12 🍀

114 85 7
                                    

🌱🌱🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱

"Udah berapa kali minum kopi hari ini ?" Tanya Zee pada Alresh.

"Baru ini" jawab Alresh sebelum menyesap kopi hitam yang tadi ia pesan.

Kini mereka sudah berada di caffee, yang menjual banyak jenis minuman. Tempatnya berada masih disekitar universitas, jadi mereka bisa jalan kaki ketempat itu, dan tidak akan takut telat nanti saat kelas akan segera mulai.

"Ingat loh jangan terlalu banyak, apalagi kalo siang siang begini" ujar Zee, ia memang sering mengingatkan Alresh untuk tidak sering minum kopi, untungnya Alresh tidak merokok, jadi masih amanlah.

"Iya Zee" ucap Alresh sambil tersenyum.

"Tadi sampe jam berapa ?" Tanya Zee.

"Sekitar jam 11" jawab Alresh setelah melihat jam yang ada dipergelangan tangannya.

"Itu sampai rumah atau bandara ?" Tanya lagi Zee.

"Sampai rumah, terus langsung bersih bersih dan ke kampus" jawab Alresh.

"Harusnya istirahat dulu" ujar Zee.

"Ingin cepat ketemu kamu" ujar Alresh, dan sebelah tangannya menggenggam tangan Zee yang ada dimeja.

"Ya ya ya" Zee berucap sambil mengarahkan tatapannya kearah lain, menghindari tatapan Alresh.

"Jangan memalingkan muka Zee" ucap Alresh.

Dan Zee hanya memberikan gelengan kepala.

"Zeerish" panggil Alresh, kalian mau tahu jika Alresh memangil dengan lengkap nama tengah Zee, itu tandanya ucapannya tidak boleh dibantah.

"Tidak mau melihat kesini ?" Tanya Alresh.

"Nanti dulu" jawab Zee. Dia ini ishh gue itu deg degan gila, masih saja tidak mengerti, muka gue pasti merah ini. Ucap batin Zee.

"Zeerish..." panggil Alresh.

Zee mengatur nafas lebih dulu, lalu setelahnya ia melihay kearah Alresh.

"Kenapa tambah cantik gini" ujar Alresh, dengan tangannya dari tangan Zee berpindah mengelus sebelah wajah Zee.

"Kamu mah suka banget buat aku gini" ucap Zee dengan bibir mengerucut.

"Warnanya bertambah Zee" ucap Alresh, jari tangannya masih bergerak mengelus pipi Zee.

"Alreshhh... udah" ucap Zee.

CUP...

Zee terdiam mendapat kecupan dari Alresh, bagaimana tidak terdiam. Alresh mengecup tepat dibibirnya. Hanya kecupan loh bagaimana jika digerakkan ya. Eh...

"Astaga Alresh" seketika ia tersedar.

Plak...
Telapak tangan Zee menggeplak bahu Alresh, walau tidak berasa bagi lelaki itu, tapi suaranya itu loh.

ZEERESH "Our Story"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang