Happy reading!
"Cinta memang gak bisa di paksa, sayang. Tapi cinta bisa datang karena terbiasa."
~Alkana Lucian Faresta~
Kenzo, Bintang, dan Langit duduk di meja pojok kantin Venus. Tidak perlu heran jika lagi-lagi inti Xanderoz itu selalu menjadi pusat perhatian, meski sang Ketua tengah pergi berlibur bersama kekasihnya, itu sama sekali tidak mengurangi pesona mereka.
Langit sibuk memakan mie ayam miliknya yang sudah hampir habis, sambil sesekali menyeruput es teh manis di sampingnya karena kepedasan.
Bintang nampak fokus pada novel di tangannya, kalian kaget? Yap siswi Venus yang merupakan penghuni garis keras perpustakaan juga begitu.
Gadis-gadis kutu buku itu tidak berhenti menatap Bintang karena melihat sisi berbeda dari lelaki itu. Perlu di ketahui, jika Bintang sudah lama membaca novel, sejak SMP dirinya mulai menyukai buku dengan kisah penuh konflik itu, entah itu kisah cinta, keluarga dan pertemanan.
Hanya saja, dirinya baru satu minggu ini berani menunjukkan jika dirinya menyukai buku di hadapan publik.
Langit menatap sinis Bintang sambil menyedot kasar minuman miliknya, "Tebar pesona heh?!" sinis Langit menatap gadis-gadis di kantin yang sejak tadi memperhatikan lelaki itu.
Bintang mengalihkan perhatiannya dari novel di tangannya ke wajah Langit yang nampak tidak suka dengan kegiatannya, "Kalah saing?" sinis Bintang tak mau kalah sambil memberikan senyum pada gadis-gadis kutu buku tadi, mereka seketika berteriak heboh.
"Fans gue lebih banyak sih kalo lo lupa!" ucap Langit mengingatkan.
Kenzo yang sedang memainkan ponselnya menghela nafas lelah, ternyata tanpa Alkana di sini dirinya merasa tersiksa, padahal baru beberapa hari. Dua manusia di depannya tidak pernah tidak bertengkar dalam satu hari.
Kenzo bangkit dari duduknya, dengan gesit Langit menahan tangannya.
"Akhh!" pekik Kenzo kesakitan.
"Eh sorry Ken, gue gak sengaja." panik Langit ikutan kaget.
Kenzo tidak menjawab, lelaki itu sibuk menahan sakit di lengan kirinya. Bintang langsung menatap curiga pada Kenzo.
"Ken, lo sakit?" tanya Bintang, Kenzo menggeleng sebagai jawaban.
"Langit cuman nahan tangan lo, seharusnya efeknya gak sampai kayak gini." jelas Bintang membuat Langit mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [END]
Teen FictionAlkana Lucian Faresta dan pusat kehidupannya Liona Athena. Alkana mengklaim Liona sebagai miliknya tanpa persetujuan gadis itu. Liona tentu saja marah, karena gadis itu berfikir itu bukan cinta, melainkan obsesi sesaat karena pertemuan mereka yang l...