H A P P Y R E A D I N G :)
"Aku kecelakaan karena liat kamu ciuman sama Aurel."
~Liona Athena~
Dari kejauhan nampak sebuah mobil hitam mewah mendekat ke arah sebuah rumah minimalis yang nampak tidak terlalu mewah. Mobil tersebut berhenti di depan pagar, dengan canggung Liona menatap ke arah Alkana.
"Makasih untuk semuanya Alkana." ujar gadis itu dengan nada tulus dengan senyum kecil. Jantung Alkana berdetak tak karuan, anggap dia lebay, namun memang itulah kenyataannya.
"Oke." Alkana menjawab singkat menutupi rasa gugupnya. Sialan! Gadis di depannya ini membuatnya tidak mampu mengendalikan diri. Melihat gelagat Alkana yang akan turun untuk membantunya membuat Liona spontan memegang lengan lelaki itu.
"Gak usah, gue bisa sendiri." ujar Liona kaku, sungguh aura lelaki ini membuat dirinya merasa terintimidasi, tak menyadari bahwa tangannya yang berada di lengan lelaki itu memberi respon besar bagi sang empu. Darah Alkana berdesir, tubuhnya lemas dan perlahan mengangguk kaku.
"Yakin?" Alkana bertanya basa-basi. Liona mengangguk mengiyakan.
"Mau mampir bentar?" tawar Liona, Alkana tau jika itu hanya sekedar tawaran formalitas. Mengingat kondisi hubungan keluarga gadis itu membuat Alkana menolak.
"Gak usah."
Dengan sedikit kesusahan Liona turun dari mobil lelaki itu, yang bagi Liona sendiri kelewat mewah. Jika siswi sma Venus melihat dirinya turun dari mobil seorang Alkana pasti mereka akan menjadikan Liona sasaran bully.
Liona menoleh kebelakang, beberapa meter di belakang mobil Alkana tiga temannya dengan motor masing-masing setia menemani Alkana. Merasa tak enak hati, Liona tersenyum canggung sebagai ucapan terima kasih lalu berbalik masuk ke rumahnya. Bagaimana pun juga Liona masih tau diri, dari rumah sakit mereka mengawal mobil Alkana hingga sampai di rumahnya.
Memangnya siapa Liona?.
Mobil Alkana perlahan melaju bersama dengan ketiga temannya. Liona melangkah memasuki rumah dengan tas baru di punggungnya.
Alkana yang memberikan, Alkana bilang tasnya saat kecelakaan sudah rusak, namun ponselnya masih layak pakai meski layarnya sedikit pecah. Liona awalnya menolak saat pria itu membelikannya tas baru di perjalanan pulang sebagai bentuk tanggung jawab, namun jika menolak Liona akan memakai apa ke sekolah untuk menampung barang dan juga buku-buku sekolahnya. Kantong kresek?, Liona masih memiliki gengsi walaupun miskin. Tas berwarna hitam polos itu sukses menjadi miliknya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [END]
Teen FictionAlkana Lucian Faresta dan pusat kehidupannya Liona Athena. Alkana mengklaim Liona sebagai miliknya tanpa persetujuan gadis itu. Liona tentu saja marah, karena gadis itu berfikir itu bukan cinta, melainkan obsesi sesaat karena pertemuan mereka yang l...