EPILOG

20.4K 643 33
                                    

Happy reading:)

Setelah semua yang terjadi, kini kedamaian perlahan datang menghampiri. Membuang rasa lelah mereka memilih untuk berlibur ke pantai. Tempat di mana Alkana pernah membawa Liona ke mari saat mendapatkan skors.

Di atas pasir Alkana duduk menatap hamparan lautan di depannya, ombak dengan pelan menyentuh kakinya berkali-kali. Begitu juga dengan gadis di sampingnya, siapa lagi jika bukan Liona.

Gadis itu bersandar pada bahu Alkana menatap matahari yang perlahan tenggelam membuat langit berwarna senja.

"Kamu punya impian lain selain punya rumah di tepi pantai, Athena?" tanya Alkana tanpa mengalihkan tatapannya dari lautan di depannya.

Liona tersenyum, siapa sangka Alkana masih mengingat impiannya itu.

"Banyak." ucap Liona terkekeh, gadis dengan baju selutut berwarna putih itu nampak nyaman bersandar di bahu Alkana yang bertelanjang dada.

"Katakan, agar aku bisa mewujudkannya satu persatu." Alkana menarik pinggang gadis itu agar semakin merapat padanya.

Liona tersenyum tulus pada lautan, "Aku ingin memiliki keluarga yang utuh." ucap Liona tanpa ragu, kata 'utuh' yang gadis itu katakan memiliki artian yang besar dan dalam bagi Alkana.

"Jika aku tidak terlahir di keluarga Cemara, aku ingin membuat Cemara itu sendiri Alkana, sama kamu. Karena cuma kamu yang bisa mewujudkan semua itu." lirih Liona, mata gadis itu mulai berkaca-kaca membayangkan dirinya hidup bersama Alkana di sisa hidupnya.

"Pokoknya aku mau nanti anak aku punya foto keluarga, ngerasain jalan dan makan bareng keluarga, gak nangis tiap malam karena ngerasa kesepian. Dan gak merasa sendirian di dunia ini."

"Pokoknya anak aku gak boleh ngerasain apa yang aku rasain, anak ku harus bahagia." Liona mulai menangis dengan ucapannya sendiri, mata Alkana memerah mendengar setiap ucapan Athena-nya.

"Kita akan buat keluarga Cemara itu suatu hari nanti Athena, kita akan menikah, dan membesarkan anak kita sama-sama. Dan kita akan punya rumah di tepi pantai, rumah yang akan selalu jadi tempat untuk pulang buat kita." ucap Alkana menghapus air mata Liona, gadis itu mengangguk tersenyum pada Alkana meski air matanya terus turun.

"Kamu akan menjadi ibu yang luar biasa suatu hari nanti Athena..."

"Dan kamu akan menjadi ayah terbaik Alka..."

Liona mengelus rahang Alkana dengan lembut, "Orang bilang anak perempuan yang hidupnya perih dari kecil, derajatnya akan di angkat oleh Tuhan melalui pasangannya."

"Dan sekarang aku percaya, itu semua benar. Aku merasa menjadi perempuan paling beruntung memiliki kamu Alka." ucap Liona menyatukan dahi mereka.

Gadis itu menatap mata Alkana yang juga menatapnya sejak tadi, kini lelaki itu juga menangis sama sepertinya.

Tangisan bahagia.

Alkana menggenggam tangan Liona yang masih berada di pipinya, mengelus cincin pertunangan mereka dengan pelan.

"Terimakasih Alkana Lucian Faresta, kamu sudah memberi tahu aku bagaimana rasanya di cintai dengan luar biasa,"

"Tanpa syarat...." lanjut gadis itu.


End.


Assalamualaikum!!!
Halo selamat malam.
Terimakasih untuk kalian yang sudah mengikuti cerita ini dari awal, mulai dari drama update sampai end. Makasih atas support kalian ya teman-teman aku sangat menghargai itu.

Aku merasa jika cerita Alkana dan Liona sudah selesai, dan jika kalian merasa ada bagian yang masih menggantung, atau bisa di bilang tentang Florin dan River, aku sudah menyiapkan cerita baru untuk mereka.

Bisa di bilang itu salah satu squel Alkana ya, aku berencana akan menulis cerita Florin & River begitu juga dengan Atara & Kenzo.

Di Alkana ini aku udah banyak spoiler tentang River & Florin, jadi nanti mungkin kalian pas baca udah nemu adegan-adegan yang di sini untuk beberapa part, kenapa aku bikin seperti itu? Karena squel cerita Alkana/ series Alkana aku bikin dalam metode bisa di baca terpisah.

Jadi biar pembaca lain gak bingung aku jelasin dari awal, sederhananya gitu. Tapi tentunya bahasanya berbeda, bisa di bilang itu dari sudut pandang tokoh yang berbeda.

See you in my new story.

I love you guys, thanks for everything, dan aku minta maaf jika ada salah kata atau menyinggung kalian dalam cerita ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh.

ALKANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang