Penyembuh Luka

931 65 18
                                    

🔞

.
.
.
.
.

Jungkook sudah tidak memakai apapun, begitu juga dengan Aera. Aera mencium bibir Jungkook dengan penuh gairah yang besar, dia berlutut sementara Jungkook tersandar pada headboard ranjang sambil mengurut miliknya yang lebih besar dari genggamannya sendiri itu. Benda itu sudah sangat keras dan tegak bediri dengan kokoh sejajar dengan pusarnya.

Aera beranjak lalu mengangkangi Jungkook, dia duduk di atas paha kekasihnya, memegang benda keras dan besar itu lalu menuntunnya masuk ke dalam miliknya. Sedangkan kedua tangan Jungkook memegangi kedua sisi wajah Aera, mereka masih berciuman.

Mereka berdua sama-sama mendesah dalam ciuman mereka ketika milik mereka telah menyatu dengan sempurna di bawah sana. Aera mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan teratur. Tangan Jungkook meremas bokongnya hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana.

Di bandingkan Jungkook, tubuh Aera memang kecil sekali. Aera hanya 45kg. Berat badannya turun dua kg karena dia sering melewatkan waktu makannya. Sedangkan Jungkook 73kg dan sepuluh senti lebih tinggi dari Aera. Berat badan Aera hampir separuh berat badan Jungkook.

Jungkook meremas lalu memilin payudara pacarnya itu dengan begitu lihai. Selama 4 bulan berpacaran dengan Aera dan seringkali tidur bersama membuatnya semakin ahli memainkan dua buah benda bulat yang kian membesar itu.

Tubuh Aera itu kecil dan kurus. Tapi payudara dan bokongnya besar lalu pinggang dan kakinya kecil. Tubuhnya itu mirip seperti boneka barbie hidup. Indah dan seksi.

Merasakan jika Aera semakin bergerak cepat dan menghisap semakin kuat bibirnya, Jungkook mengangkat sedikit bokong Aera lalu menghujaminya dari bawah dengan gerakan cepat. Terkadang dia juga melakukan gerakan memutar supaya lembah itu lebih longgar.

Jungkook mengerti jika Aera sudah mulai mabuk kepayang karena dikuasai oleh nafsunya sendiri. Keadaannya yang semakin kacau menandakan jika dirinya sudah lepas kendali.

Tenaga Jungkook yang tidak main-main itu membuat Aera melepaskan ciuman mereka lalu menjerit sembari meremas kedua bahu kekar sang kekasih hatinya. Sungguh, milik Jungkook itu sangat besar dan rasanya nikmat sekali ketika benda itu terus menghujam di bawah sana.

"Jungkook!" teriak Aera. Dia juga mendesah putus-putus karena terus di hentak.

"Ya, Sayang? Kau menikmatinya? Hm?"

Aera mengangguk samar. Jungkook membaringkan tubuh Aera lalu menggerayanginya. Dia berhenti bergerak tetapi masih menyatu dengan Aera.

"Tekan yang kuat, Sayang.." pinta Aera.

"Begini?" tanya Jungkook sembari menusuk lebih dalam membenamkan miliknya hingga ke pangkal.

Tadinya memang milik Jungkook sedikit tertarik keluar tetapi tidak sampai terlepas. Aera kali mendesah ketika Jungkook bergerak perlahan. Jungkook memandangi milik mereka yang menyatu indah di bawah sana sambil terus bergerak maju mundur berkali-kali.

Saat Jungkook terus menghujam, jari jemarinya meremas dada dan bokong Aera. Dia juga menunduk untuk mencium bibir sang pujaan hati yang sudah membengkak karena ulahnya.

"Lebih keras, Sayang.." tutur Aera.

Jungkook menyeringai. Dia menegakkan kembali memangku Aera lalu menghentak dengan keras seperti yang Aera minta. Gadis itu pun berteriak menggumamkan nama Jungkook berulang kali.

MY BOYFRIEND IS MY BIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang