🌱🌱🌱
"Sudah mulai tenang ?" Tanya Alresh membuka suara.
Zee hanya mengangganggukkan kepalanya.
Saat ini mereka berdua sudah berada didalam mobil, bukan tanpa alasan Alresh tadi mengajak Zee bicara di dalam mobil. Jika mereka tatap berada di ruang tamu tempat kost Zee, pasti akan ada orang yang berpikir yang tidak tidak, apalagi didukung dengan keadaan Zee yang menangis. Jadilah Alresh mengajak Zee keluar lalu masuk ke mobil.
"Kamu tidak sedang sakit bukan ?" Tanya Alresh, jujur saja ia sangat khawatir dengan sang kekasih, semalaman ia tidak tidur memikirkan tentang Zee, takut terjadi apa apa dengan gadisnya itu.
"Tubuhku baik baik saja, ... not my feeling." Zee menjawabnya, lalu diakhiri dengan ucapan pelan ditiga kata terakhir. Tapi masih bisa didengar oleh Alresh.
Dan terjadi keheningan untuk beberapa saat.
Alresh dengan pikirannya, menerka apa yang sedang dialami oleh kekasihnya, kenapa bisa terjadi begini. Intinya maksud dari tiga kata terakhir yang diucapkan oleh Zee itu apa.
Sedangkan Zee terdiam dengan pikiran negatif tentang hubungan mereka. Apa hubungan ini diakhiri saja, sebelum semakin jauh. Itu yang terucap dalam hati Zee.
"Apa bisa kita bicarakan sekarang ?" Tanya Alresh, ia memecah keheningan.
Zee perlahan menatap pada Alresh. Mata Zee menatap dalam pada mata kekasihnya itu, dengan mata yang berkaca kaca.
"Ayo kita akhiri" ucapan itu keluar dari mulut Zee, dan disertai jatuhnya air mata.
"what ?" Alresh mengerutkan alisnya.
"Apa yang sedang kamu bicarakan" ucap Alresh lagi.
Manarik nafas perlahan dan menghembuskan perlahan juga, itu yang dilakukan oleh Zee lebih dulu.
"Kita akhiri hubungan ini" ucap Zee.
"Sebelum semakin jauh" tambah Zee lagi.
Alresh diam, ia menatap dalam pada mata Zee, ia mencari kebenaran disana, benarkah itu yang diinginkam oleh gadisnya.
"Alresh..." Zee memanggil Alresh dengan lirih, dan air mata yang semakin deras keluar.
"Kenapa ?"
"Apa alasannya ?"
Dua pertanyaan itu terlontar dari Alresh.
"Kita berbeda" jawab Zee, ia menjawab dengan kepalanya yang menunduk.
"No, pasti bukan itu alasannya" ucap Alresh.
"Hiks..." isakan mulai keluar dari mulut Zee. Rasanya ia tidak bisa berkata kata lagi.
"Zee" Alresh mengusap kepalanya dengan kasar, lalu setelahnya ia menarik tubuh Zee untuk masuk kedekapannya, walau sedikit susah, tapi ia harus melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEERESH "Our Story"
RomanceSeorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...