6. Khawatir

271 30 2
                                    

Tidak terasa sudah berjalan tiga minggu mereka satu kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa sudah berjalan tiga minggu mereka satu kelas. Walau Taeyong dan Kun sedikit kewalahan mengurus kelas itu.

"Taeyong dan Kun, kalian ikut saya ke ruangan saya" ujar Sehun, Taeyong dan kun nurut lalu mengikuti Sehun dari belakang menuju ruangan Sehun. Mereka berdua duduk di kursi yang sudah di sediakan tepat di depan meja Sehun, begitu juga dengan Sehun yang sudah duduk di hadapan mereka sembari tersenyum.

"Aku ingin minta laporan kalian bagaimana keadaan kelas setelah tiga minggu kalian satu kelas, aku tahu kalian banyak perselisihan antara diri kalian dengan teman-teman yang lain" mendengar itu Taeyong dan Kun refleks saling berpandangan untuk bertukar pikiran dari tatapan mereka.

"Ahh.. sejauh ini tidak ada yang bikin kerusakan ataupun menyakiti satu sama lain, pak. Walaupun kelas kadang berisik karna banyak tidak sependapat ataupun debat tapi mereka semua mengikuti peraturan yang bapak berikan kepada kami" Taeyong membuka suara terlebih dahulu yang di angguki oleh Kun.

"Akhir-akhir ini juga kelas tampak sedikit tenang dan terkendali, kami juga mulai saling mengenal satu sama lain serta berteman. Jadi anda tidak perlu khawatir dengan kami" Kun melanjutkan ucapan Taeyong sebelumnya.

Mendengar itu Sehun menganggukkan kepalanya, tidak salah dia mengutus Taeyong dan Kun menjadi ketua serta wakil ketua. Dia hanya takut kalau kelas yang dia pegang akan sedikit kacau karna tergabungnya dua bangsa yang di katakan tidak akur itu tapi setelah mendengar penjelasan dari Taeyong dan Kun membuat Sehun merasa lega, setidaknya kelas mereka tidak melakukan sesuatu yang merugikan.

"Baiklah kalian boleh kembali ke kelas, beritahu mereka untuk masuk ke pelajaran olahraga dan menguji kemampuan kalian" dengan sopan Taeyong dan Kun pun keluar dari ruangan Sehun. Kedua pria tampan itu menghela nafas lega, setidaknya mereka berdua bisa menjelaskan bagaimana keadaan kelas mereka kepada Sehun walaupun apa yang di katakan mereka belum sepenuhnya benar.

Taeyong dan Kun berjalan beriringan menuju kelas, tidak ada yang membuka pembicaraan di antara mereka berdua membuat suasana canggung.

"Oh iya Kun, aku lihat temanmu yang bernama Xiaojun dan Yangyang sedikit pucat dan saat aku ingin ke kantin di jam istirahat tadi Yangyang terlihat buru-buru ke toilet aku mengikutinya dan dia muntah di sana" mendengar itu Kun langsung berlari kecil kearah kelas dengan buru-buru meninggalkan Taeyong yang kebingungan.

Tapi yang di katakan Taeyong benar, saat dirinya ingin menyusul yang lain ke kantin dia melihat Yangyang berlari terburu-buru menuju toilet dengan tangannya yang menutupi mulutnya sendiri, Taeyong yang penasaran pun mengikuti Yangyang sampai ke toilet dan melihat vampire manis itu memuntahkan isi perutnya serta jatuh di dalam toilet. Taeyong sempat melihat Yangyang terisak sembari memeluk perutnya dengan kuat, entah sakit apa yang di rasakan Yangyang.

Seisi kelas terkejut melihat Kun yang membuka pintu kelas dengan keras, Kun langsung tersenyum canggung karna sudah membuat seisi kelas terkejut lalu meminta maaf sebelum pergi ke meja Xiaojun. Xiaojun hanya diam  dan tenang memainkan handphonenya bahkan dia tidak menyadari Kun yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Ehh?" Xiaojun kaget saat tiba-tiba punggung tangan Kun menempel di keningnya, Xiaojun mendongak untuk menatap Kun yang sekarang menatapnya dengan khawatir.

"Hangat, kau sudah minum darah hari ini?" Xiaojun mengangguk, dia sudah minum darah yang di berikan oleh Ten pagi tadi.

"Sudah, tapi hanya setengah karna setengahnya lagi akan aku minum sebelum pulang nanti jadinya aku hanya pucat tidak lebih kok, lebih baik kakak cek keadaan Yangyang dia lebih rentan daripada diriku atau kak Ten"

Xiaojun menunjuk kearah Yangyang yang sekarang sedang melamun di mejanya, Taeyong dan Mark saling bertukar pandang saat melihat Kun yang tampak sangat khawatir dengan Yangyang yang sekarang entah melamunkan apa, begitu juga Ten dan Lucas mengikuti Kun menuju meja Yangyang. Mark langsung menahan Haechan yang ingin ikut melihat keadaan Yangyang, merasa Mark menyuruhnya untuk tidak ikut campur di tambah aura aneh dari Taeyong membuat Haechan mengurungkan niatnya untuk melihat keadaan Yangyang.

"Yangyang" Yangyang sadar dari lamunannya saat Lucas melambaikan tangannya di depan wajah pucat Yangyang, bisa dia lihat wajah ketiga sahabatnya itu sangat panik dan khawatir. Yangyang tidak keberatan saat Kun menempelkan punggung tangannya untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Kau demam.."

"Suhu tubuhmu terlalu panas dari suhu normal"

Yangyang hanya mengangguk karna dia juga bisa merasakan kalau tubuhnya memanas. Ten dengan lembut mengusap pipi Yangyang yang sekarang terasa panas di tangan dinginnya.

"Kau sudah minum darah yang aku beri pagi kan?"

Sekali lagi Yangyang mengangguk menjawab pertanyaan Ten, entah kenapa suasana di kelas menjadi tegang hanya karena mendengar suhu tubuh Yangyang sangat panas bahkan vampire itu tampak lebih pucat dari biasanya. Taeyong masih setia menatap Yangyang yang sekarang hanya bisa menggeleng atau menganggukkan kepalanya.

"Wajahmu tampak sangat panik kak, kau khawatir dengannya?" tegur Jaehyun saat melihat wajah Taeyong yang tampak sedikit tegang di campur khawatir. Taeyong hanya diam tidak menggubris ucapan Jaehyun membuat Jaehyun cemberut karna merasa di abaikan.

"Hari ini ada jadwal nari kan? Hari ini izin saja, jangan di paksakan" Yangyang tersenyum merespon ucapan Hendery yang sekarang duduk di sampingnya sembari mengusap pelan kepala Yangyang.

"Oh ayolah teman-teman aku baik-baik saja hanya sedikit lelah, aku tidak apa-apa jangan khawatir dan aku hari ini tidak bisa izin karna aku hari ini harus ngajar para junior" Xiaojun yang mendengar itu awalnya ingin protes tapi langsung di tahan oleh Hendery karna dia pikir mau protes atau di kasih nasihat Yangyang tetap akan ikut jadwal latihan bersama Haechan.

Mereka semua langsung bergegas mengganti pakaian saat Taeyong dan Kun mengatakan kalau mereka akan masuk kedalam pelajaran olahraga. Saat di lapangan Yangyang tidak lepas dari penglihatan Taeyong dan Haechan, entah kenapa mereka berdua sedikit khawatir dengan keadaan Yangyang yang tampak lebih lambat dari sebelumnya.

"Kau baik-baik saja Yangyang? Saya lihat dirimu sedikit melemah, sebaiknya kau istirahat saja dulu jangan di paksakan saya tidak akan marah" mendengar itu Yangyang langsung izin untuk beristirahat di tribun dengan Xiaojun menemaninya di tribun.

"Dia akan baik-baik saja kan? Aku takut tiba-tiba dia pingsan" tanya Haechan ke Taeyong yang sekarang berpikiran sama dengan dirinya, Taeyong mengangkat kedua bahunya menandakan dirinya tidak tahu.

"Aku tidak tahu tapi firasatku mengatakan Yangyang akan pingsan nantinya, kau akan satu jadwal kan dengannya nanti? Lebih baik kau mengawasinya, Chan" mendengar itu Haechan langsung mengangguk semangat, itulah kesempatannya untuk lebih dekat lagi dengan Yangyang.

Ten dan Xiaojun sudah membujuk Yangyang untuk pulang dan istirahat di rumah tapi Yangyang menolak karna dia harus mengajar nari kepada adik kelasnya, Ten dan Xiaojun menyerah karena mereka yakin Yangyang keras kepala dan tetap memilih untuk mengajar sebelum pulang. Mereka hanya berharap Yangyang tidak tumbang sebelum dirinya sampai di rumah.

Haechan mendengar pembicaraan antara ketiga vampire itu. Yangyang dan Haechan pun melanjutkan jam tambahan mereka, Yangyang tidak lepas dari pengawasan Haechan yang juga ikut mengajar kesalah satu kelompok. Sesekali Haechan melirik kearah Yangyang yang tampak serius mengajar bahkan memberikan arahan supaya kelompok yang dia ajarkan mengerti dan bisa mengikuti arahan darinya, bisa Haechan lihat dari mata tajamnya itu kalau Yangyang tambah lemah bahkan nafas vampire itu sedikit cepat.

"Aku harus mengawasinya sampai ke rumah" gumam Haechan pada dirinya sendiri.

Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang