🌱🌱🌱
"Langsung pulang saja ya" ujar Zee.
"Iya, mau kemana lagi memang kita" balas Lisya.
Zee tidak menjawab lagi, kini mereka berjalan beriringan menuju parkiran.
Setibanya diparkiran, Lisya langsung menjalankan motornya setelah Zee sudah menaiki motor bagian belakangnya.
"Zee" panggil Lisya saat motor sedang berhenti dijalan yang lampu merah.
"Iya" jawab Zee.
"Lo gak ada yang mau diceritain" ucap Lisya.
"Emm, ... belum" Zee menjawab dengan sedikit lama.
"Baiklah, nanti kalau butuh teman cerita, cerita saja ya" ujar Lisya.
"Iya" jawab Zee seadanya.
Setelahnya motor kembali dijalankan oleh Lisya, sebab lampu lalu lintas sudah berwarna hijau.
Diperjalanan tidak banyak suara yang dikeluarkan oleh keduanya, mungkin karena sudah sama sama lelah, karena hari kini sudah malam.
"Terima kasih Zee cantik" Lisya berucap setelah Zee turun dari motor, setibanya didepan kost.
Dan Zee hanya tersenyum, dan tanpa kata ia berjalan memasuki rumah kost nya.
"Bay Zee" ujar Lisya.
Zee kembali tidak menjawab, ia hanya mengacungkan jempol keatas tepat disamping kepala menjawab ucapan pamit dari Lisya.
Setibanya dikamar, Zee langsung membersihkan diri, karena badan sudah merasa lelah, ia tidak ada waktu buat bersantai ria.
Zee membersihkan diri didalam kamar mandi memakai waktu lumayan lama, ia tadi putuskan untuk kemaramas serta luluran, rasanya sudah berapa hari terlewat dari jadwal biasanya ia gunakan.
"Hemm segarnya" ujar Zee setelah keluar dari kamar mandi, sudah lengkap dengan piyama tidurnya.
"Ponsel dimana kamu" ujar Zee, sembari tangannya sibuk mengeluarkan setiap barang yg ada didalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEERESH "Our Story"
RomanceSeorang perempuan yang baru pertama merasakan menjalani sebuah hubungan, ekspetasi tidak sesuai 100% dengan realita, masih ada beberapa persen yang tidak tepat. Bisa disebut berbeda dengan pikiran dan sama yang diinginkannya, tapi jika ditanya apaka...