🦋🦋🦋
.
.
.
.
.Tadinya, Aera berpikir jika yang meneleponnya adalah sasaeng fans atau sejenisnya. Aera sebenarnya merasa tidak nyaman setiap kali ada nomor baru yang menghubunginya. Dia merasa sedang di intai dan di awasi oleh seseorang dan itu rasanya benar-benar tidak nyaman dan menakutkan. Aera sangat trauma dengan nomor baru yang tiba-tiba menghubunginya.
Namun, siapa sangka jika yang menghubunginya itu ternyata adalah idolanya sendiri. Aera sekarang masih melakukan panggilan video dengan Jungkook. Mereka telah membicarakan banyak hal mulai dari membicarakan lagu-lagu dan album BTS, membicarakan TMI Jungkook yang mengatakan jika dirinya sedang malas olahraga tetapi dia harus melakukannya karena mereka ada proyek baru dan dia harus tetap menjaga penampilannya supaya tetap bagus dan bugar.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Tapi, sebenarnya aku malu sih," ucap Aera sembari membawa ponselnya berjalan ke arah pojok kamarnya. "Ku harap kau tidak akan menertawakan aku setelah ini. Tapi, jika ingin tertawa ku mohon di tahan saja dulu sampai panggilan kita berakhir," pinta Aera membuat Jungkook menganggukkan kepala berulang kali.
Aera menunjukkan pojok kamarnya yang memperlihatkan deretan semua album BTS dari album pertama hingga yang terbaru, ada banyak merchandise juga disana. Namun, yang membuat Jungkook menutup mulutnya tetapi dia tetap menahan supaya tawanya tidak meledak adalah foto-fotonya yang Aera pajang disana.
"My Future Husband," ucap Jungkook.
Bahunya bergetar tetapi tawanya tanpa mengeluarkan suara. Dia berusaha menahan supaya jangan sampai tawanya itu terdengar. Tiap foto di sana memiliki judul yang menurut Jungkook 'lucu' tertulis di atasnya.
"Sunbaenim.." Aera menggigit bibirnya.
"My only love.." Jungkook kembali membaca tulisan di atas fotonya yang Aera tempel pada dinding khusus pojok tersebut.
Aera meletakkan ponselnya ke atas meja lalu dia menarik kursi berbentuk Cooky kemudian duduk disana. Aera melihat Jungkook yang masih tertawa tetapi menutup mulutnya itu dengan tangannya dan tanpa mengeluarkan suara.
"Maafkan aku. Aku sudah berusaha menahannya tapi aku tidak bisa. Sungguh," ucap Jungkook sembari menyeka air mata yang keluar sedikit dari sudut matanya.
Aera mengambil foto yang di bingkai berwarna pink lalu menunjukkannya pada Jungkook. "Bagaimana dengan yang ini? Lucu juga tidak?"
Jungkook melihat foto Aera sedang tertawa lepas disana dan ada dirinya di belakang Aera. Jarak mereka cukup jauh namun angle foto itu cukup bagus di tambah beberapa confetti yang berhamburan membuat foto itu terlihat semakin epic.
"Wah.. Kau punya foto kita bersama tapi aku tidak. Itu tidak adil," ungkap Jungkook dengan kedua matanya yang membola lucu.
Aera terkekeh, "Jika kau mau aku akan memberikannya padamu."
"Benarkah?" tanya Jungkook, matanya mancarkan binar seolah tawaran itu sangat menggiurkan baginya.
Aera mengangguk, "Hm. Ini sangat berarti sekali untukku karena aku sering membawanya ketika aku berpergian jauh. Tapi aku punya banyak di laptop dan aku tinggal mencetaknya saja lagi," jawab Aera.
