CHAPTER 45

14.4K 636 129
                                    

Happy reading:)

"Ayo cerai!"

~Aurel Danuarja~

Seorang wanita berlari menuruni tangga sambil menenteng tas di tangannya, wajahnya terlihat was-was bahkan penampilannya nampak berantakan karena buru-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita berlari menuruni tangga sambil menenteng tas di tangannya, wajahnya terlihat was-was bahkan penampilannya nampak berantakan karena buru-buru. Gadis yang sedang berusaha memecahkan soal matematika di sofa ruang keluarga menatap ibunya heran.

"Mama mau kemana buru-buru gitu?" tanya gadis itu berdiri dari duduknya.

"Cepat ikut Mama ke kantor Polisi, Papa mu di tahan di sana!" panik Arumi berlari menuju garasi untuk mengambil mobilnya.

Mela menelan ludahnya susah payah, matanya melotot. Seharusnya ia tidak perlu kaget lagi, sejak ayahnya membawa mobilnya Mela sudah mempersiapkan diri. Saat itu akan tiba, di mana semuanya harus terbongkar, dan semua masalah selesai.

Mela memantapkan hatinya, gadis itu akhirnya menyusul ibunya ke depan rumah yang beberapa kali membunyikan klakson agar dirinya keluar.

Sudah saatnya.

******

Liona berusaha menyesuaikan langkahnya dengan Alkana dan Hayden. Sebenarnya Alkana mengusulkan agar dirinya tidak usah ikut, namun gadis keras kepala itu menolak.

Mereka menyusuri koridor kantor polisi menuju ruangan Robin berada. Tak butuh waktu lama mereka sampai di sana. Mike yang setia mengikuti mereka di belakang juga ikut masuk.

Liona membulatkan matanya terkejut melihat Mela duduk di sana, bahkan orangtuanya juga. Pikiran Liona mulai menerka-nerka, dia saling melemparkan tatapan mata dengan Alkana. Robin bangkit dari duduknya mempersilakan mereka untuk duduk.

"Biar saya perjelas, berhubung semua sudah berkumpul di sini. Saya mengenal anda dengan baik Pak Rekan, tapi itu tidak bisa membuat anda kebal dari hukum. Mobil yang anda kendarai adalah mobil yang terlibat kasus pembunuhan. Mobil itu di gunakan untuk menabrak seorang siswa SMA pada pukul 02.00 dini hari setahun yang lalu. Kasus ini sempat di tutup karena di duga kecelakaan biasa, tapi kasus ini kembali di buka ketika kami mendapatkan kembali laporan beserta bukti yang jelas."

"Tunggu, kecelakaan? Pembunuhan? Ada apa ini sebenarnya?. Begini Pak Robin, saya ingin bekerja ke luar kota tiba-tiba beberapa polisi mengejar saya dan di bawa ke sini. Jujur saya tidak tau apa-apa, dan harus sampai berurusan dengan Tuan Faresta." Rekan ayah Mela melirik Hayden yang duduk di seberang mereka.

"Sejauh ini ada yang kami jadikan tersangka, namanya Daniel, dia menabrak putra tuan Faresta minggu lalu. Korban kecelakaan ini adalah teman Alkana, Pak Hayden yang menyerahkan bukti rekaman ini pada saya hingga akhirnya kasus ini di buka kembali." Robin memperlihatkan rekaman kecelakaan itu.

ALKANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang