3. Kenalan

293 39 6
                                    

"sialan kau Lee Haechan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sialan kau Lee Haechan!"

"Heyy kau sudah kalah kak jadi terima saja ahahaha"

Sekarang terlihat Doyoung sedang menggendong Haechan di punggungnya dari depan gerbang akademi menuju masuk kedalam gedung besar itu. Doyoung dan Haechan sempat bermain gunting, batu, kertas lalu yang kalah akan menggendong pemenang dari depan gerbang. Sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepada Doyoung karna dia kalah dari Haechan yang sekarang sudah nyaman di punggungnya.

Mau tidak mau Doyoung menggendong Haechan sampai mereka masuk kedalam lift untuk membawa mereka ke lantai paling atas, awalnya hanya mereka berdua tapi di saat lantai tiga pintu lift tersebut terbuka menampilkan dua pria yang masuk kedalam lift itu. Doyoung pun bergeser berdiri di sebelah Haechan yang sekarang menampilkan ekspresi wajah menegang karna dua orang yang bersama mereka mempunyai aura sangat gelap dan mata tajamnya melihat ada dua huruf, Haechan yakin kedua pria itu adalah vampire.

Sampailah mereka di lantai kelima, kedua pria tadi yang bernama Xiaojun dan Lucas pun keluar di susul oleh Haechan dan Doyoung yang sekarang menghembuskan nafasnya lega, satu ruang dengan para Vampire membuat mereka menahan nafas karna tidak kuat dengan aura yang di keluarkan mahkluk itu.

"Apakah mereka memiliki kekuatan dengan cara menahan nafas kita tanpa mencekik kita huhh?!" sewot Haechan yang sekarang menghirup oksigen banyak-banyak, aura vampire sangat membuatnya tertekan dan seharusnya dirinya membawa Mark biar sang Alpha bisa menenangkannya dengan feromon milik Mark.

Mereka berjalan beriringan dan lorong itu tampak sepi karna Xiaojun dan Lucas menggunakan kekuatan teleportasi mereka dan lebih dulu ada di dalam kelas.

"Aku tidak terlalu kenal dengan anak-anak WayV, aku hanya kenal Ten yang sering mengajakku adu bicara atau adu debat" Doyoung memulai percakapan sembari melihat kelas-kelas lain yang masih kosong karna ini masih terlalu pagi untuk mereka datang.

"Aku kenal kak Ten dan Yangyang, Yangyang lah yang sering aku jahili karna sifat cuek nya itu membuatku semakin penasaran dengannya. Yang tadi itu kak Lucas dan kak Xiaojun. Aku yakin WayV sudah berkumpul di dalam kelas"

Dan benar, keenam vampire itu sudah duduk di kursi masing-masing yang sudah di beri nama supaya mereka tidak berebutan. Mata Haechan berbinar-binar menatap meja yang akan di tempati dan dengan cepat Haechan duduk di kursinya.

"Hai, kita bertemu lagi" sapa Haechan dengan nada yang riang tapi tidak di gubris oleh teman sebangkunya membuat Haechan tertawa kecil karna teman sebangkunya itu sedang fokus minum minuman kemasan serta jari lentiknya itu dengan cepat menekan-nekan tombol di handphone.

"Yangyang ternyata kau tidak berubah yah tetap cuek kepadaku tapi tidak apa-apa karna aku akan membuatmu banyak bicara nantinya. Apa kau sedang minum darah?" tanya Haechan yang sekarang menatap Yangyang dengan lekat dan melihat sedotan yang ada di mulut Yangyang, sedotan itu sedikit memerah. Yangyang berhenti dari kegiatan minumannya lalu menyodorkan minuman itu ke depan wajah Haechan dengan tatapan datarnya.

"Ini darah manusia yang baru saja mati malam tadi, kau mau? Ini sangat manis dan segar" Haechan langsung menjauhkan minuman yang Yangyang sodorkan dari depan wajahnya lalu bergidik ngeri mendengar ucapan Yangyang.

Doyoung hanya menggelengkan kepalanya lalu mencari di manakah letak nama dan meja miliknya, Doyoung menghela nafas lega saat mengetahui meja miliknya kosong serta ada nama Jaehyun di sebelah kursi miliknya. Artinya Doyoung tidak akan sebangku dengan vampire dan Doyoung sangat bersyukur dengan itu.

Tidak lama kemudian kelas itu mulai terpenuhi dan mulai berisik dari Haechan yang masih mengajak Yangyang berbicara walau dirinya hanya dapat balasan anggukan atau gelengan, ada Hendery yang penasaran dengan Mark teman sebangkunya, Kun yang hanya pasrah di saat Ten bermanja ria, Taeyong Yuta yang asik dengan dunia mereka sendiri, dan banyak lagi sampai seorang pria berbadan tegap masuk dengan sebuah buku di tangannya dan berdiri di depan kelas, seketika kelas itu hening.

"Selamat pagi anak-anak, maaf saya terlambat beberapa menit. Perkenalan saya Sehun yang akan menjadi pembimbing kalian di kelas dan saya adalah seorang penyihir, saya akan memberitahu kalian beberapa peraturan yang harus kalian ikuti di saat pembelajaran atau masih di dalam wilayah akademi. Pertama kalian tidak boleh saling bertengkar ataupun menyakiti apalagi secara fisik dan kekuatan, kedua kalian tidak boleh licik saat pembelajaran atau saat praktik, ketiga kalian harus menjaga kebersamaan di kelas ini tanpa memandang status ataupun klan kalian, keempat jika kalian ketahuan saling menyakiti maka kalian akan kena skors selama seminggu dan menulis kesalahan kalian sebanyak lima lembar, dan terakhir mohon kerja samanya"

Setelah mengatakan itu semua Sehun pun memulai kelas mereka, hanya memberi materi-materi dan tugas yang menurut mereka sangat mudah karna sudah mereka pelajari sebelumnya, bahkan terlihat Jaehyun sudah menyelesaikan tugas yang di berikan Sehun dengan cepat membuatnya menjadi santai menatap sekeliling kelas itu. Walau aura di sekitar sedikit aneh tapi Jaehyun menikmatinya.

Yuta yang merasa bosan tidak berhenti memainkan pena dan membuat pena itu jatuh kearah meja Ten, Ten yang melihat itu hanya diam lalu melanjutkan menulis tugasnya. Yuta langsung mengambil pena nya tadi lalu kembali ke tempat duduknya dan melirik Taeyong yang tampak sudah menyelesaikan tugasnya.

"Mereka sangat cuek sekali yah? Aku dengar dia adalah yang paling banyak berbicara dari yang lain apalagi dia pernah ikut lomba debat dan suka sekali debat dengan Doyoung kan?" bisik Yuta ke Taeyong yang sekarang ikut penasaran dengan kedua vampire di depan mereka.

Bisa Taeyong tebak kalau kedua vampire yang duduk di depan mereka ini adalah sepasang mate karna bisa di lihat ada sebuah tanda nama depan mereka masing-masing yang terukir di belakang telinga kiri mereka, sama seperti bangsanya tapi bangsa vampire memiliki simbol huruf sebagai vampire keturunan bangsawan sedangkan mereka simbol bunga sebagai werewolf keturunan bangsawan.

Taeyong dan Yuta terkejut saat Ten menoleh kebelakang lalu tersenyum manis kearah dua werewolf di belakangnya
"Kalian akan kehabiskan tenaga kalau berbisik-bisik seperti itu karna aku dengan mudah mendengarkan apa yang kalian katakan, jika kalian ingin mengatai atau menggibahiku maka lakukanlah tepat di hadapan ku biar aku dengan mudah merobek kedua mulut kalian dengan belati punyaku" Yuta dan Taeyong hanya tertawa canggung sambil meneguk ludah mereka masing-masing, ternyata vampire itu juga sangat menyeramkan walau memiliki senyuman manis.

Hendery melirik Mark yang tampak sibuk menggambar not balok di buku musik, Hendery yang awalnya hanya melirik pun langsung tertarik dengan apa yang di tulis oleh Mark
"Oh? Kau bisa main gitar?" Hendery memulai percakapan antara mereka berdua, Mark yang awalnya sedang fokus menulis not balok pun menoleh lalu mengangguk menjawab pertanyaan Hendery membuat mata Hendery berbinar-binar.

"Jun sepertinya kita mempunyai teman lagi yang bisa main alat musik" Hendery menoleh kebelakang yang ada Xiaojun sedang memainkan handphonenya lalu menatap Hendery dengan tatapan bingung. Mark ikut menoleh kebelakang melihat Winwin dan Xiaojun yang sekarang menatapnya dengan Hendery.

"Serigala ini bisa memainkan gitar sama sepertimu siapa tau kita bisa membuat band atau membuat lagu bersama" Xiaojun yang awalnya tidak tertarik dengan apa yang di katakan Hendery langsung penasaran dengan serigala Alpha di hadapannya itu, dia tatap Mark dari atas kepala sampai kaki lalu tersenyum kecil.

"Terserah"

"Hendery Mark kenapa kalian menghadap kebelakang? Selesaikan tugas kalian" Hendery dan Mark buru-buru menghadap kedepan lalu kembali fokus dengan tugas mereka masing-masing, merasa Sehun lengah dengan mereka Hendery mendekati Mark lalu membisikkan sesuatu di telinga pria itu.

"Ayo kita berteman dan buat lagu bersama, kau bermain gitar sedangkan aku bermain drum" Mark terdiam mendengar bisikan Hendery tapi kepalanya mengangguk, tidak buruk juga dengan ide Hendery pikirnya.

"Namaku Mark Lee, werewolf Alpha" Mark menyodorkan tangannya dan di sambut dengan senang hati oleh Hendery, dia tidak menyangka akan mempunyai teman serigala.

"Aku Huang Guanheng tapi kau bisa panggil aku Hendery"

Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang