22 ☘️

104 78 4
                                    

🌱🌱🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱

Zee sudah menceritakan bahkan menjelaskan semuanya, prihal apa saja yang ia rasakan beberapa hari ini.

"Sudah lebih tenang ?" Tanya Alresh pelan, tepat didepan telinga Zee. Dan yang pastinya setelah tangis Zee sudah mereda.

Tadi selama penjelasan yang dilakukan Zee, ia menjelaskan sambil menangis, menjelaskan serta meluapkan apa yang dirasakannya beberapa hari sebelumnya.

Dan selama penjelasan yang keluar dari mulut Zee berlangsung, Alresh hanya diam mendengarkan dan menyimak, tapi tangannya tidak diam saja, tangannya sesekali menyeka air mata yang berjatuhan di wajah kekasihnya itu.

Setelah Zee selesai menjelaskan barulah Alresh memeluk tubuh kekasihnya itu, dan saat itulah tangisnya semakin pecah dan menjadi.

Zee hanya merespon dengan anggukan, lalu perlahan melepas pelukan mereka.

"Aku tinggal ambil minum sebentar ya" ucap Alresh.

Dan Zee kembali mengangguk.

Alresh pun pergi ke dapur mengambil air putih, dan tidak membutuhkan waktu yang lama ia sudah kembali lagi.

"Minum dulu" ujar Alresh ketika sudah berada didekat Zee, tangannya membantu memegang gelas itu.

"Thank you" ucap Zee pelan.

Alresh tersenyum lembut pada kekasihnya itu, dengan tangan mengelus sebelah wajah Zee.

"Sekarang boleh aku bicara ?" Tanya Alresh.

"Boleh" jawab Zee.

"Kita ke kamar" ucap Alresh.

"Mau ngapain ?" Tanya Zee bingung.

"Hanya bicara, lalu setelah itu kamu harus istirahat tidur" jawab Alresh.

"Kenapa tidak disini saja" ujar Zee.

"Aku tidak akan berbuat apa apa sayang" ujar Alresh.

"Tapi kan, ..." ucapan Zee terpotong, sebab jari telunjuk Alresh diletakkannya di bibir Zee.

"Percaya sama aku" ucap Alresh.

Zee pun akhirnya menganggukkan kepalanya.

Lalu mereka pun pergi dari tempat itu, mereka menuju tempat yang dibilang Alresh tadi.

"Duduk disini saja" ujar Alresh sambil badannya sudah berada dikasur, bahkan sudah duduk disana dengan bersandar di kepala ranjang.

Zee masih berdiam ditempat.

"Duduk sini" ujar Alresh pada Zee.

Zee menggelengkan kepalanya.

"Aku gak akan melakukan hal buruk yang ada dipikiran kamu sayang" ucap Alresh.

"Aku tidak mikir buruk kok" ucap Zee.

"Benar begitu ?" Tanya Alresh menggoda.

"Ya" jawan Zee, lalu ia langsung naik ke kasur.

ZEERESH "Our Story"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang