🌱🌱🌱
"Kenapa dingin sekali" gumam Zee masih dengan mata yang terpejam.
Zee membuka matanya perlahan, ia mengangkat satu tangannya, dilihatnya sudah tidak ada lagi ruam merah pada tubuhnya. Tapi kini badannya menggigil kedinginan.
Bangun perlahan dari tempat tidur, Zee meraih dengan tangannya membuka laci nakas, diambilnya sebuah alat untuk mengukur suhu badan. Diarahkannya pada dahinya, setelahnya ia melihat angka hasilnya tertera disana, suhu badannya 39 derajat celcius, itu suhu yang sangat tinggi dari suhu orang normal biasanya.
"Berakhir demam" ucap Zee. Ia membaringkan kembali badannya pada kasur. Bukannya segera bangun sarapan dan minum obat, Zee lebih memilih untuk tidur saja, karena tiba tiba kepalanya pusing.
Drrtt...drrtt...drrtt...
Suara getaran ponsel terdengar dipendengaran Zee, takut ada hal penting, ia meraba atas nakas mencari keberadaan ponselnya. Setelah menemukan ia langsung menggeser layar, pertanda jika ia mengangkat panggilan itu. Tentunya masih dengan mata terpejam.📞📞📞
"Morning Zee" -Alresh"Hem morning" dengan suara serak dan nada yang pelan. -Zee
"Baru bangun ?" -Alresh
"Wait, who is this?" -Zee
"Masih belum bisa mengenali suara gue ?" -Alresh
Zee membuka matanya, lalu melihat nama penelpon dilayar ponselnya.
"Aaah Alresh hehe i'm sorry" -Zee
"Yeah no problem" -Alresh
"Kenapa telepon" -Zee
"Wait Zee, sepertinya suara bangun tidur lo tidak begini, lo sakit ?" -Alresh
"Maybe" -Zee
"maybe, what does that mean?"-Alresh
"Kemarin kehujanan" -Zee
"Terus ?" -Alresh
"Aku ... ada alergi ... air hujan" entah kenapa Zee merasa gugup menjelalskannya, seolah ia melanggar aturan dari Alresh.
"Sudah tahu ada alergi kenapa malah hujan hujanan" -Alresh
"Aku gak hujan hujanan kok, kemarin sudah nunggu lama dikampus, tapi hujannya tidak reda" jelas Zee.
Terdengar helaan nafas dari Alresh.
"Sudah minum obat ?" -Alresh
"Sudah semalam" -Zee
"Pagi ini belum?" -Alresh
"Iya" -Zee
"Sarapan dulu sana, habis itu minum obat" -Alresh
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEERESH "Our Story"
RomanceSeorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...