15 🍀

115 66 1
                                    

🌱🌱🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱

"Sana berangkat nanti telat" ujar Zee pada Alresh.

Ya, pagi ini Alresh datang ke kost Zee sebelum berangkat kerja, bahkan katanya lelaki itu berangkat dari rumah pada pukul setengah enam pagi. Dan sekarang sudah terhitung sekitar setengah jam mereka sudah berada di gazebo depan kost Zee.

"Belum satu jam" jawab Alresh.

"Kantor kamu jauh loh Al" ujar Zee.

"tidak apa" ucap Alresh.

Zee hanya menghela nafas mendengar jawaban kekasihnya itu. Bukannya apa jarak kost dan kantor Alresh memang benar jauh.

"Semalam kita tidak jadi teleponan" ujar Alresh.

"Aku kan ketiduran, dan itu nunggu kamu loh" jawab Zee.

"Ya mangkanya kita ngobrol dulu" ucap Alresh.

Zee hanya diam.

"30 menit lagi aku berangkat" ucap Alresh lagi.

"Kamu telat aku gak ikutan" ujar Zee.

Alresh yang duduk tepat disamping Zee menggenggam sebelah tangannya. "Aku gak akan dihukum hanya karena telat" ucap Alresh.

"Iya tahu bokap kamu yang punya kantor, tapi status kamu bukan bos disana" ujar Zee.

"Kata siapa aku bukan bos" ucap Alresh.

"Gak mungkin kamu bos, orang masih sambil kuliah kok" jawab Zee.

"Nyatanya aku bos diperusahaan itu, walau perusahaan itu belum atas namaku" ujar Alresh.

OMG kenapa gue gak kepikiran ya. Batin Zee.

"Sayang" panggil Alresh pada Zee, karena kakasihnya itu terdiam.

"Eh... iya" jawab Zee tergagap.

"Bagaimana kalau kita sarapan dulu" ucap Alresh.

"Tidak ada waktu untuk sarapan" ujar Zee.

"Ayolah" bujuk Alresh.

"Tadi aku sudah menawarkan loh, tapi kamu bilang ingin mengobrol saja" ujar Zee.

"Tapi sekarang aku lapar" ucap Alresh dengan wajah cemberut. Bisa bisanya lelaki itu menampakkan wajah begitu, sedangkan selama ini tidak pernah.

"Apa kamu memasang wajah begitu juga pada perempuan yang menolakmu dua kali ?" Tanya Zee.

Ya, itu benar Alresh pernah ditolak perempuan yang sama sebanyak dua kali. Dari mana Zee tahu, tentu saja Alresh sendiri yang menceritakannya saat dimana mereka masih pendekatan.

"Tidak" jawab Alresh cuek.

Zee menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya itu.

"Yasudah tunggu sini, aku buat sarapan dulu" ujar Zee, kasihan juga ia pada kekasihnya itu yang sedang kelaparan, nantikan perjalanannya menuju kantor jauh, tidak mungkin Alresh menyetir dengan perut kosong bukan.

ZEERESH "Our Story"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang