Seorang Laki-Laki Sudah Menjadi Seorang Pria

970 59 33
                                    

🔞

.
.
.
.
.

Selama di perjalanan, Jin dan Joohyun lebih banyak diam. Setiap Joohyun mengajak Jin bicara, Jin hanya menanggapi dengan singkat lalu tidak ada topik pembicaraan lagi setelahnya.

Ketika sampai di apartemen Joohyun pun Jin langsung berpamitan untuk pulang meski pun Joohyun sempat menawarkan untuk mampir sebentar. Sekedar basa-basi, tetapi kalau Jin mau benar-benar singgah, Joohyun pikir tidak apa-apa.

"Seokjin Sunbaenim, apa tidak mau mampir dulu sebentar?" tawar Joohyun dengan penuh harap.

Hasrat ingin memilikinya begitu besar. Joohyun ingin sekali seperti Aera dan Jungkook yang dimana mereka awalnya hanyalah sebatas penggemar dan idola, lalu mereka berkencan sungguhan pada akhirnya. Seperti mimpi indah yang telah menjadi kenyataan.

"Ini sudah larut. Aku harus tidur cepat setelah ini, karena besok aku punya jadwal, kupikir kau pun begitu. Jadi sebaiknya kita beristriahat saja di tempat masing-masing," jawab Jin, wajahnya tanpa ekspresi.

Padahal jadwalnya besok itu syuting di sore hari bersama semua member. Itu hanya alibinya untuk menghindari Joohyun saja karena Jin sudah ingin segera pergi dari situ.

"Ah-ya, baiklah. Kalau begitu aku masuk, ya, Sunbaenim," ucap Joohyun dengan sikap yang kentara sekali jika ia sedang salah tingkah.

"Ya."

"Selamat malam, Sunbaenim," Joohyun berujar dengan ramah sembari melambaikan tangannya sebelum ia berbalik dan berjalan untuk masuk dalam gedung apartemennya.

"Selamat malam," jawab Jin.

Setelah Joohyun masuk, Jin pun kembali masuk ke dalam mobilnya juga.

"Dia itu kenapa? Kenapa dia menawarkan seorang pria yang bukan siapa-siapanya bertamu ke tempatnya malam-malam begini? Pada pertemuan pertama? Dia terlalu agresif," tutur Jin sembari menghidupkan kembali mesin mobilnya lalu ia melaju dengan kecepatan sedang membelah kesunyian malam ini.

Pikirannya melayang jauh pada salah satu Army yang telah mencuri hatinya yang dingin itu. Jin terus memikirkan gadis itu akhir-akhir ini semenjak Jungkook mengajak gadis itu berkunjung ke apartemennya malam itu.

Jin memang sudah mengenal Aera sebelumnya melalui telivisi dan melihat dari kejauhan. Namun, ketika Jungkook membawa gadis itu ke apartemennya malam itu, Jin melihat dari dekat dan melihat paras maupun perawakan Aera yang menarik perhatiannya.

"Ara, kenapa kau adalah pacarnya Jungkook, sih? Coba kau lebih dulu bertemu aku," gumam Jin.

Sepertinya dia menyukai Aera dengan serius. Dia sudah mencoba untuk mengendalikan dirinya sebaik mungkin tetapi tetap saja terasa sulit pada akhirnya.

Sudah menyusun strategi sedemikian rupa juga ketika bertemu Aera supaya sia tidak hanyut dalam arus yang menyebabkan luka yang menyala demi kala dalam belenggu perasaannya.

Jin terus meyakinkan dirinya jika dia harus mengalah demi adiknya. Tidak. Bukannya mengalah tapi tidak mencurangi. Karena sejak awal Aera memang sudah di miliki oleh Jungkook. Kata mengalah itu menjadi kurang tepat karena memang Jungkooklah pemilik awalnya.

MY BOYFRIEND IS MY BIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang