11. Gambaran

199 29 1
                                    

Haechan sampai di rumah dengan selamat, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan sampai di rumah dengan selamat, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dengan helaan nafas yang lega Haechan membuka pintu rumah dan bergegas melepaskan kedua sepatunya itu, dia ingin cepat-cepat beristirahat kakinya sudah terlalu lelah seharian jalan bersama Yangyang. Yang pertama Haechan lihat adalah Taeyong dan Mark yang tampak serius bahkan aura di sekitar tampak berbeda, kemana yang lain?

Haechan juga mencium aroma lime dan kayu manis yang menjadi satu di ruangan itu. Merasa ada seseorang yang masuk, secara bersamaan Taeyong dan Mark menoleh kearah Haechan yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kenapa kau berdiri mematung di situ hm?" Mark berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Haechan yang sekarang hanya terkekeh pelan membiarkan Mark mengusap kepalanya serta menikmati feromon milik Mark, sepertinya mereka lupa kalau masih ada satu Alpha yang menatap kedua pasangan itu dengan tatapan jengah.

"Pergilah ke kamarmu dan bersih-bersih, kakak akan menyusul nanti karna kakak ada urusan sama kak Taeyong" Haechan langsung mengangguk dan meninggalkan kedua Alpha itu untuk melanjutkan urusan mereka, entah apa yang mereka bahas bahkan Taeyong langsung mengajak Mark untuk masuk kedalam kamarnya dengan tatapan datar.

"Apa yang kau lihat, kak?" itulah kata-kata yang Mark ucapan setelah Taeyong mengunci pintu kamar supaya tidak ada yang menggangu mereka berdua.

"Semenjak yang aku bilang kalau aku mimpi buruk itu sepertinya aku sedang memimpikan mateku. Cuman ada yang aneh sangat sangat aneh"

Taeyong berjalan kearah meja dan membuka laci meja tersebut ingin mengambil sebuah buku gambar berukuran sedang, dia buka buku gambar tersebut lalu memperlihatkan sebuah gambaran ke arah Mark yang sekarang menatap gambar itu dengan tatapan kaget sekaligus bingung.

"Kau bilang kalau memimpikan mate maka kita akan melihat mate kita berwujud serigala bukan? Tapi di dalam mimpiku seseorang dengan sebuah topeng hitam menutup wajahnya dan sebuah tiara di kepalanya yang mempunyai hiasan mirip dengan simbol ku datang kepadaku lalu langsung mengigiti leherku, bukankah itu sangat aneh?"

Mark langsung mengambil alih buku gambar dari tangan Taeyong dan menatap buku gambar itu dengan tatapan tajam, sangat aneh sekali untuk mimpi Taeyong. Banyak pertanyaan berputar sekarang di dalam otaknya apalagi melihat sketsa seseorang dengan topeng hitam menutup wajahnya yang di gambar oleh Taeyong.

"Selain itu kau tidak memimpikan yang lain?" Taeyong menggelengkan kepalanya, yang dia ingat hanyalah seseorang bertopeng datang kearahnya lalu seseorang itu mengusap pipinya sebelum menggigit lehernya.

Taeyong menjentikkan jarinya saat mengingat sesuatu
"Dia berkata mein Alpha" Taeyong langsung menyentil kening Mark karena menurut Taeyong wajah Mark sekarang seperti anak kecil kehilangan orangtua di tengah-tengah keramaian.

"Mein Alpha? Seperti bahasa Jerman" gumam Mark, sepertinya dia tahu dan harus meminta bantuan seseorang untuk memastikan.

Sekarang Haechan sedang menyandarkan kepalanya di bahu Mark yang sedang mengusap lembut kepalanya, hanya ingin berbagi kehangatan di tengah dinginnya malam.

Wahrheit [YongYang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang