13 🍀

114 84 11
                                    

🌱🌱🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱

"Kita makan dulu" ujar Alresh.

"Boleh, tapi pulangnya jangan kemaleman" ucap Zee.

Mereka berdua kini sudah didalam mobil, tapi masih diarea parkir kampus. Sedangkan teman teman mereka yang lain sudah pulang semua. Dan mereka berdua masih didalam lingkungan universitas, tadi mereka hanya mengobrol ringan.

"Ayo jalan" ujar Zee, sudah beberapa kali Zee mengajak Alresh menjalankan mobilnya, tapi tidak ada tanggapan dari Alresh.

"Sebentar sayang" ucap Alresh, dan kata sayang sudah beberapa kali disebut oleh Alresh.

Tidak tahu saja dia, jantung gue udah gak tenang dari tadi, nih muka gue gak keliatan apa dimatanya, pasti udah memereah dari awal dia bilang sayang, aishh. Zee berucap dalam hatinya.

"Sudah maghrib loh ini" ujar Zee, ia menatap kearah luar mobil, enggan menatap kearah Alresh yang sedari tadi memperhatikannya.

"Kita berangkat sekarang, nanti kita cari tempat makan yang ada mushola nya" jawab Alresh.

"Sini dulu" ujar Alresh.

"Apa ?" Tanya Zee, ia mulai menatap Alresh.

"Mendekat" ucap Alresh.

Zee sedikit mendekatkan badannya.

CUPP...
Alresh menarik kepala Zee pelan, dan langsung mempertemukan bibirnya dengan sebelah wajah Zee. Alresh mencium pipi Zee, tidak lama hanya beberapa saat saja.

"Apa yang kamu lakukan ?" Tanya Zee, ia masih linglung.

"Mencium sebelah wajahmu" jawab Alresh.

"ALRESH..." teriak Zee, sekita ia tersadar. Seoalah ia sedang dihipnotis tadinya.

Alresh hanya tersenyum tidak menyahuti kekasihnya itu, ia malah mulai menyalakan mesin mobil. Lalu tak lama kemudian mobil pun berjalan, mulai keluar dari linkungan universitas.

Mobil kini telah berjalan dijalan raya, Zee hanya diam begitu juga dengan Alresh yang fokus menyetir.

"Tidak mau bicara ?" Tanya Alresh.

Zee hanya diam.

"Kamu marah ?" Tanya Alresh lagi.

Dan Zee kembali hanya diam, bahkan tatapannya sedari tadi hanya pada jalanan yang ada didepan tidak menoleh sedikitpun pada Alresh.

"Sayang" panggil Alresh dengan sebelah tangannya meraih salah satu tangan Zee.

"Done call me sayang" jawab Zee akhirnya mengeluarkan suara, tentunya dengan melihat kearah Alresh.

"Apa yang salah dengan panggilan itu" ujar Alresh.

"Kamu mah enggak ngerti" ucap Zee, ia mengerucutkan bibirnya.

ZEERESH "Our Story"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang