🧁 Cheesecake 32 🧁

2.4K 294 30
                                    

"Hm!!" Cupcake memukul pundak mavin dengan brutal berusaha melepaskan dirinya dari kukungan suami nya itu, Mavin semakin menarik pinggang Cupcake tidak membiarkan secelahkan terlihat dari pelukan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hm!!" Cupcake memukul pundak mavin dengan brutal berusaha melepaskan dirinya dari kukungan suami nya itu, Mavin semakin menarik pinggang Cupcake tidak membiarkan secelahkan terlihat dari pelukan mereka.

"KAKAK SUAMI!!" jeritan Cupcake akhirnya keluar, mavin terkekeh dengan mengusap bibir nya pelan. "Tuh kan Lipblam nya berantakan, Ish!!" Cupcake memukul pundak mavin kuat.

"Isi energi cheesecake kan kita mau kerja," gumam mavin dan di balas tatapan tajam oleh si manis, sekali lagi Cupcake memukul pundak mavin. "Cheesecake ingin turun!" Cupcake mengambil Tas miliknya dan turun dari pangkuan mavin, belum sempat mavin menahan si manis dengan gesit berlari.

"CHEESECAKE BELUM SELESAI!!" Teriak Mavin saat kaca mobil dirinya buka. "TIDAK MAU!! PAYPAY KAKAK SUAMI, CHEESECAKE KERJA DULU!!" Cupcake melambaikan tangan nya pada Mavin, mavin menggelengkan kepala pelan.

Sudah satu Minggu setelah Cupcake mendapatkan ijin magang dan selamat satu Minggu kemarin Cupcake sudah bekerja dengan baik, Cupcake benar-benar bisa di andalan oleh devisi nya bahkan banyak yang memuji hasil kerja Cupcake.

Walaupun terkadang Cupcake itu bertingkah seperti anak kecil tapi Cupcake termasuk anak yang pintar, Di sekolah nya dulu Cupcake juara bertahan pantas saja saat kuliah di sini Cupcake terlihat dua kali lipat lebih pintar saat mahasiswa lain magang ketika semester 7 tapi Cupcake bisa magang di semester 3 bagaimana tidak bangga mavin dengan istri kecil nya itu.

Satu hal yang selalu mavin bangga kan dari Cupcake, anak manis itu bisa berbaur dengan siapa saja bahkan teman di devisi nya banyak sekali. Cupcake ramah dan tidak mau di segani  Karena bila di segani semua karyawan akan canggung berbicara dengan Cupcake.

Penghuni kantor mengetahui siapa Cupcake dan apa hubungan Cupcake dengan Mavin, mereka segan terhadap mavin tapi mereka akrab dengan Cupcake karena Benar-benar Cupcake itu tidak pandang Bulu ketika berteman semua orang dia ajak berteman. Terkadang Mavin pun khawatir tapi di sisi lain melihat Cupcake bahagia menjalani pekerjaan nya Mavin pun bahagia.

Mavin keluar bersamaan dengan asisten dan juga sekertaris nya yang datang. "Jadwal saya selanjutkan," ujar Mavin dan Sekertaris nya segera melihat jadwal yang tertera. "Meeting di ruang Meeting jam 10 Pak." Mavin mengangguk pelan, meminta iPad yang berada di tangan asisten nya.

Mavin berjalan lebih dulu di ikuti kedua nya dari belakang, perusahaan sebesar ini tidak bisa mavin Handle sendiri jadi dia memiliki dua orang yang membantu nya di perusahaan walaupun di luar perusahaan Mavin juga sering menyusahkan Asisten nya.

"Awasi istri saya, jangan sampai kenapa-napa." Perintah Mavin pada asisten nya yang di balas dengan anggukan pelan. "Siap kan ruang Meeting juga," ujar Mavin lagi pada sekertaris nya kali ini.

Mavin melihat si manis yang sedang mengobrol dengan teman-teman nya dan begitu mavin melintas semua nya menunduk Hormat termasuk Cupcake, mavin menyerahkan iPad kembali pada asisten nya dan memasukan tangan ke saku celana.

Baby Cupcake (END) ✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang