Pulau Zammi

838 60 29
                                    

🔞

.
.
.
.
.

Tiba-tiba Jungkook berhenti. Kemudian dia berbalik dan menoleh ke belakang. Kedua orang itu juga berhenti dengan nafas mereka yang terengah-engah karena telah berlari dalam jarak yang cukup jauh.

Perlahan Jungkook menurunkan tubuh Aera dan menjaga jarak dari Aera. Jungkook dapat melihat kedua orang itu menatap Aera bukan dirinya. Berarti target mereka adalah Aera. Jungkook tersenyum miring lalu menarik Aera ke belakang tubuhnya.

"Kami sudah membayar mahal untuk menyewa resort ini. Kau pasti orang yang cukup berpengaruh sehingga bisa masuk ke sini," tutur Jungkook.

"Kami tidak suka kau mengencani Kim Aera," jawab salah satu dari keduanya.

Jungkook sedikit terkejut karena suara itu seperti suara seorang perempuan. Dia pun baru menyadari jika postur tubuh kedua orang yang menutup wajah mereka menggunakan kain hanya menampakkan bola mata mereka itu seperti postur tubuh perempuan.

"Lalu kau sukanya siapa? Berkencan denganmu?" tanya Jungkook.

Untuk beberapa waktu mereka terdiam. Mereka mengeratkan pegangan pada linggis yang mereka pegang.

"Kau pasti bukan Army. Tidak ada Army yang akan terpikir untuk bertindak sejauh ini," Jungkook kembali berbicara dengan nada suara dinginnya karena dia sedang marah.

"Jungkook, ini hanya peringatan untuk Kim Aera. Jika dia tidak segera putus denganmu, kami akan melakukan tindakan yang lebih dari pada ini. Kami tau di mana tempat tinggalnya, kami juga memiliki video kalian waktu di pantai tadi. Dalam waktu dua puluh empat jam ke depan jika kalian masih bersama kami akan menyebar video itu ke internet," ancam yang sebelah kiri.

Aera mengeratkan genggamannya pada tangan Jungkook. Jika video itu sampai beredar pasti karir Jungkook dan BTS akan terpengaruh. Aera tak mau jika sampai hal itu terjadi. Dia bahkan sama sekali tak memikirkan karirnya sendiri di situasi seperti ini.

"Silakan lakukan apapun yang kalian mau," jawab Jungkook.

Kedua perempuan itu saling berpandangan lalu menatap tajam ke arah Aera di belakang tubuh Jungkook. Jelas sekali tatapan kebencian itu memancarkan dendam yang amat besar.

"Aku juga akan melakukan apapun yang kumau pada kalian berdua. Kalian pikir jika bisa masuk ke sini saat aku sudah menyewanya kalian bisa keluar begitu saja?" kekeh Jungkook.

"Resort ini milik pamanku. Tentu saja kami bisa keluar masuk ke sini sesuka hati."

"Aah--begitu, ya? Jadi begitu caramu masuk ke sini? Aku bisa menuntut pamanmu sekalian karena membiarkan penguntit mengikuti kami dan mengancam akan mencelakai salah satu dari kami lalu menyebarkan privasi kami," ucap Jungkook dengan tenang.

Salah satu dari perempuan itu tertawa sinis dan terdengar sangat jahat. Ingin sekali rasanya Jungkook memukul kedua penguntit ini jika saja mereka bukan perempuan.

"Coba saja keluar dari sini, kalau kalian bisa," pungkas Jungkook.

Jungkook berbalik lalu menyuruh Aera berjalan lebih dulu di depannya supaya ia bisa menjaga Aera dari belakang. Jungkook masih dalam keadaan siaga dan was-was jika dua perempuan itu menyerangnya dari belakang.

MY BOYFRIEND IS MY BIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang