14. Tolong

209 24 1
                                    

Setelah melewati jalan pintas yang sangat sepi dan gelap Yangyang sampai di depan rumah yang bersuasana tenang dengan banyak tumbuhan di depannya bahkan kolam ikan yang besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melewati jalan pintas yang sangat sepi dan gelap Yangyang sampai di depan rumah yang bersuasana tenang dengan banyak tumbuhan di depannya bahkan kolam ikan yang besar. Kedua kucing tadi langsung menghilang setelah mengantarkan Yangyang kerumah yang tepat. Dengan tergesa-gesa Yangyang menggedor pintu rumah itu sambil menangis.

"KAKAK! TOLONG HAECHAN! SIAPAPUN TOLONG"

Pintu terbuka memperlihatkan Yuta yang terkejut melihat Yangyang menangis dan melihat Haechan yang tidak sadarkan diri di gendong Yangyang. Yuta langsung mengambil alih tubuh Haechan dan membawanya ke kamar di susul oleh Jaehyun yang membawa beberapa peralatan medis. Tubuh Yangyang melemah seketika, dia tidak percaya melihat Haechan kejang-kejang dengan mulutnya yang mengeluarkan darah, hoodie yang dia pakai juga sudah ternodai oleh darah Haechan.

"Yangyang lihat kakak" Doyoung langsung menenangkan Yangyang, membawa Yangyang untuk masuk. Taeyong yang awalnya mengurung diri di dalam kamar langsung keluar karena mendengar teriakan Yangyang serta mencium bau darah segar di campur aroma berry manis.

"K-kak tolong selamatkan Haechan dia kejang-kejang tadi tolonggg" Yangyang berlutut di hadapan Doyoung dengan kedua tangannya di satukan sambil dia gosok-gosok seperti orang yang memohon ampun.

Yangyang terlalu banyak menangis sampai suaranya menjadi serak dan hampir tidak kedengaran, Doyoung menuntun Yangyang untuk duduk di sofa berusaha menenangkan vampire itu yang masih menangis hiteris. Doyoung mengambil segelas air untuk Yangyang minum supaya tenggorokannya tidak kering, Taeyong hanya diam menyaksikan Yangyang yang menangis serta menatap pintu kamar Haechan yang terdengar suara-suara alat medis.

Taeyong bergegas membuka pintu kamar Haechan melihat Jaehyun dan Yuta sedang memasangkan alat-alat medis bahkan memasangkan masker oksigen di wajah pucat Haechan. Jaehyun fokus mempersiapkan   alat suntik serta obat yang harus dia suntikkan ke tubuh lemah Haechan, sedangkan Yuta sedang mengecek tubuh Haechan entah ada luka ataup tidak.

"Kemana Mark?" Jaehyun dan Yuta langsung menoleh ke arah Taeyong dan menggelengkan kepalanya mereka pelan menandakan mereka tidak tahu, pasti ada yang terjadi dengan Mark sampai membuat Haechan harus terbaring dengan alat-alat medis menempel di tubuh lemahnya itu.

"Kami tidak tahu Yong, dia sudah begini semenjak Yangyang membawa pulang bahkan Yangyang menangis hebat. Pasti ada yang terjadi sesuatu dengan Mark karna tidak mungkin Haechan tiba-tiba begini bahkan memuntahkan darah yang banyak kecuali mate nya terluka" Taeyong mengepalkan tangannya kuat, kepalanya tiba-tiba pusing. Pasti ada dalang di balik semua ini.

"Apapun yang terjadi tolong jaga Haechan, jangan sampai nafasnya berhenti. Biar aku yang mencari Mark, Yuta kau jaga Doyoung dan Yangyang jangan sampai mereka keluar dari rumah ini" mereka berdua mengangguk patuh dan kembali fokus ke Haechan yang tiba-tiba jantungnya melemah.

"Astaga apa yang terjadi dengan Mark di luar sana sampai Haechan hampir saja kehilangan nyawanya" gumam Jaehyun sembari menyuntikkan beberapa obat di tubuh Haechan. Rasa takut menyelimuti tubuh Jaehyun apalagi merasakan kalau jantung Haechan melemah.

Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang