3 🌷🔞

4.3K 281 9
                                    

"tunggu bentar shh, kamu ga berpikir buat lakuin itu disini kan mas?!" Tanya Nathan pada suaminya yang sudah mencumbu lehernya.

"Sayangnya aku berpikir buat lakuin itu disini sayang" Jendral mengangkat tubuh Nathan dan mendudukkannya di gazebo yang ada di dekat kolam renang.

Jendral mencium bibir merah suaminya, tangannya ia gunakan untuk membuka kancing baju Nathan kemudain melepaskan celana suaminya "mmhh ahh" ciuman mereka terlepas, wajah Nathan memerah karena malu, padahal mereka sudah biasa melakukan hal ini bahkan setiap hari tapi baru kali ini Nathan mencoba bermain di ruangan luar, ia sedikit malu?

"Kamu makin cantik kalau lagi bersemu kayak gini" Jendral menggigit hidung Nathan

"Kamu tau kan kalau main aku ga bisa nahan desahan aku" bisik Nathan, ia mendekatkan badannya pada Jendral lalu mencium rahang suaminya "Aman kan mas?" Bisiknya

Bulu kuduk Jendral berdiri saat merasakan bisikan sensual dari suami cantiknya, penisnya sudah terasa sesak di dalam sana.

Nathan melirik kearah penis Jendral, ia pun tersenyum lalu mengusap perlahan penis tegak itu dari luar celana membuat sang empu menggeram "Shh arghh"

Jendral menuntun tangan Nathan untuk membuka celananya, saat celananya terlepas penis besar itu langusng menyembur keluar, dia sudah tegak dan ingin di sentuh.

"Sayang udah ga sabar hm?" Nathan berbicara pada penis Jendral, ia usap kepala penis itu dengan sensual lalu mengecupnya.

Cup

"Slrpp"

Nathan menjilat penis Jendral bak menjilati es krim.

"Shh ahh sayang mmhh" desah Jendral tak tertahankan.

Jendral memejamkan matanya menikmati sensasi nikmat saat penisnya berada di dalam mulut Nathan yang hangat.

"Shh ahh mulut kamu hangat banget arghh" desahnya

"Arggh enak banget fuckk shh ohh"

"Mmhh slrpp ckk"

Bunyi decakan mulut Nathan saat menikmati penis Jendral terdengar jelas dan membuat libido keduanya semakin naik.

Jendral tak tahan, ia mau keluar tapi dia tak ingin keluar dan membuang sperma nya sia-sia, ia putuskan untuk mencabut penisnya.

"Kenapa di cabut? Udah berdenyut tadi" Kata Nathan

"Aku ga mau buang sperma aku gitu aja, mending aku keluarin di lubang kamu. Hari ini masa subur kamu kan sesuai apa yang dokter bilang ayo kita lakuin itu, semoga aja kali ini kita berhasil"

Nathan mengangguk setuju dengan Jendral.

"Shh ahhh pelan-pelan mas ohh shh"

Nathan mendesah saat Jendral memasukkan jarinya ke dalam lubangnya untuk penetrasi.

"Lubang kamu hangat banget sayang"

"Shh ahhh enak banget ahh terusin mas ahhh"

"Kamu udah keenakan padahal ini baru jari aku"

"Arghh mas ah dia menyentuhnya ahhh fuckk aku ga tahan mas ahhh masukin sekarang shh ahh"

Nathan memohon untuk di masukkan sekarang juga, karena ia tak puas cuman menggunakan jari saja, ia ingin penis besar milik suaminya.

"Udah ga sabar hmm" Jendral mempercepat tempo gerakan jarinya untuk menggoda Nathan, ia tau jika suami cantiknya ini akan mencapai pelepasannya tapi di tahan karena tidak mau keluar hanya menggunakan jari saja.

"Mas ahhh jangan main-main arghh aku beneran ga kuat aahh ohh mas masukin sekarang!!! Arghhhh!"

Nathan mendesah kencang saat Jendral memasukkan penisnya sekali hentakan.

Me, You And MayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang