Euphoria

930 63 67
                                    

🔞

.
.
.
.
.

"Me-menikah?" tanya Jungkook dengan suara pelan.

Sebenarnya dia merasa tak sanggup untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata pun dari bibirnya itu karena debaran jantungnya yang kian menggila membayangkan Aera akan menikah dengan pria lain.

"Benar. Kau kembali sana pada mantan kekasihmu yang gila itu," jawab Aera.

Aera menggeret kopernya lalu berjalan begitu saja melewati Jungkook. Jungkook masih mengumpulkan kesadarannya, dia mengikuti Aera dari belakang dan berusaha mendapatkan maaf dari Aera.

"Sayang, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk membela Jiyeon. Tidak sama sekali. Maksudku, mana mungkin aku mengencani seorang penjahat? Tapi itu semua juga sudah berlalu dan tak bisa ku ubah, kan? Sayang.. Jangan marah, aku.."

Jungkook kembali membeku saat Aera masuk ke dalam mobilnya. Dia ikut masuk setelah Aera menekan klakson berkali-kali membuyarkan lamunannya.

"Kenapa masuk ke sini?" tanya Jungkook bingung.

"Tidak boleh?"

"Tentu saja boleh!"

Jungkook berdehem beberapa kali baru ia melanjutkan kalimatnya, "Jadi, kita kemana sekarang?"

"Pesankan aku makanan yang banyak. Aku lapar tapi aku ingin makan di dalam mobil."

"Ha-hah?" Jungkook masih belum mengerti dengan sikap aneh Aera. "Kau ingin makan apa, Sayang?"

"Terserah."

Jungkook tak lagi berani bertanya. Dia hanya mengangguk lalu mulai menjalankan mobilnya dan berpikir keras dalam kepalanya kira-kira makanan apa yang ingin dimakan oleh kekasihnya ini.

Jungkook berhenti di sebuah restoran yang tidak terlalu besar lalu membeli makanan di sana. Setelah menunggu selama tiga puluh menit akhirnya dia kembali dengan membawa cukup banyak makanan.

Setelah menutup pintu mobil, Jungkook membuka kotak makanan dan membuka bungkusan sumpit untuk Aera makan lalu menyerahkannya pada kekasih hatinya itu.

"Kau saja yang makan," ucap Aera setelah melihat makanan yang Jungkook bawa. Itu adalah makanan kesukaannya sebenarnya.

"Katanya kau lapar, Sayang. Ini.. Makanlah sedikit," ucap Jungkook sambil menyodorkan makanan pada Aera.

Aera menoleh dengan tatapan tidak bersahabat sehingga nyali Jungkook menciut. Jungkook mulai memakan makanan yang telah ia beli tadi sambil mencuri-curi pandang pada Aera.

"Habiskan."

"Iya, sayang," jawab Jungkook.

Aera menoleh ke arah jendela lalu tersenyum. Bukan tanpa alasan Aera melakukan semua ini, ia tau jika Jungkook menunggu sejak semalam di depan gerbang rumahnya.

Aera juga menebak jika Jungkook tidak makan apapun sejak semalam. Dia mengambil botol minum berisi air mineral yang Jungkook beli tadi lalu membukanya dan memberikan pada Jungkook.

MY BOYFRIEND IS MY BIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang