🌱🌱🌱
One Month Later
Waktu terus berjalan, kini sudah satu bulan berlalu, selama satu bulan itu hubungan Zee dan Alresh lancar lancar saja. Kenapa bisa begitu, karena setelah melakukan panggilan video waktu itu, dan untuk pertama kalinya Alresh melihat bagaimana wajah Zee. Tidak ada lagi panggilan Video yg kedua, hanya ada chat masuk saja, itu pun isinya kebanyakan menanyakan bagaimana kabar Zee dan ucapan Alresh yang merindukan Zee.
Zee pun yang hanya bisa menerima itu, ia hanya mengikuti saja tidak banyak menuntut. Mau teleponan contohnya, ia tidak akan melakukan itu duluan, sebab Alresh sempat bilang, kalau kerjaannya sangat banyak. Menghubunginya saja itu disaat sedang ingin bersiap tidur. Jadi Zee menghargai itu, ia tidak mau menambah beban Alresh.
Lagian kan hubungan mereka masih sebatas teman, belum ada yang mengucapkan suka atau sayang diantara Zee dan Alresh. Walaupun ketika mereka bicara sudah tidak memakai 'gue-lo', tetap saja tidak bisa dikatakan jika mereka ada hubungan. Jadi Zee tidak bisa banyak menuntut, benar kan.
"Jadi gimana Zee ?" Tanya Lisya.
"Apanya ?" Tanya balik Zee.
"Hubungan lo sama si Alresh gimana ?" Tanya Lisya lagi dengan geram.
Weekend ini Lisya mangajaknya jalan, tapatnya hari ini adalah malam minggu. Dan setelah selesai jam kuliah tadi sore, Lisya sudah menunggu didepan gerbang universitas. Sekarang mereka sedang berada ditempat makan pinggir jalan, awalny Lisya mengajak ke Caffee tapi Zee inginnya makan dipinggir jalan.
"Belum bisa disebut hubungan" jawab Zee seadanya.
"Progresnya sudah sampai mana ?, tolong dijawab yang jelas ya nona Zee, jangan terus menghindar seperti sebelumnya" ucap Lisya.
"Bisa kita tunggu Qale dulu, gue gak mau cerita dua kali" ujar Zee.
"Ok fine, awas saja kalau gak cerita nanti" jawab Lisya.
"Iya enggak, sekarang makan dulu ya, tadi katanya laper kan" ucap Zee.
Mereka pun mulai makan, sebelumnya makanan mereka sudah ditatat diatas meja, tapi Lisya mengabaikannya karena ingin segera bertanya prihal hubungan Zee dan Alresh. Jadinya makanan itu dianggurkan.
10 menit berlalu, saat Zee sedang asik memakan sisa ayamnya, tiba tiba Qale muncul dan mengagetkan mereka.
"DORR..." teriak Qale, dan tentunya mengundang tatapan tidak mengenakkan dari pengunjung lain.
Zee dan Lisya menatap geram serta jengkel pada Qale.
Dan tanpa peduli tatapan kedua temannya, Qale langsung duduk dikursi yang kosong tepatnya disamping Zee.
"Makanan gue mana ?" Qale bertanya dengan wajah tanpa dosa.
"Pesan sendiri" jawab Lisya.
Qale mengerucutkan bibirnya. Lalu berdiri dan berjalan kearah penjualnya untuk memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEERESH "Our Story"
RomantizmSeorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...