Seorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌱🌱🌱
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ashshaera Zeerish Valiqaa adalah perempuan berumur 20 tahun, panggilan akrabnya yaitu Zee. Perempuan cantik yang mempunyai surai panjang mata kecil serta bibir tipis, kulit putih, dan tinggi badan sekitar 160cm, idealnya perempuan Indonesia, benar gak sih. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan disalah satu universitas di Jakarta. Ditahun ini ia kuliah sudah memasuki tahun kedua, dan sekarang ia kuliah disemester empat. Baru sekitar satu bulan lalu ia mulai kuliah semester empat.
Zee di Jakarta hanya tinggal sendirian disalah satu kost kost-an yang berada disekitar universitas tempatnya kuliah. Ya, Zee adalah anak rantau yang berasal asli dari daerah Sumatera Selatan lebih tepatnya di salah satu desa yang ada di Palembang. Jadi setelah kelulusan sekolah menengah ia langsung putuskan untuk kuliah di Jakarta, singkat cerita ia diajak satu temannya untuk kuliah di Jakarta dan ya keluarga terutama orang tuanya memyetujui itu.
Zee masih mempunyai orang tua lengkap, satu adik lelaki, dan juga sepasang kakek dan nenek dari ayahnya. Masih terbilang lengkap bukan. Walau masih punya keluarga lengkap tapi Zee cukup tertutup dengan mereka. Bila kebanyakan anak perempuan yang dekat dengan seoarang Ayah dan akan banyak cerita atau curhat masalah pribadi dengan seorang Ibu. Nyatanya Zee tidak seperti itu.
Awalnya Zee biasa saja dengan itu bahkan tidak perduli dengan pernyataan itu, tapi semenjak ia berada di Jakarta. Ia menjadi banyak tahu bagaimana interaksi seorang anak perempuan pada kedua orang tuanya. Bahkan semenjak itu terbesit rasa iri dalam benaknya, mereka yang sangat dekat bahkan masih ada adegan cium kening atau peluk walau sudah berumur beranjak dewasa, sedangkan ia bahkan baru sekali mencium pipi juga memeluk Ibunya dan kepada Ayahnya hanya sebatas cium tangan saja.
Entahlah, disini siapa yang bersalah. Lingkungan yang mengajarkan itu atau orang tuanya yang tidak tahu. Karena faktanya memang di kampung halaman tempat Zee tinggal sangat jarang sekali hal itu terjadi. Interaksi romantis seoarang anak kepada orang tuanya sangat jarang sekali ada. Tapi entahnya kalau sekarang ya. Dan dibalik itu semua Zee sangat bersyukur, karena ia terlahir menjadi perempuan yang baik dan tidak banyak mau, itu kata kedua orang tuany serta keluarganya.
