mine 50

1.9K 239 11
                                    

"Sampai kapan kau akan berada di sini, kau tau mereka bisa saja curiga karena kau sering menghilang"

  Sedangkan yang di maksud hanya memutar bola matanya malas dan hanya fokus pada benda di depannya...

"Tidak bisakah kau diam alpha brengsek, kau tau apa yang aku lakukan sekarang"

"Kau bodoh atau apa sampai kapanpun kau tidak akan bisa menggunakan sihir untuk mencelakai putra mereka, kecuali jika kau berubah pikiran untuk bayi yang masih berada dalam kandungan luna mereka, tapi dari pada kau susah payah bukan lebih baik kau menghasut putramu manurutku putramu lebih baik menjadi penerus pack tersebut dari pada putra mereka yang bodoh itu "

"Kau kira muda hah! Aku saja gagal menghasut alpha ku sendiri, dan jika kau lupa putraku lebih patuh pada ayahnya, tapi aku tidak butuh mereka sih, karena aku akan menagih janjimu yang akan menjadikan ku luna saat pack itu sidah jatuh ke tanganmu alpha"

"Aku bukan seorang yang ingkar janji"








  Jaemin terdiam didepan pintu rumah gubuk tersebut, hingga pintu itu terbuka.

Chenle sedikit terkejut saat mendapati alpha jaemin didepannya namun seperti sendirian karena chenle juga tidak melihat keberadaan luna sama sekali...

"Aa alpha, maaf saya akan memanggil bibi lay terlebih dahulu, sebaiknya alpha masuk terlebih dahulu" Ujar chenle bagaimanapun jaemin orang yang harus chenle hormati ....

  Setelah masuk jaemin alpha itu hanya terdiam, karena dia tidak melihat atensi putra nya sama sekali namun jaemin juga khawatir karena saat pertama masuk yang jaemin rasakan adalah aura milik putranya sangat lemah dibandingkan yang lain....

  "Apa kau sudah menunggu lama jaemin" Ujar suho yang datang dengan lay di belakangnya....

"Aku baru saja tiba paman, maaf aku tidak berkunjung sama sekali selama ini" Ujar jaemin....

"Tidak masalah, kau ingin menemui putramu tapi aku yakin kau sudah merasakannya jika aura milik putramu lemah sekarang" Ujar suho...

"Apa ada sesuatu yang terjadi paman? " Tanya jaemin karena sekarang jaemin mengerti kenapa lunanya terus menerus menginginkan dia untuk menjemput jisung...

"Hanya ada yang berusaha menggagalkan rencana kita menggunakan sihir dan aku tau juga dari chenle jika memang jisung sering kali mendapat serangan dengan sihir, aku juga seorang penyihir jaemin, dan aku tau jika itu semua dari satu orang karena dia berpikir jika mereka mencelakai putramu secara langsung itu akan sulit, karena kau akan selalu melindungi putramu "ujar lay

  Jaemin hanya diam, dia juga mengerti dengan apa yang di katakan oleh lay...

" Apa ada kemajuan paman? "Tanya jaemin....

" Kau tenang saja sudah ada kemajuan dari putramu, ya walupun aku harus menggunakan cara yang keras, tapi setidaknya itu berhasil, kemarin putramu sudah bisa berkomunikasi sedikit sebelum putramu tumbang "ujar suho....

" Aku mengerti paman terimakasih, biar aku yang menjelaskan ini semua pada renjun nanti, dan aku ingin membawa jisung pulang bersamaku sekarang "ujar jaemin.....

Akhirnya mereka menuju kamar yang ditempati oleh jisung tapi lay sudah menyuruh chenle juga ikut bersiap karena bagaimanapun omega manis itu pasti juga ikut pulang...


    Jaemin hanya terdiam melihat putranya yang sangat damai menutup mata tersebut walaupun wajahnya sedikit pucat, tanpa menunggu lagi jaemin langsung membawa tubuh putranya yang masih terlelap untuk di bawa pulang....

" Berhati-hatilah karena bukan tidak mungkin kalian akan menemui rouge liar nanti "

"Paman bibi aku pamit terima kasih pelajaran nya selama ini, nanti chenle akan main lagi kesini" Ujar chenle sebelum mengikuti alpha memimpin pack nya pergi.....













  Jaemin dan chenle baru tiba di pack mereka saat sore hari...

"Kembali ke rumahmu dan beristirahatlah, aku tau kau juga lelah" Ujar jaemin pada omega di belakangnya tersebut...

   Sedangkan chenle hanya mengangguk sebelum pergi ketempat nya karena dia sudah tidak lagi tinggal di kastil bersama luna...

  Renjun terkejut saat melihat alphanya yang memasuki kastil mereka dengan jisung yang terlelap di gendongannya.....
Tanpa menghiraukan dirinya yang sedang mengandung renjun langsung berlari bahkan tidak perduli dengan panggilan mark dan jeno yang tadi bersamanya....

"A alpha, apa yang terjadi? " Panik renjun melihat wajah putranya sedikit pucat...

"Tidak apa apa, dia baik baik saja, aku akan membawanya terlebih dulu setelah itu kita panggil haechan dan winter untuk memeriksa putra kita" Ujar jaemin...

"Tidak perlu biar kita saja yang memanggil mereka sekalian kita juga akan pergi, lebih baik kalian bawa jisung untuk istirahat sekarang" Ujar mark yang di angguki oleh jeno....




"Kau bilang putraku baik baik saja alpha? KAU BILANG PUTRAKU BAIK BAIK SAJA JAEMIN" Renjun sudah tidak perduli jika dia tidak sopan sekarang, setelah mengetahui saat haechan datang untuk memeriksa putranya, betapa dia terkejut melihat banyaknya luka cambuk di tubuh jisung belum lagi lebam yang lainnya...

"Lihatlah hiks lihatlah alpha, putraku terluka kau bilang baik baik saja hah! Dia pasti kesakitan hiks, jika aku tau akan seperti ini, lebih baik dulu aku menyembunyikan nya dari pada harus melihat nya menderita hiks", pecah sudah tangis renjun yang berusaha dia tahan sedari tadi....

  Jaemin tidak ada niatan untuk menyangkal apa yang dikatakan lunanya karena bagaimanapun dia juga merasa sakit saat melihat putranya yang berbeda dari alpha lain seusianya....



"Eeuugghh ayah..... "








    Sesuai janj'i ya aku double up nih, jangan lupa komen loh....

mate is mine ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang