8. Mimpi

232 29 7
                                    

Haechan tidak bisa tidur semalaman hanya karna memikirkan kondisi Yangyang, di dalam pikirannya itu terputar apakah Yangyang sudah bangun, apakah Yangyang sudah minum darah dengan cukup, apakah Yangyang kembali mendapatkan kekuatannya dan banyak lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan tidak bisa tidur semalaman hanya karna memikirkan kondisi Yangyang, di dalam pikirannya itu terputar apakah Yangyang sudah bangun, apakah Yangyang sudah minum darah dengan cukup, apakah Yangyang kembali mendapatkan kekuatannya dan banyak lagi. Dia juga tiba-tiba kepikiran dengan mata merah milik Yangyang serta mata tajam vampire itu menatap lehernya, apakah Yangyang saat itu ingin mengincar darahnya? Kalau benar Haechan tidak keberatan kalau Yangyang meminum darahnya walau sedikit asal vampire itu tidak merasakan sakit, tapi dia juga memikirkan keselamatannya. Melihat Mark menatap buket bunga mawar dengan tatapan cemburu saja membuat Haechan takut apalagi dia memberikan darah ke Yangyang mungkin saja Mark akan mengurungnya selama sebulan di rumah.

Haechan juga kepikiran dengan Winwin yang bisa-bisanya tepat waktu muncul dan mengetahui di mana rumah WayV, tapi Haechan berpikir positif mungkin kebetulan saja rumah teman Winwin dekat situ lalu Winwin pulang menemukan mereka berdua di gang sepi itu. Haechan harus tidur sekarang, dia tidak peduli kalau kepalanya sangat berisik.

Di sisi lain Xiaojun terbangun karna haus, setelah menuntaskan rasa hausnya itu Xiaojun memutuskan untuk memeriksa keadaan Yangyang. Bisa dia lihat wajah Yangyang masih pucat dan tubuhnya itu masih panas, setelah mengetahui Yangyang pingsan karna kekurangan darah membuat orangtua Yangyang bergegas mengirim mereka stock darah yang banyak serta ramuan untuk anak tunggalnya itu.

Dia usap dengan lembut kepala Yangyang, mata cantik Xiaojun melihat air mata keluar dari mata sayu Yangyang yang tertutup. Entah apa yang di mimpikan Yangyang sampai dirinya menangis, Xiaojun ambil kedua tangan Yangyang dia usap-usap sebelum sebuah gambaran abstrak muncul di pikirannya.

"Kau..?" gumam Xiaojun, Xiaojun berusaha untuk melihat mimpi Yangyang lagi dari kekuatan menerawang tapi dia tidak berhasil. Setelah puas memeriksa keadaan Yangyang, Xiaojun pun pergi ke kamarnya.

"Aku tahu Yangyang sangat terobsesi dengan bunga mawar..." gumam Xiaojun sambil menatap kedua tangannya. Tiba-tiba dia merasa takut dengan apa yang akan terjadi.
.
.
.
.
.
Haechan daritadi gelisah bahkan membuat Mark bingung dengan tingkah laku Haechan yang menurutnya sangat berbeda dari sebelumnya. Haechan menjadi lebih diam dan gelisah membuat Mark khawatir apalagi Mark tidak bisa membaca pikiran Haechan, anak itu sangat pintar menyembunyikan sesuatu tapi sangat payah menyembunyikan rasa khawatirnya.

"Sayang, kau tidak apa-apa? Susu nya tidak mau di minum? Ada sesuatu yang menganggu pikiranmu hm? Ayo bilang sama kakak biar kau lega"

Haechan menatap susu kotak yang ada di atas mejanya saat mendengar ucapan Mark, Haechan menggelengkan kepalanya pelan. Melihat susu kotak rasa cokelat itu membuatnya teringat Yangyang karna setiap sekolah Haechan pasti melihat Yangyang minum susu kotak sebelum minum darah yang biasa dia bawa atau di bawa oleh Ten.

"Yangyang, aku sangat khawatir dengannya. Susu itu membuatku teringat dengan Yangyang karna setiap hari dia pasti minum susu itu tepat di sebelahku dengan aku yang selalu mengganggunya" sekarang Mark tahu apa yang membuat Haechan daritadi gelisah, ternyata Haechan sedang mengkhawatirkan teman sebangkunya itu.

Mark duduk di kursi milik Yangyang lalu membawa Haechan kedalam pelukannya dan mengusap punggung Haechan dengan lembut, Haechan memejamkan matanya saat indra penciumannya mencium wangi citrus serta aroma pohon pinus membuat tubuhnya menjadi tenang dan rileks. Feromon Mark lah yang selalu jadi obat penenang di saat Haechan panik atau khawatir berlebihan.

"Jangan khawatir yah? Kakak yakin Yangyang anak yang kuat, dia cuman kelelahan dan kau sudah melakukan yang terbaik yaitu bawa Yangyang pulang tepat waktu. Percaya sama kakak pasti besok Yangyang akan turun dan duduk lagi di sini bersamamu" Haechan mengangguk mendengar ucapan dari Alphanya itu, beruntung saja kelas sedang kosong jadi tidak ada yang menganggu waktu mereka berdua.

Lucas, Kun, dan Jungwoo masuk ke kelas setelah pergi dari perpustakaan, melihat itu Haechan langsung menghampiri Kun dan Lucas yang sekarang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Bagaimana keadaan Yangyang? Aku tidak bisa tenang memikirkan kondisinya"

Kun dan Lucas tertawa bersama melihat wajah Haechan yang masih panik begitu juga Jungwoo yang ikut khawatir
"Yangyang pagi tadi sudah siuman, Chan. Cuman badan tubuhnya masih panas dan butuh tidur serta darah lagi, tapi jangan khawatir besok juga tubuh dan kekuatan Yangyang akan kembali lagi" mendengar itu membuat hati Haechan merasa tenang dan lega, kalau bisa dia ingin menjenguk Yangyang.

Di waktu istirahat, Taeyong dan Mark berada di atas sekolah hanya untuk menikmati angin yang membelai wajah mereka. Taeyong melihat Mark yang daritadi sedang mencari sesuatu serta mengusap-usap hidungnya.

"Kau sedang mencari apa sampai kau mengendus diri sendiri?" tanya Taeyong bingung melihat kelakuan Mark, Mark tanpa permisi langsung menarik lengan Taeyong dan mendekatkan wajahnya ke leher Taeyong supaya Mark bisa mengendus leher Taeyong membuat Taeyong membulatkan matanya sambil mendorong tubuh Mark karna merasa geli serta merinding.

"Bodoh! Apa yang kau lakukan?! Kau ingin mengklaim diriku huh?!" panik Taeyong, jujur tubuhnya langsung merinding saat hembusan nafas Mark menerpa lehernya tadi.

"Bukan begitu kak, daritadi aku samar-samar mencium  aroma bunga mawar di bercampur dengan aroma lime. Kau sedang rut?" mendengar itu Taeyong menggelengkan kepalanya ribut, dia yakin bukan saatnya dirinya rut. Taeyong langsung mengendus pergelangan tangannya dan benar, aroma bunga mawar bercampur aroma lime tercium di indra  penciumannya.

Taeyong merasa sudah mengalami rut dan itu juga saat liburan sekolah. Mark menatap dari atas kepala sampai ujung kaki dengan tatapan curiga membuat Taeyong meneguk ludahnya gugup. Tapi ada satu pertanyaan yang ingin Taeyong tanyakan pada Mark.

"Kau sebelum mating dengan Haechan atau mengetahui Haechan adalah matemu, apa kau memimpikan sesuatu?" Mark mengangkat alisnya bingung, kenapa tiba-tiba Taeyong menanyakannya hal itu kepada dirinya?

"Aku memimpikan seekor serigala putih beraroma berry yang manis dan datang kepadaku lalu menggigit leherku, aku awalnya tidak yakin kalau Haechan adalah mate walaupun feromon yang aku cium sangat mirip. Haechan juga memimpikan serigala hitam beraroma citrus bercampur dengan rempah-rempah dan itu adalah feromonku"

Taeyong mengerutkan keningnya bingung, kenapa mimpinya sangat berbeda dari apa yang di katakan oleh Mark?

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa aku hanya penasaran" jawab Taeyong santai tapi Mark tahu Taeyong tidak bisa berbohong dengan dirinya. Dia hanya diam membiarkan Taeyong sendiri yang akan menceritakan semuanya nanti.

Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang