29. Permintaan

148 19 0
                                    

Lagi-lagi Winwin berada di tempat yang tidak dia ketahui, di tempat sungai jernih yang mengalir serta ada pohon besar tidak jauh dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi Winwin berada di tempat yang tidak dia ketahui, di tempat sungai jernih yang mengalir serta ada pohon besar tidak jauh dari sana. Tapi ada yang berbeda, ada dua ayunan di pohon itu serta ada seorang wanita bertopeng putih sedang menaiki ayunan itu. Wanita itu melambaikan tangannya kearah Winwin, Winwin menghampiri wanita yang dia yakini adalah Joy. Winwin bisa lihat wajah cantik itu tersenyum dengan lebar dan manis, Winwin yakin siapapun melihat senyuman Joy akan langsung jatuh cinta seketika.

Winwin membungkukkan badannya sopan di balas dengan kekehan lembut oleh Joy, Winwin duduk di ayunan satunya membiarkan angin segar menerpa wajahnya dengan lembut. Hanya keheningan di antara dua vampire itu seperti tidak ada yang ingin membuka pembicaraan.

"Kau tahu nama sungai itu?" Joy menunjuk kearah sungai jernih yang mengalir dengan banyak hewan yang menikmati air sungai itu, Winwin melihat kearah tujukan Joy dan menggelengkan kepalanya menandakan kalau dia tidak tahu apa nama sungai itu.

"Nama sungai itu adalah Cordelia dalam bahasa Celtic yang berarti Puteri laut. Sungai itu terhubung dengan laut biru yang sangat luas" Winwin hanya diam membiarkan Joy berbicara hal apapun yang ada di pikirannya.

"Pasti susah yah menjadi keturunan dua bangsa yang berbeda" Winwin menoleh di saat Joy berbicara tentang dua bangsa. Merasa di tatap Joy ikut menoleh kearah Winwin dan mata mereka berdua saling bertatapan di balik topeng masing-masing, mata Joy terlihat sangat jernih tapi mata itu menggambarkan perasaan sangat sedih yang mendalam.

"Kalau di bilang susah ya sangat susah, kak. Aku harus memilih antara dua yaitu bangsa vampire atau bangsa werewolf terlebih ayahku sangat menyuruhku untuk menjadi vampire saja padahal aku juga mempunyai keturunan werewolf yang tidak kalah kuat dari mama. Tapi aku sudah memutuskan untuk lebih memilih menjadi bangsa vampire yang mempunyai darah werewolf karena kak Ten, bisa di bilang orang seperti aku ini adalah orang spesial mungkin? Karena aku adalah keturunan dari vampire serta werewolf bangsawan"

Terlihat Joy mengangguk-anggukan kepalanya sampai membuat perhiasan yang bergelantungan di topeng miliknya menjadi bergerak. Joy dengan perlahan menggerakkan ayunannya tersebut, tanpa mengeluarkan sepatah katapun Winwin beranjak dari ayunannya dan memilih untuk mendorong Joy dengan perlahan supaya Joy dengan nyaman menikmati permainan ayunannya.

"Kak Ten yah.. Bagaimana kabarnya? Aku sangat khawatir dengan keadaannya setelah aku tidak lagi di sisinya dan aku sangat merindukan kakak manisku itu apalagi kalau melihat dia bermanja ria dengan Kun walau dulu aku sering merasa iri" ujar Joy dengan nada bercanda di akhir kata. Winwin hanya tersenyum dan masih mendorong ayunan Joy, dia seperti mempunyai seorang kakak perempuan sekarang.

"Kak Ten baik-baik saja walau beberapa hari ini dia sangat banyak sekali menangis di kamar, aku tidak sengaja melihat dia menangis hebat di pelukan kak Kun sembari memegang foto bingkai yang mungkin itu fotomu? Kak Ten selalu bilang kepada kak Kun kalau dia adalah kakak yang sangat buruk di dunia ini dan dia tidak menepati janjinya sendiri, mendengar itu membuat hatiku teriris tidak bisa membayangkan apa yang di rasakan oleh kak Ten. Dia tiap hari memandangi fotomu kak, dia pasti sangat merindukanmu"

Joy menyuruh Winwin untuk berhenti mendorongnya dan Winwin langsung nurut membantu wanita cantik itu beranjak dari ayunan. Mereka berdua berjalan menyusuri pinggir sungai dengan Joy yang memetik bunga baby breath serta bunga anyelir yang sangat segar bermekaran di sana. Tangan lentik Joy dengan cepat membuat sebuah mahkota bunga dari beberapa bunga yang dia petik.

"Ternyata kak Ten masih menyalahkan dirinya sendiri yah? Apa dia tidak sadar kalau semua ini hanya salah paham? Aku menjadi sangat merasa bersalah dengannya" Winwin mengerutkan keningnya bingung mendengar perkataan Joy. Salah paham? Apakah Ten salah paham dengan seseorang?

"Apa kau tahu kenapa aku sudah tidak ada di sisinya?" Winwin ikut duduk di tengah hamparan rumput hijau dan melihat Joy yang masih asik merangkai mahkota bunga miliknya. Winwin menggelengkan kepalanya lalu menatap Joy dengan tatapan penasaran membuat Joy tertawa.

"Ternyata kak Ten merahasiakan semuanya yah?" Winwin tambah bingung sekarang dengan apa yang di maksud oleh Joy, dia yakin kalau Ten tidak merahasiakan apapun itu.

"Aku ingin bercerita sedikit saja kepadamu, aku mempunyai seseorang yang sangat aku cintai selain kak Ten, Phoo, dan Maae. Dia adalah orang sangat baik, lembut, menggemaskan dan berwibawa. Kau tahu? Dia adalah mateku dan kami saling mencintai, tapi sayangnya kami berdua dari bangsa yang berbeda karena dia adalah bangsa werewolf murni sedangkan aku adalah bangsa vampire murni seperti kak Ten. Karena mempunyai mate yang berbeda bangsa atau ada pasangan yang berbeda bangsa itu sangatlah tabu di bangsa kita apalagi bangsa kita terkenal tidak akur dengan mereka, dan lebih kejamnya lagi kalau ada yang ketahuan maka mereka akan di eksekusi mati. Tentu saja dia awalnya ingin mengajakku untuk kabur dan hidup berbahagia bersama tapi ada sesuatu yang harus membuatku menolak dan membuat kak Ten salah paham"

Joy memandang mahkota bunga itu dengan tatapan sendu, air mata pun lolos dari mata jernih Joy. Tapi Joy bergegas mengusap air matanya lalu dia berdiri membuat Winwin mendongak untuk melihat apa yang akan di lakukan oleh Joy setelahnya. Ternyata Joy memasangkan mahkota bunga di kepala Winwin membuat Winwin terkejut, Joy tersenyum kecil lalu menarik pelan Winwin untuk berdiri.

Dia ambil kedua tangan Winwin sambil dia usap dengan perlahan, dia juga tatap Winwin dengan tatapan sendu. Sesekali Joy memperbaiki letak mahkota bunga yang tampak sangat indah di kepala Winwin, lalu dia mencubit ujung hidung Winwin dengan gemas membuat Winwin terkekeh geli.

"Winwin, kau bisa mengabulkan permintaanku?"

"Minta tolong apa kak Joy?"

"Aku minta tolong kepadamu untuk meluruskan semuanya supaya aku bisa tenang di sini, dan supaya tidak ada lagi perselisihan antara kerajaan ataupun bangsa kita dengan mereka. Hanya kau saja yang bisa karena kau adalah keturunan dua bangsa itu, Dong Sicheng"

Tanpa di duga Joy mengeluarkan sebuah pisau kecil dari gaun putihnya tersebut, dia menggores pisau tajam ke arah leher Winwin membuat darah segar keluar dari luka tersebut. Seketika Winwin kehilangan kesadarannya.


Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang