CHAPTER 17

23.1K 956 124
                                    

HAPPY READING:)

"Di bandingkan Malvin, Alkana jauh lebih menarik."

~Aurel Danuarja~

Di ruang serba putih dan bau obat-obatan yang kentara, seorang gadis cantik dengan wajah pucatnya kini tengah membuka mulutnya menerima setiap suapan dari sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang serba putih dan bau obat-obatan yang kentara, seorang gadis cantik dengan wajah pucatnya kini tengah membuka mulutnya menerima setiap suapan dari sang ayah. Gadis itu Aurel, jujur saja siapapun yang melihatnya pertama kali akan mengatakan dirinya cantik, namun sayang wajahnya tak secantik hatinya.

Gadis dengan leher dan kepala di perban itu nampak memprihatinkan, kali ini bukan tipuan, Aurel mengakui jika rasa sakitnya begitu luar biasa apalagi di bagian leher. Namun mengingat penderitaan yang Liona alami, semuanya seakan terbayar.

Aurel menatap wajah Arga dengan senyum kecil, Arga adalah Papanya, hanya miliknya.

Bukan tanpa alasan Aurel begitu membenci Liona, gadis itu dulu tumbuh di lingkungan sederhana bersama Miranda dan ayahnya, Wisnu. Setelah ayahnya meninggal tiga tahun lalu, sebuah fakta mengejutkan datang menampar keras dirinya. Ternyata pria yang selama ini dirinya anggap sebagai ayahnya bukanlah ayah kandungnya, pria yang kerap bersikap kasar pada Aurel dan Miranda itu ternyata bukan ayah kandung Aurel.

Secara biologis Arga adalah ayah Aurel, ini fakta yang sama sekali belum di ketahui oleh Liona.

Dulu Arga dan Miranda adalah sepasang kekasih, namun karena orang tua Arga tidak menyukai Miranda karena penampilan dan ucapannya yang kerap tidak sopan, mereka memilih menjodohkan Arga dengan perempuan lain, Nilam, yang memang anak dari teman ibunya Arga.

Arga awalnya menolak keras, namun pada akhirnya dia harus tetap mengikuti keinginan orang tuanya dengan menikahi Nilam dan meninggalkan Miranda.

Pernikahan Arga dan Nilam jauh dari kata keluarga Cemara, meski setelah kehadiran Liona di antara mereka, hal itu tak juga mempererat hubungan keduanya. Seiring waktu orang tua Arga tiada, begitu pula belenggunya seolah terlepas. Pria itu kembali mencari Miranda yang ternyata masih menjadi cintanya. Miranda yang ternyata masih sendiri itupun, menerima kembali Arga hingga akhirnya mereka menjalani hubungan haram di belakang Nilam.

Hingga pada usia Liona yang kedua tahun, Miranda melahirkan anak dari Arga, anak diluar nikah.

Tok...tok...tok...

"Sebentar!!" teriak Nilam sembari berjalan menuju ke arah pintu meninggalkan Liona kecil yang tertidur pulas di kamar atas. Hari ini pembantu rumah tangga mereka sedang libur, jadi hanya ada Nilam dan Liona di rumah itu.

Hujan deras terdengar di luar sana, jam menunjukkan pukul sepuluh, waktu biasanya Arga pulang dari kantor.

Membenahi sedikit penampilannya, Nilam membuka pintu dengan tersenyum lebar, benar saja suaminya berdiri di sana.

ALKANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang