🌱🌱🌱
Drrtt...drrtt...drrtt...
Suara getaran pada ponsel membuat Zee terbangun, dengam mata masih terpejam, tangannya menjangkau ponsel itu berada. Setelah dapat ia langsung mengangkat telepon masuk itu tanpa melihat nama siapa yang pagi ini sedang menghubunginya.📞📞📞
"Hello Zee""Hem, Who's this ? "
"Alresh"
"Oh Al, kenapa, ... wait Alresh ?" Awalnya Zee menjawab biasa, tapi setelah mengingat kembali suaranya, seketika ia langsung membuka matanya.
"Yeah Alresh"
"OMG"
"Why ?"
"Ahh, tidak apa apa" jawab Zee salah tingkah, ia menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tak gatal.
"Baru bangun ?"
"Lebih tepatnya kebangun"
"Haha sorry"
"nothing funny "
"Gue banyangin wajah lo, pasti lucu"
"Hem gue memang lucu sih" tidak tahu nya kedua wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus.
"Sorry, gue gak bisa lama teleponnya, gue mau pamit"
"Loh mau kemana ?"
"Gue akan ke Amerika selama tiga bulan"
"Tiga bulan ?"
"Ya selama tiga bulan"
"Kuliah lo ?"
"Online"
"Lo kerja ya disana ?"
"Ya, diperintah Papa untuk urus masalah kantor disana yang sedang bermasalah"
"Oh gitu"
"Padahal hari ini gue mau ketemu lo"
"Ha ?"
"Iya, hari ini rencanya gue mau ngajak lo ketemu, tapi tidak bisa sekarang"
"Bisa lain waktu"
"Ya bisa, semoga saja hanya tiga bulan gue disana"
"Iya, terus sekarang sudah mau berangkat"
"Bahkan sudah dibandara"
"Benar mau pergi ya" ucap Zee dengan suara kecil.
Tapi masih bisa didengar oleh Alresh ternyata.
"Kita akan bertemu lagi, wait for me""yes, I will wait for you"
"Sudah ya, gue sudah mau berangkat"
"Iya, hati hati Al, see you"
"Ya, see you too, bay Zee"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEERESH "Our Story"
RomanceSeorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...