🧁 Cheesecake 18 🧁

1.8K 258 35
                                    

Suara pintu ruangan di buka membuat Fokus Mario teralih, pria Berumur itu menatap ke arah pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara pintu ruangan di buka membuat Fokus Mario teralih, pria Berumur itu menatap ke arah pintu. Senyumnya mengembang saat tau siapa yang datang ke dalam Ruangan.

"Belum selesai?" Mario menggelengkan kepalanya saat Kesayangan nya bertanya apakah pekerjaan Mario selesai atau belum. "Sini sayang," panggil Mario.

Nadia berjalan dengan pelan menyimpan kopi dalam gelas di atas meja, kopi kesukaan suami nya yang Nadia bawa. "Aku bosan, Cupcake belum pulang. Anak mu juga kemana mereka," ujar Nadia kesal karena Bayi nya belum ada di rumah.

Nadia beralih ke arah sofa duduk di sana dengan menyenderkan tubuhnya, Mario menggelengkan kepalanya. Kelakuan manja cupcake itu persis seperti Nadia bagaimana mungkin Mavin tidak Posesif saat Mario saja Posesif melihat sifat Menggemaskan istrinya padahal usia mereka sudah tidak lagi muda.

Mario melepaskan Kacamata kemudian beranjak dari duduknya menghampiri Nadia yang sedang duduk dengan memejamkan mata, Mario ikut duduk di samping sang istri.

Nadia dengan otomatis memeluk Suaminya dari samping, menidurkan kepala nya di dada bidang sang suami. "Aku takut." Nadia berucap pelan.

"Takut kenapa?" tanya Mario mengusap rambut istri nya pelan. "Aku takut Ke depan nya bagaimana, Aku takut semua nya Berantakan. Aku takut Cupcake Tau semua nya," ujarnya lagi dengan suara Lirih.

"Kejadian lama bukan untuk di sesali tapi untuk di jadikan pelajaran bagaimana kedepannya kita harus memperbaiki Dosa kita di masa lalu." Mario berucap lagi, selalu bijak dan hangat itu yang Nadia rasakan bila mengobrol dengan suami nya.

Sifat kepemimpinan mavin itu di latih oleh Mario jadi semua Hal tentang mavin asalnya dari Mario, mavin yang penyayang. Mavin yang dingin, mavin yang pintar, mavin yang posesif semua itu dari darah Mario bagaikan Pinang terbelah dua itu lah Mavin dengan Mario papa nya.

"Sudah berapa tahun dari kejadian itu?" tanya Nadia menatap Mario, Mario seperti Tengah berfikir. "Dua puluh tahun yang lalu? Usia cupcake sekarang sudah menginjak 20 Tahun sayang." Nadia beranjak dengan terkejut.

"Omo! Anak manis ku sudah besar, aku merawat dia saat dia masih sangat kecil. Aku tidak menyangka dia akan tumbuh menjadi anak yang manis," ujar Nadia dan Mario memutar bola matanya malas, istri nya bila sudah mode begitu sangat Alay di lihatnya.

"Kita sudah tua sayang," ujar Mario lagi dan Nadia malah mendengus mendengar nya. "Jangan ingatkan aku tentang Usia, Juseyoo? Aku tidak ingin tau!" Nadia kembali memeluk suami nya, menyembunyikan wajah nya di dada bidang sang suami.

"Bila kecelakaan itu tidak terjadi mungkin sekarang Kamilla sudah bahagia bersama kita, Cupcake merasakan kasih sayang Seorang ibu kandung walaupun memiliki ayah yang tidak bertanggung jawab tapi aku yakin Kamilla akan sekuat tenaga menjadi ibu yang baik," gumam Nadia tiba-tiba ingatan masa lalu berputar di otaknya.

"Harusnya dulu Aku bisa menahan emosi ku lebih lama semua tidak akan berantakan seperti ini." Mario hanya mendengarkan ucapan Nadia, karena Mario pun menjadi saksi kejadian beberapa tahun Silam.

Baby Cupcake (END) ✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang