

Arsenio mengangguk. “Hm. Jika di lihat dari motifnya. Orang itu tadi sepertinya punya dendam tersendiri pada King Gamaliel.” Arsenio menatap Gaia lagi. “Dan bisa jadi, orang itu adalah Draken.”

Gaia menatap Arsenio penasaran. “Siapa itu Draken?”

“Saudara kandung King Gamaliel.” Jari telunjuk Arsenio terangkat menyingkirkan anak rambut Gaia yang menutupi pipinya. “Dia memiliki kekuatan bisa menyerupai siapa pun yang dia inginkan. Mengingat orang itu tadi memiliki wajah serupa dengan Delta Arion, bisa jadi dia benar Draken.”

Gaia bergidik mengingat itu. “Itu kekuatan yang mengerikan. Bagaimana ada kekuatan yang seperti itu.”

“Tidak perlu khawatir, Draken itu vampir lemah. Mungkin kelebihannya itu terdengar mengerikan, tapi sayangnya tetap memiliki batas dan kelemahan. Kabarnya, Draken bisa menyerupai wajah seseorang hanya dua kali dalam 24 jam, itu pun hanya bertahan selama beberapa menit.”

Gaia mengangguk. “Wujud aslinya itu, apakah pria berambut pirang? Saat menangkap Gaia, orang itu muncul dengan rupa seperti itu.”
“Hm. Sepertinya memang itu. Aku belum pernah bertemu langsung dengan rupa aslinya. Hanya mendengar kabar dari beberapa orang.” 

Gaia tampak antusias mendengarkan cerita itu. Sepertinya Arsenio berhasil mengalihkan Gaia  sejenak. Mengabaikan situasi dan kondisi di mana mereka berdua masih terjebak di penjara bawah tanah menjijikkan itu. Arsenio sengaja membuat Gaia sedikit lebih rileks. Sebab perempuan itu pasti terguncang selama beberapa waktu belakangan. 

“Ah.. Gaia sekarang mengerti. Draken pasti iri dengan King Gamaliel yang menjadi raja di tempat ini. Apalagi kekuatannya tidak sebanding dengan King Gamaliel. Makanya, Draken bujuk Arsenio supaya membiarkan Aro mengambil alih dan membuat kacau Kastil Istana ini karena dendam pada King Gamaliel. Dan tujuan orang itu menculik Gaia ke tempat ini, pasti untuk itu. Supaya Arsenio memiliki alasan kenapa Aro harus muncul.”

Arsenio tersenyum melihat antusiasme sang mate. Lelaki itu kemudian semakin menarik Gaia ke dalam pelukannya saat melihat Gaia yang sepertinya mulai mengantuk. Terbukti dari bagaimana gadis itu menguap beberapa kali sebelum menempelkan wajahnya pada dada bidang Arsenio. 

Gamma Mate (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang