🌱🌱🌱
"Zee sorry gak bisa anterin lo balik kostan" ujar Lisya, dan ucapan itu terhitung sudah tiga kali diucapkannya.
"Iya Lis, sana" jawab Zee, ia pun langsung berbalik menjauh dari temannya itu.
"Hati hati Zee" ucap suara Lisya yang sedikit meninggi karenan jaraknya dengan Zee sudah berjarak.
Dan Zee hanya mengacungkan jempolnya dengan mengangkat tangan kanannya tinggi agar dapat dilihat oleh Lisya.
Sekarang sudah sore, jam sudah menunjukkan pukul 17:05 sore WIB. Zee dan kedau temannya Lisya dan Qale baru saja keluar kelas, tentunya Qale yang pulang bersama Elvan tapia tadi mereka melipir dulu ke kantin. Dan Lisya harus langsung pulang karena sudah ditunggu kekasihnya dirumah, jadi tidak bisa mengantarkan Zee pulang lebih dulu seperti biasanya.
Kini Zee berjalan seoarang diri keluar dari gedung universitas, sebetulnya jaral lokasi kost dan universitas tidak terlalu jauh, berjalan kaki tidak akan memakan waktu lama. Jadi Zee tidak akan merasa terlalu lelah berjalan, paling nafas agak ngos ngosan sedikit.
Saat sedang asik berjalan sambil menatap sekitar, langkahnya tiba tiba terhenti dan itu disebabkan oleh seorang lelaki yang berkendara motor berhenti tepat didepannya, jelas itu membuat langkahnya terhenti.
"Maaf, permisi" ujar lelaki itu.
Loh ini kan Arzan, ngapain dia. Tentunya itu suara dari benak Zee.
"Iya" dan suara ini yang keluar dari mulut Zee.
"Lo temannya Qale kan, boleh minta tolong ?" Ujar dan tanya lelaki yang bernama Arzan itu.
"Iya benar" jawab Zee.
"Sebelumnya sorry, lo tau nama gue kan ya" ujar Arzan.
"Arzan kan ?" Tanya Zee, jelas ia tahu sebenarnya, tapi pura pura tanya dulu saja lah, takut dikira sok dekat nanti. Ya kan.
"Ya Arzan, gue mau nitip buku ini tolong kasih ke Qale, ini buku Elvan" jelas Arzan dan tangannya menyerahkan sebuah buku yang lumayan tebal.
"Oh ok" ucap Zee sambil menerima uluran buku itu.
"Thanks ya" ujar Arzan.
"Iya sama sama, kalo gitu gue permisi" ujar Zee, setelah itu ia langsung lanjut jalan lagi.
Sebelum itu, Arzan memundurkan sedikit letak motornya.
"Ngapain ?" Tiba tiba muncul suara dibelakang motornya.
"Eh Al, itu tadi nitip buku punya Elvan" jawab Arzan.
"Sama siapa?" Tanya Alresh menunjuk perempuan yang sudah berjalan itu.
"Teman pacarnya Elvan" jawab Arzan.
Alresh hanya ber-oh saja.
"Yuk jalan" ujar Arzan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEERESH "Our Story"
RomanceSeorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...