30. Kejujuran

231 23 1
                                    

Tidak terasa sudah empat hari terlewati tapi Taeyong dan yang lain tidak melakukan pergerakan ke WayV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa sudah empat hari terlewati tapi Taeyong dan yang lain tidak melakukan pergerakan ke WayV. Kini di ruang tengah yang sudah mereka perbaiki ada Taeil yang sedang menatap Doyoung dengan tatapan sulit di mengerti membuat Doyoung meneguk ludahnya sendiri ketakutan, Taeil di mode serius membuat siapapun akan ketakutan termasuk Taeyong dan Mark.

Setelahnya Taeil memijat pelipisnya karena merasakan pening menyerang kepalanya, dia sudah mendengar semua pengakuan Doyoung beberapa hari yang lalu membuat Taeil kehabisan kata-kata dan ide. Rasa ingin marah tapi Taeil menahan semuanya karena dia yakin semuanya tidak akan selesai kalau menggunakan emosi.

"Kenapa Doyoung? Kenapa kau baru memberitahukan hal penting itu sekarang?" tanya Taeil dengan tatapan teduh, wajah Taeil sudah lelah memikirkan semuanya. Doyoung memejamkan mata sebelum menjawab pertanyaan Taeil.

"Karena aku takut.. Takut semuanya makin rumit, aku takut kehilangan seseorang lagi kak" suara Doyoung bergetar karena dia dengan sekuat tenaga menahan tangisnya. Dia merasakan kalau tenggorakan nya sekarang sangat sesak dan sakit.

"Hahh.. Kalau begitu kita besok ke rumah WayV mau apapun itu yang terjadi yang penting kalian harus menyelesaikan semua ini sebelum korban kembali mun- WINWIN?!" Taeil berteriak saat tiba-tiba Winwin muncul di belakang Doyoung, mendengar itu Doyoung langsung menendang Winwin kebelakang membuat Winwin tidak bisa mengelak serangan Doyoung. Tubuhnya terlempar bahkan mengenai dinding yang kokoh di rumah itu.

Karena teriakan Taeil tadi Mark, Yuta, Johhny, dan Jungwoo langsung datang. Melihat Winwin yang tersungkur di lantai membuat Mark dan Yuta berjaga-jaga takut kalau Winwin bakal menyerang mereka kembali. Dengan susah payah Winwin berdiri dan menatap para werewolf itu dengan tatapan berkaca-kaca. Hanya beberapa detik berdiri Winwin langsung berlutut di hadapan mereka semua membuat para werewolf membulatkan matanya terkejut melihat tingkah laku Winwin yang tiba-tiba, bahkan Winwin menangis hebat di hadapan mereka.

Winwin menyatukan kedua tangannya sambil dia gosok-gosok seperti seseorang meminta ampun, tapi mereka tetap waspada kalau saja itu adalah bagian rencana dari WayV. Jungwoo yang hanya diam pun merasa kasihan dengan Winwin yang tidak berhenti menangis, dia bahkan tidak bisa bicara. Dengan langkah yang pelan Jungwoo mendekati Winwin serta berjongkok di hadapan Winwin yang masih berlutut di hadapan mereka semua.

Dia arahkan tangannya ke kepala Winwin lalu mengusap kepala itu dengan lembut, merasakan sentuhan lembut dari Jungwoo membuat Winwin mengangkat kepalanya untuk menatap Jungwoo.
"Kakak tidak apa-apa?" tangisan Winwin makin pecah melihat Jungwoo membuat Jungwoo membawa tubuh bergetar Winwin kedalam pelukannya, semua kata-kata penenang Jungwoo katakan kepada Winwin supaya anak itu tenang dan tidak menangis.

Yang lain hanya diam menyaksikan Jungwoo berusah menenangkan Winwin yang masih menangis hebat di pelukan Jungwoo, Jungwoo masih berusaha membuat Winwin tenang bahkan menghapus air mata Winwin yang tidak berhenti turun ke pipinya itu. Setelah berhenti menangis Winwin di tuntun untuk duduk di sofa dengan werewolf yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Merasa lebih baik?" Winwin menganggukkan kepalanya dengan tangan yang bergetar memegang gelas berisi air putih serta ada satu kantong darah segar di atas meja ruang tengah. Dengan sabar Jungwoo mencoba membuat Winwin untuk bernafas dengan benar supaya tidak lagi membuat Winwin panik.

"Aku kesini untuk memberitahu sesuatu, ada yang kenal Joy atau Sooyoung?" setelah bisa berbicara dan tenang Winwin pun memulai pembicaraan, mendengar itu semuanya hanya diam yang mengartikan mereka tidak kenal siapa yang di katakan oleh Winwin. Tapi mata Winwin melihat kearah Doyoung yang tampak gelisah dan tidak tenang lalu dengan perlahan Doyoung mengangkat tangannya.

"Aku kenal dia.." Winwin memejamkan matanya yang masih perih akibat kebanyakan menangis tadi, dia ambil kedua tangan Doyoung dan menggenggamnya dengan erat membuat Doyoung merinding seketika.

"Kau.. Harus membicarakan semuanya dengan kak Ten" badan Doyoung membeku mendengar itu, dia tidak tahu apakah dengan cara berbicara kembali dengan Ten membuat semuanya akan selesai atau memperburuk keadaan. Dia terlalu takut sekarang, menatap Ten saja dia tidak berani apalagi menyangkut dengan Joy yang merupakan kembaran Ten.

"A-aku tidak yakin bisa Winwin" Winwin menatap Doyoung dengan tatapan memohon, hanya ini satu-satunya jalan untuk meluruskan semua masalah serta kesalahpahaman Ten.

"Kau pasti bisa kak.. Ceritakan semuanya dari sisimu karena kak Ten harus tahu apa yang sebenarnya terjadi, aku tahu dia sudah termakan dengan dendam serta rasa sedihnya sendiri tapi bukannya lebih baik kau jujur kepadanya? Kau juga tidak kasihan dengan kak Joy huh? Dia tidak tenang bahkan meminta bantuan ku supaya kalian berdamai.. Kak Joy berpikir gara-gara dialah membuat kak Ten membenci bangsa kita"

Doyoung terdiam, dia bingung serta pikirannya sekarang sangat berantakan. Dia takut jika jujur kepada Ten maka Ten akan makin membencinya bahkan tidak akan memaafkannya sampai akhir hayat menjemput tapi itu semua juga bukan salah dirinya tapi keinginan Joy, matenya sendiri.

"Kau harus jujur kak karena ini untuk kebaikan kita semua, kalau kau tidak jujur itu akan merugikan segela pihak. Merugikan dirimu sendiri, merugikan kak Ten bahkan kau bisa saja merugikan kak Taeyong serta Yangyang yang sekarang di pisah secara paksa, kau tidak melihat kak Taeyong sangat tersiksa karena tidak ada Yangyang di sampingnya lalu apa kabar Yangyang yang Alpha nya tidak berada di sisinya? Untuk di maafkan atau tidak itu urusan belakangan yang penting kau sekarang jujur dan ini juga kemauan kak Joy"

Sekali lagi Doyoung terdiam mendengar ucapan Mark yang tiba-tiba bersuara padahal werewolf Alpha itu hanya diam menyaksikan semuanya. Apa yang di katakan Winwin dan Mark ada benarnya hanya saja Doyoung terlalu takut sekarang, rasa traumanya itu membuat Doyoung tidak bisa berpikir jernih.

"YANGYANG!" mereka semua terkejut melihat Taeyong yang tiba-tiba keluar dari kamarnya sendiri lalu berlari keluar rumah meninggalkan mereka semua. Yuta, Mark, dan Johnny langsung mengejar Taeyong yang tiba-tiba menghilang begitu saja membuat Mark harus memimpin pencarian Taeyong. Pikiran Doyoung semakin kalut  sehabis melihat Taeyong yang tampak panik, sedih, serta marah sambil memanggil nama Yangyang.

Setelah memutuskan Doyoung langsung berdiri dan menyusul yang lain membuat Jungwoo dan  Taeil mengikuti Doyoung sedangkan Winwin memutuskan untuk mengecek kondisi Jaehyun dan Haechan terlebih dahulu lalu mengunci pintu kamar tersebut supaya aman sebelum dirinya menyusul yang lain.

Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang